Bantuan Paket Data untuk Mahasiswa PTKI se-Indonesia Belum Juga Cair, Kenapa?

Selasa, 10 November 2020 - 15:25 WIB
Bantuan kuota internet untuk mendukung PJJ mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia belum bisa dicairkan. Foto/Dok/Humas Kemenag
JAKARTA - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag Suyitno mengatakan, bantuan kuota internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia belum bisa dicairkan.

“Pastikan seluruh mahasiswa terdata dengan baik berikut nomor ponselnya untuk diberikan bantuan paket data, untuk mendukung pemberlakuakan PJJ yang saat ini mereka lakukan,” kata Suyitno pada Rapat Koordinasi Virtual Meeting melalui zoom dengan PTKI se-Indonesia, Senin (9/11). (Baca juga: Kampus PTKIN Harus Jadi Epicentrum Peradaban Indonesia )

Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menegaskan, bantuan paket data ini bentuk kepedulian pemerintah pada pendidikan anak bangsa di tengah krisis. “Dalam situasi dan kondisi apapun pendidikan harus tetap berjalan dan harus berkualitas, karenanya sarana prasarana pembelajaran harus terpenuhi,” katanya.



Suyitno menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk bantuan paket data sehingga diharapkan dapat terserap semua. “Anggaran telah tersedia dan perangkat pedoman bantuan sebentar lagi akan ditandatangani oleh Bapak Menteri Agama,” paparnya.

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan, proses bantuan paket data diawali dengan verifikasi dan validasi (verval) data dan nomor ponsel mahasiswa yang dilakukan Bagian EMIS. (Baca juga: Kemenag akan Gelar Telekonferensi Internasional Agama dan Pendidikan )

“Kami meminta partisipasi bapak dan ibu dari PTKI untuk secara aktif melakukan pendataan yang dimaksud melalui aplikasi EMIS, sehingga mahasiswa mendapatkan manfaat bantuan itu,” kata Alumni UIN Walisongo.

Dalam kesempatan ini, Kasubbag Data Sistem Informasi, Madrasah, Guru, Tenaga Kependidikan Serta Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Dodi Irawan Syarif memandu penjelasan sistem pendataan mahasiswa dengan aplikasi EMIS. “Data yang sudah masuk dan di verval baru mencapai 592.725 orang. Artinya, baru separuh mahasiswa. Karenanya, kita harus bekerja keras untuk melengkapinya,” terang Dodi.

Rapat Koordinasi Virtual diikuti 500 perwakilan PTKI se-Indonesia untuk memastikan data-data yang dibutuhkan. Nampak hadir juga, Kasi Kemahasiswaan Amirudin Kuba, Kasi Sarpras PTKIN Nuryasin, dan Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More