Keren, ITB Borong Juara di Kontes Robot Terbang Indonesia
Jum'at, 06 November 2020 - 15:20 WIB
BANDUNG - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara ITB berhasil memborong juara pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Universitas Lampung.
Kontes robot digelar pada 23 hingga 31 Oktober 2020. Sebanyak kurang lebih 33 perguruan tinggi ikut serta pada perlombaan ini seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, Telkom University, dan masih banyak lagi. (Baca juga: Cari Beasiswa, Kunjungi UI CSE Virtual Expo )
ITB sendiri diwakili oleh Tim Aksantara, yang merupakan unit kegiatan mahasiswa ITB. ITB berhasil memenangkan 5 gelar dari 6 divisi perlombaan KRTI. Pertama, Juara 1 pada divisi Racing Plane mengalahkan 33 perguruan tinggi. Juara 2 pada divisi Fixed Wing (FW) mengalahkan 20 perguruan tinggi.
Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Propulsion System Development (TDP) mengalahkan 7 perguruan tinggi. Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Airframe Inovation (TDA) mengalahkan 13 perguruan tinggi, dan juara Harapan 2 divisi Technology Development subdivisi Flight Controller Development (TDF).
Dalam keterangan resminya, KRTI merupakan kontes robot terbang tahunan berskala nasional. Setiap divisi yang diperlombakan memiliki tema yang berbeda-beda seperti divisi Fixed Wing yang mengangkat tema “Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Karantina” dan divisi Technology Development (TDA, TDF, dan TDP) mengangkat tema “Innovate UAV Technology”. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global )
Menurut Rafael (AE’17) sebagai Ketua Aksantara ITB 2019-2020, tim ini telah melakukan persiapan KRTI 2020 sejak awal Januari bersamaan dengan proses rekrutmen anggota baru dan pembentukan tim lomba KRTI Aksantara. Walaupun Unila menjadi tuan rumah KRTI 2020, karena situasi pandemi COVID-19 seluruh peserta tidak mengikuti lomba di Lampung melainkan diminta untuk mendemonstrasikan produk yang dilombakan dari daerahnya masing-masing.
“Adanya musibah pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada persiapan lomba, awalnya pihak kampus belum mengizinkan untuk melakukan aktivitas khusus untuk tim lomba di area kampus sehingga kami tidak dapat mengakses fasilitas kampus dan workshop yang biasa kami gunakan untuk persiapan lomba. Sampai akhirnya pihak kampus mengizinkan kami untuk mendapatkan tempat kerja di Asrama Sangkuriang ITB," beber dia.
Tidak hanya soal tempat persiapan, tetapi juga tempat untuk mendemonstrasikan produk menjadi kendala lain yang dihadapi. Karena demonstrasi produk dilakukan dari daerah masing-masing yang kemudian dibuat video, mencari tempat yang luas dengan izin resmi itu bukan hal yang mudah.
Aksantara ITB merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebuat Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV). Unit ini resmi didirikan pada 2018, berawal dari tim lomba yang dibentuk untuk menghadapi KRTI 2013 hingga akhirnya menjadi sebuah unit untuk menyalurkan minat di bidang UAV.
Kontes robot digelar pada 23 hingga 31 Oktober 2020. Sebanyak kurang lebih 33 perguruan tinggi ikut serta pada perlombaan ini seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, Telkom University, dan masih banyak lagi. (Baca juga: Cari Beasiswa, Kunjungi UI CSE Virtual Expo )
ITB sendiri diwakili oleh Tim Aksantara, yang merupakan unit kegiatan mahasiswa ITB. ITB berhasil memenangkan 5 gelar dari 6 divisi perlombaan KRTI. Pertama, Juara 1 pada divisi Racing Plane mengalahkan 33 perguruan tinggi. Juara 2 pada divisi Fixed Wing (FW) mengalahkan 20 perguruan tinggi.
Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Propulsion System Development (TDP) mengalahkan 7 perguruan tinggi. Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Airframe Inovation (TDA) mengalahkan 13 perguruan tinggi, dan juara Harapan 2 divisi Technology Development subdivisi Flight Controller Development (TDF).
Dalam keterangan resminya, KRTI merupakan kontes robot terbang tahunan berskala nasional. Setiap divisi yang diperlombakan memiliki tema yang berbeda-beda seperti divisi Fixed Wing yang mengangkat tema “Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Karantina” dan divisi Technology Development (TDA, TDF, dan TDP) mengangkat tema “Innovate UAV Technology”. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global )
Menurut Rafael (AE’17) sebagai Ketua Aksantara ITB 2019-2020, tim ini telah melakukan persiapan KRTI 2020 sejak awal Januari bersamaan dengan proses rekrutmen anggota baru dan pembentukan tim lomba KRTI Aksantara. Walaupun Unila menjadi tuan rumah KRTI 2020, karena situasi pandemi COVID-19 seluruh peserta tidak mengikuti lomba di Lampung melainkan diminta untuk mendemonstrasikan produk yang dilombakan dari daerahnya masing-masing.
“Adanya musibah pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada persiapan lomba, awalnya pihak kampus belum mengizinkan untuk melakukan aktivitas khusus untuk tim lomba di area kampus sehingga kami tidak dapat mengakses fasilitas kampus dan workshop yang biasa kami gunakan untuk persiapan lomba. Sampai akhirnya pihak kampus mengizinkan kami untuk mendapatkan tempat kerja di Asrama Sangkuriang ITB," beber dia.
Tidak hanya soal tempat persiapan, tetapi juga tempat untuk mendemonstrasikan produk menjadi kendala lain yang dihadapi. Karena demonstrasi produk dilakukan dari daerah masing-masing yang kemudian dibuat video, mencari tempat yang luas dengan izin resmi itu bukan hal yang mudah.
Aksantara ITB merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebuat Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV). Unit ini resmi didirikan pada 2018, berawal dari tim lomba yang dibentuk untuk menghadapi KRTI 2013 hingga akhirnya menjadi sebuah unit untuk menyalurkan minat di bidang UAV.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda