Tim ITS Sukses Tempati Juara Umum III Satria Data 2020
Rabu, 28 Oktober 2020 - 12:12 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati juara umum ketiga pada ajang Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) yang digelar Kemendikbud .
Pada kompetisi bidang statistika tingkat nasional ini, tim ITS berhasil memborong tiga kemenangan pada dua kategori perlombaan. Yaitu Best Creativity dan People’s Choice Award pada kategori Statistic Infographic Competition (SIC), serta the Most Efficient Algorithm pada kategori Big Data Challenge (BDC). (Baca juga: Mahasiswa FTUI Raih Juara Tiga Dunia di Kompetisi Metal Cup 2020 )
Adalah Ika Safitri, Fatimatuz Zahro, dan Palupi Nugraheni dari Departemen Aktuaria ITS yang berhasil mendapat penghargaan Best Creativity. Membawa topik Potensi Desa dan Ketahanan Pangan, ketiga mahasiswa angkatan 2019 ini sama sekali tidak menyangka akan meraih penghargaan. “Jujur ini pengalaman pertama aku dan tim ikut lomba infografis sih, dan kebetulan di antara dua temenku itu, yang satu memang punya kelebihan di desain gitu,” ungkap Ika Safitri.
Dengan bimbingan dosen dari Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS, Putri Dwitasari ST MDs, ketiganya berhasil mengolah data yang disediakan panitia menjadi sebuah infografis yang menarik. Ika mengaku, proses pengolahan data sangat tidak mudah mengingat data yang diberikan panitia tidak segera diterima.
“Ternyata data yang diberikan itu nggak sesuai dengan ekspektasi dan tim. Waktu sudah mepet dan kami masih bingung mau mengolah datanya gimana. Karena pertama kali juga, jadi ya mikir judul saja lama banget,” tuturnya. (Baca juga: Rektor IPB:Ketahanan Keluarga Faktor Penting Hadapi Pandemi Covid-19 )
Sementara itu, tim lain yang beranggotakan Dyah Ayu Adhasya Putri, Annisaa’ Rahmaah Nurul S, dan Rania Ayu Widyanugraheni mendapat penghargaan People’s Choice Award. Kategori itu didasarkan atas banyaknya warganet yang menyukai infografis di antara 30 tim yang terpilih dalam nominasi.
Membawa topik Covid-19, tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen Aktuaria dan Departemen Arsitektur ini pun berhasil menguasai posisi pertama dengan jumlah penyuka di Instagram sebanyak 1.217 orang. Serupa dengan tim sebelumnya, Dyah mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan mendapat penghargaan People’s Choice Award.
Begitu masuk nominasi, Dyah dan kedua rekannya sangat mengandalkan relasi untuk menyukai dan membagikan infografis mereka. “Tentunya doa juga sih, karena bisa dapat like sebanyak itu juga atas bantuan siapa lagi kalau nggak Yang di Atas (Tuhan, red),” ucapnya penuh syukur. (Baca juga: Dukung Iklim Ilmiah di Kampus, UMY Gelar Konferensi Skripsi Nasional Virtual )
Pada kategori Big Data Challenge diwakili oleh tim dari Departemen Statistika ITS. Tim yang beranggotakan Tiza Ayu Virania, Indah Maryama, dan Tabita Yuni Susanto ini memperoleh penghargaan the Most Efficient Algorithm.
Dalam babak penyisihan, Tiza dan kawan-kawan harus menyelesaikan permasalahan mengenai pengklasifikasian berita hoax sesuai dengan data yang diberikan. “Kita diberi dua data, data latih dan data uji. Kita hanya bisa membuat model dari data latih, kemudian model yang didapat dari data latih digunakan untuk memprediksi data uji,” terang Tiza.
Mahasiswi angkatan 2017 itu menjelaskan, semua tim diberi tiga kali kesempatan untuk mengirimkan hasil prediksi data uji. Dengan metric score, hasil prediksi tim langsung ditampilkan. Peringkat sementara pun dapat segera langsung diketahui. “Kami melakukan dua kali submit,” akunya.
Pada kompetisi bidang statistika tingkat nasional ini, tim ITS berhasil memborong tiga kemenangan pada dua kategori perlombaan. Yaitu Best Creativity dan People’s Choice Award pada kategori Statistic Infographic Competition (SIC), serta the Most Efficient Algorithm pada kategori Big Data Challenge (BDC). (Baca juga: Mahasiswa FTUI Raih Juara Tiga Dunia di Kompetisi Metal Cup 2020 )
Adalah Ika Safitri, Fatimatuz Zahro, dan Palupi Nugraheni dari Departemen Aktuaria ITS yang berhasil mendapat penghargaan Best Creativity. Membawa topik Potensi Desa dan Ketahanan Pangan, ketiga mahasiswa angkatan 2019 ini sama sekali tidak menyangka akan meraih penghargaan. “Jujur ini pengalaman pertama aku dan tim ikut lomba infografis sih, dan kebetulan di antara dua temenku itu, yang satu memang punya kelebihan di desain gitu,” ungkap Ika Safitri.
Dengan bimbingan dosen dari Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS, Putri Dwitasari ST MDs, ketiganya berhasil mengolah data yang disediakan panitia menjadi sebuah infografis yang menarik. Ika mengaku, proses pengolahan data sangat tidak mudah mengingat data yang diberikan panitia tidak segera diterima.
“Ternyata data yang diberikan itu nggak sesuai dengan ekspektasi dan tim. Waktu sudah mepet dan kami masih bingung mau mengolah datanya gimana. Karena pertama kali juga, jadi ya mikir judul saja lama banget,” tuturnya. (Baca juga: Rektor IPB:Ketahanan Keluarga Faktor Penting Hadapi Pandemi Covid-19 )
Sementara itu, tim lain yang beranggotakan Dyah Ayu Adhasya Putri, Annisaa’ Rahmaah Nurul S, dan Rania Ayu Widyanugraheni mendapat penghargaan People’s Choice Award. Kategori itu didasarkan atas banyaknya warganet yang menyukai infografis di antara 30 tim yang terpilih dalam nominasi.
Membawa topik Covid-19, tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen Aktuaria dan Departemen Arsitektur ini pun berhasil menguasai posisi pertama dengan jumlah penyuka di Instagram sebanyak 1.217 orang. Serupa dengan tim sebelumnya, Dyah mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan mendapat penghargaan People’s Choice Award.
Begitu masuk nominasi, Dyah dan kedua rekannya sangat mengandalkan relasi untuk menyukai dan membagikan infografis mereka. “Tentunya doa juga sih, karena bisa dapat like sebanyak itu juga atas bantuan siapa lagi kalau nggak Yang di Atas (Tuhan, red),” ucapnya penuh syukur. (Baca juga: Dukung Iklim Ilmiah di Kampus, UMY Gelar Konferensi Skripsi Nasional Virtual )
Pada kategori Big Data Challenge diwakili oleh tim dari Departemen Statistika ITS. Tim yang beranggotakan Tiza Ayu Virania, Indah Maryama, dan Tabita Yuni Susanto ini memperoleh penghargaan the Most Efficient Algorithm.
Dalam babak penyisihan, Tiza dan kawan-kawan harus menyelesaikan permasalahan mengenai pengklasifikasian berita hoax sesuai dengan data yang diberikan. “Kita diberi dua data, data latih dan data uji. Kita hanya bisa membuat model dari data latih, kemudian model yang didapat dari data latih digunakan untuk memprediksi data uji,” terang Tiza.
Mahasiswi angkatan 2017 itu menjelaskan, semua tim diberi tiga kali kesempatan untuk mengirimkan hasil prediksi data uji. Dengan metric score, hasil prediksi tim langsung ditampilkan. Peringkat sementara pun dapat segera langsung diketahui. “Kami melakukan dua kali submit,” akunya.
(mpw)
tulis komentar anda