Genjot Publikasi Ilmiah, Ini Langkah UIN Bandung
Rabu, 04 November 2020 - 14:14 WIB
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Foto/Dok/SINDOnews
BANDUNG - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung menggenjot mahasiswa untuk peroleh pengakuan global melalui publikasi ilmiah . Upaya ini diharapkan makin meningkatkan pengakuan terhadap kampus di Cibiru, Kota Bandung.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Hasniah Aliyah mengatakan, sejak semester awal mahasiswa telah dilatih menggunakan aplikasi references, sebuah literasi digital untuk akses repositori bereputasi. Yaitu dengan mencermati template penulisan artikel ilmiah dalam bentuk prosiding. (Baca juga: Tel-U Masuk Universitas Swasta Terbaik di Indonesia versi THE )
Fakultas Sains dan Teknologi, kata dia, mengedepankan literasi digital serta publikasi ilmiah khusus untuk diseminasi wahyu memandu ilmu (WMI) sebagai paradigma UIN Sunan Gunung Djati Bandung. ”Diseminasi paradigma WMI melalui publikasi ilmiah menjadi arus utama di lingkungan akademisi sains dan teknologi,” tutur dia, Rabu (4/11/2020).
Hal itu juga dilakukan jurusan lainnya. Seperti disampaikan Dosen Metodologi Ilmu Hadis di Jurusan Agroteknologi Wahyudin Darmalaksana. Pihaknya berusaha menerapkan pembelajaran berbasis WMI. Semester satu, bahkan, sedang dilaksanakan takhir hadis melalui penerapan aplikasi digital, berikut syarat hadis dengan pendekatan agroteknologinya.
“Template prosiding telah disiapkan sejak awal perkuliahan. Mahasiswa tengah berlatih menulis paragraf per paragraf. Peningkatan kualitas penulisan dan kemajuan project pencapaian kertas kerja luar biasa seakan writing sprint,” lanjutnya. (Baca juga: FMIPA UI Kembangkan MikoGrow, Digitalisasi Sistem Pantau Budidaya Jamur Tiram )
Artikel ilmiah mahasiswa rencananya dihimpun dalam bentuk books chapter. Produk ini akan menempuh pengajuan ISBN ke Perpusnas, Jakarta, pengajuan Hak Kekayaan Intelektual, HKI, ke Kemenkumham, RI, dan diterbitkan melalui publisher resmi.
Materi kuliah Ilmu Hadis disajikan di Semester I Kelas A, B, dan C Jurusan Agroteknologi 2020-2021. “Di termin akhir mahasiswa sudah diminta menjadi relawan untuk layout dan desain cover. Opsi termin akhir berupa writing camp,” pungkasnya.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Hasniah Aliyah mengatakan, sejak semester awal mahasiswa telah dilatih menggunakan aplikasi references, sebuah literasi digital untuk akses repositori bereputasi. Yaitu dengan mencermati template penulisan artikel ilmiah dalam bentuk prosiding. (Baca juga: Tel-U Masuk Universitas Swasta Terbaik di Indonesia versi THE )
Fakultas Sains dan Teknologi, kata dia, mengedepankan literasi digital serta publikasi ilmiah khusus untuk diseminasi wahyu memandu ilmu (WMI) sebagai paradigma UIN Sunan Gunung Djati Bandung. ”Diseminasi paradigma WMI melalui publikasi ilmiah menjadi arus utama di lingkungan akademisi sains dan teknologi,” tutur dia, Rabu (4/11/2020).
Hal itu juga dilakukan jurusan lainnya. Seperti disampaikan Dosen Metodologi Ilmu Hadis di Jurusan Agroteknologi Wahyudin Darmalaksana. Pihaknya berusaha menerapkan pembelajaran berbasis WMI. Semester satu, bahkan, sedang dilaksanakan takhir hadis melalui penerapan aplikasi digital, berikut syarat hadis dengan pendekatan agroteknologinya.
“Template prosiding telah disiapkan sejak awal perkuliahan. Mahasiswa tengah berlatih menulis paragraf per paragraf. Peningkatan kualitas penulisan dan kemajuan project pencapaian kertas kerja luar biasa seakan writing sprint,” lanjutnya. (Baca juga: FMIPA UI Kembangkan MikoGrow, Digitalisasi Sistem Pantau Budidaya Jamur Tiram )
Artikel ilmiah mahasiswa rencananya dihimpun dalam bentuk books chapter. Produk ini akan menempuh pengajuan ISBN ke Perpusnas, Jakarta, pengajuan Hak Kekayaan Intelektual, HKI, ke Kemenkumham, RI, dan diterbitkan melalui publisher resmi.
Materi kuliah Ilmu Hadis disajikan di Semester I Kelas A, B, dan C Jurusan Agroteknologi 2020-2021. “Di termin akhir mahasiswa sudah diminta menjadi relawan untuk layout dan desain cover. Opsi termin akhir berupa writing camp,” pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda