Kemendikbud Respons Cepat Tangani Pendidikan di Masa Pandemi
Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:03 WIB
JAKARTA - Kemendikbud menilai sudah melakukan respon cepat penanganan pendidikan di masa pandemi. Tidak hanya realokasi anggaran namun juga program lain untuk membantu pembelajaran siswa.
Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, khusus dalam menangani pandemi Kemendikbud cepat merespon dengan merealokasi anggaran senilai Rp4,9 triliun. Selain itu juga memobilisasi akademisi dan mahasiswa yang sesuai dengan bidangnya untuk membantu pencegahan maupun penanganan pasien Covid-19. (Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 9 Medali di Kompetisi Astronomi-Astrofisika Dunia )
Dia menjelaskan, Kemendikbud juga telah menggelontorkan bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi dan BOS kinerja yang juga dapat digunakan untuk menjamin dan membantu siswa belajar dari rumah. Dana BOS ini, katanya, juga dapat digunakan untuk memenuhi fasilitas kebersihan dan kesehatan jika ada sekolah tatap muka.
Guru besar Universitas Gadjah Mada ini juga menjelaskan, upaya lain untuk mencegah virus yakni dibatalkannya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN). Selain itu juga adanya bantuan bagi mahasiswa sehingga uang kuliah tunggal (UKT) bisa ditunda, diturunkan atau dicicil. "Banyak sekali masyarakat dan dan lembaga non pemerintah serta industri yang mendukung proses belajar dari rumah ini," katanya pada konferensi pers daring Capaian 1 Tahun Kemendikbud, Selasa (27/10).
Ainun mengatakan, upaya lain yang menelan anggaran hinggga Rp7,2 triliun adalah pemberian bantuan kuota data kepada siswa, guru, dosen dan mahasiswa. Ainun menyampaikan, pada September lalu saat bantuan pertama kali diluncurkan ada 27,3 juta yang telah menerima bantuan kuota. Sedangkan pada Oktober jumlahnya sudah kembali meningkat hingga mencapai 35 juta penerima. (Baca juga: Pemerintah Alokasikan Rp2,3 T untuk Operasional Madrasah dan Pesantren )
Ainun mengatakan, Kemendikbud juga memberikan perangkat laptop sebanyak 114.730 unit yang disalurkan ke sekolah-sekolah dalam 23.077 paket. Bantuan laptop ini, jelas Sekjen, merupakan alokasi dana APBN Kemendikbud dan juga dana alokasi khusus (DAK) Fisik.
Ainun mengatakan, untuk membantu siswa dan guru selama belajar dari rumah maka Kemendikbud pun sudah menyesuaikan kurikulum darurat di masa pandemi. Selain itu juga ada penyederhanaan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) untuk meringankan beban guru dalam memberi pelajaran bagi siswanya.
Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, khusus dalam menangani pandemi Kemendikbud cepat merespon dengan merealokasi anggaran senilai Rp4,9 triliun. Selain itu juga memobilisasi akademisi dan mahasiswa yang sesuai dengan bidangnya untuk membantu pencegahan maupun penanganan pasien Covid-19. (Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 9 Medali di Kompetisi Astronomi-Astrofisika Dunia )
Dia menjelaskan, Kemendikbud juga telah menggelontorkan bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi dan BOS kinerja yang juga dapat digunakan untuk menjamin dan membantu siswa belajar dari rumah. Dana BOS ini, katanya, juga dapat digunakan untuk memenuhi fasilitas kebersihan dan kesehatan jika ada sekolah tatap muka.
Guru besar Universitas Gadjah Mada ini juga menjelaskan, upaya lain untuk mencegah virus yakni dibatalkannya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN). Selain itu juga adanya bantuan bagi mahasiswa sehingga uang kuliah tunggal (UKT) bisa ditunda, diturunkan atau dicicil. "Banyak sekali masyarakat dan dan lembaga non pemerintah serta industri yang mendukung proses belajar dari rumah ini," katanya pada konferensi pers daring Capaian 1 Tahun Kemendikbud, Selasa (27/10).
Ainun mengatakan, upaya lain yang menelan anggaran hinggga Rp7,2 triliun adalah pemberian bantuan kuota data kepada siswa, guru, dosen dan mahasiswa. Ainun menyampaikan, pada September lalu saat bantuan pertama kali diluncurkan ada 27,3 juta yang telah menerima bantuan kuota. Sedangkan pada Oktober jumlahnya sudah kembali meningkat hingga mencapai 35 juta penerima. (Baca juga: Pemerintah Alokasikan Rp2,3 T untuk Operasional Madrasah dan Pesantren )
Ainun mengatakan, Kemendikbud juga memberikan perangkat laptop sebanyak 114.730 unit yang disalurkan ke sekolah-sekolah dalam 23.077 paket. Bantuan laptop ini, jelas Sekjen, merupakan alokasi dana APBN Kemendikbud dan juga dana alokasi khusus (DAK) Fisik.
Ainun mengatakan, untuk membantu siswa dan guru selama belajar dari rumah maka Kemendikbud pun sudah menyesuaikan kurikulum darurat di masa pandemi. Selain itu juga ada penyederhanaan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) untuk meringankan beban guru dalam memberi pelajaran bagi siswanya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda