Aplikasi 'Lingkar Puan' ITS Raih Emas di Gemastik 2020
Selasa, 10 November 2020 - 23:07 WIB
JAKARTA - Kekerasan terhadap perempuan yang menjadi salah satu persoalan pelik di Indonesia, mendasari mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas aplikasi berbasis web bernama Lingkar Puan.
Aplikasi ini dirancang oleh Wasilatul Dewi Ningrum, Paramastri Ardiningrum, dan Muhammad Jaya Siraj yang tergabung dalam Tim NCC Lab. Ketua Tim NCC Lab Wasilatul Dewi Ningrum mengungkapkan, tim mendapatkan ide ketika melihat akun-akun di sosial media yang memuat postingan tentang kekerasan terhadap perempuan.
“Biasanya, penyintas kekerasan ini cenderung berkomentar dan curhat pengalaman mereka, tetapi mereka tidak dapat solusi,” ujar melalui siaran pers, Selasa (10/11). (Baca juga: Telkom University Hibahkan 2 Produk Inovasi Pembakaran Sampah Modern )
Lanjut Wasil, berangkat dari kegeraman atas kasus kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat dan kecenderungan penyintas inilah, tim NCC Lab mengembangkan aplikasi Lingkar Puan. Melalui Lingkar Puan, tim ingin memberi edukasi kepada masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan melalui artikel.
“Artikelnya ditulis oleh orang berlatar belakang psikologi dan dibuat untuk mendukung penyintas, sehingga diharapkan mereka ikut berani untuk bercerita dan berbagi dukungan,” ungkapnya. (Baca juga: Bantuan Paket Data untuk Mahasiswa PTKI se-Indonesia Belum Juga Cair, Kenapa? )
Selain artikel, Lingkar Puan juga menyediakan konsultasi psikologi dan konsultasi hukum bagi pengguna terdaftar. Bernama Rekan Cerita, konsultasi psikologi bertujuan untuk membantu penggunanya untuk menghilangkan trauma atas kekerasan yang menimpa mereka. Lebih lanjut, konsultasi hukum juga ditambahkan dalam fitur Lingkar Puan. Disebut Rekan Hukum, para pengguna dapat berkonsultasi terkait bidang hukum.
Untuk menentukan fitur yang tepat, tim NCC Lab melakukan wawancara dengan orang berlatar belakang psikologi dan hukum yang berpengalaman di aplikasi konsultasi daring dan kantor advokasi. “Kami wawancara terlebih dahulu supaya kami tahu fitur apa saja yang dibutuhkan untuk membantu penyintas,” terang mahasiswi angkatan 2017 ini.
Mengacu pada target yang luas, teknologi MongoDB, Express, React, dan Node (MERN) dipilih untuk mengembangkan Lingkar Puan yang berbasis web. Tim ini sengaja menggunakan teknologi tersebut agar masyarakat bisa mengakses aplikasi dengan bebas. Artinya, tidak perlu perangkat dengan spesifikasi tinggi untuk mengakses Lingkar Puan. Selain itu, dengan teknologi ini Lingkar Puan dapat menghadirkan fitur obrolan secara real time. (Baca juga: Dibuka Jokowi, I2E Pamerkan Produk Unggulan Inovasi Perguruan Tinggi )
“Jadi kelebihan aplikasi ini, spesifikasi orangnya adalah orang-orang yang paham terhadap kekerasan terhadap perempuan. Terus ada aplikasi lain yang isinya artikel-artikel juga isinya masih umum, bukan kekerasan terhadap perempuan, sedangkan Lingkar Puan ada,” terangnya.
Lingkar Puan mengantar Tim NCC Lab mengukir prestasi dalam ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XIII tahun 2020, beberapa waktu lalu. Tim ini pun berhasil menyabet medali emas pada kategori Pengembangan Perangkat Lunak.
Wasil menyebutkan, aplikasi ini sudah ada pada tahap pengujian. Selain diuji untuk para penyintas, Lingkar Puan juga diujikan pada masyarakat umum serta orang berlatar belakang psikologi dan hukum. Setelah melalui tahap pengujian, ada kemungkinan Lingkar Puan akan dijalankan.
“Kami akan bekerja sama dengan orang berlatar belakang psikologi dan hukum sebagai konsultan kami di Rekan Cerita dan Rekan Hukum. Kalau sudah siap, akan kami publikasikan sehingga para penyintas bisa mengunjungi web kami di lingkarpuan.com,” terangnya.
Aplikasi ini dirancang oleh Wasilatul Dewi Ningrum, Paramastri Ardiningrum, dan Muhammad Jaya Siraj yang tergabung dalam Tim NCC Lab. Ketua Tim NCC Lab Wasilatul Dewi Ningrum mengungkapkan, tim mendapatkan ide ketika melihat akun-akun di sosial media yang memuat postingan tentang kekerasan terhadap perempuan.
“Biasanya, penyintas kekerasan ini cenderung berkomentar dan curhat pengalaman mereka, tetapi mereka tidak dapat solusi,” ujar melalui siaran pers, Selasa (10/11). (Baca juga: Telkom University Hibahkan 2 Produk Inovasi Pembakaran Sampah Modern )
Lanjut Wasil, berangkat dari kegeraman atas kasus kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat dan kecenderungan penyintas inilah, tim NCC Lab mengembangkan aplikasi Lingkar Puan. Melalui Lingkar Puan, tim ingin memberi edukasi kepada masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan melalui artikel.
“Artikelnya ditulis oleh orang berlatar belakang psikologi dan dibuat untuk mendukung penyintas, sehingga diharapkan mereka ikut berani untuk bercerita dan berbagi dukungan,” ungkapnya. (Baca juga: Bantuan Paket Data untuk Mahasiswa PTKI se-Indonesia Belum Juga Cair, Kenapa? )
Selain artikel, Lingkar Puan juga menyediakan konsultasi psikologi dan konsultasi hukum bagi pengguna terdaftar. Bernama Rekan Cerita, konsultasi psikologi bertujuan untuk membantu penggunanya untuk menghilangkan trauma atas kekerasan yang menimpa mereka. Lebih lanjut, konsultasi hukum juga ditambahkan dalam fitur Lingkar Puan. Disebut Rekan Hukum, para pengguna dapat berkonsultasi terkait bidang hukum.
Untuk menentukan fitur yang tepat, tim NCC Lab melakukan wawancara dengan orang berlatar belakang psikologi dan hukum yang berpengalaman di aplikasi konsultasi daring dan kantor advokasi. “Kami wawancara terlebih dahulu supaya kami tahu fitur apa saja yang dibutuhkan untuk membantu penyintas,” terang mahasiswi angkatan 2017 ini.
Mengacu pada target yang luas, teknologi MongoDB, Express, React, dan Node (MERN) dipilih untuk mengembangkan Lingkar Puan yang berbasis web. Tim ini sengaja menggunakan teknologi tersebut agar masyarakat bisa mengakses aplikasi dengan bebas. Artinya, tidak perlu perangkat dengan spesifikasi tinggi untuk mengakses Lingkar Puan. Selain itu, dengan teknologi ini Lingkar Puan dapat menghadirkan fitur obrolan secara real time. (Baca juga: Dibuka Jokowi, I2E Pamerkan Produk Unggulan Inovasi Perguruan Tinggi )
“Jadi kelebihan aplikasi ini, spesifikasi orangnya adalah orang-orang yang paham terhadap kekerasan terhadap perempuan. Terus ada aplikasi lain yang isinya artikel-artikel juga isinya masih umum, bukan kekerasan terhadap perempuan, sedangkan Lingkar Puan ada,” terangnya.
Lingkar Puan mengantar Tim NCC Lab mengukir prestasi dalam ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XIII tahun 2020, beberapa waktu lalu. Tim ini pun berhasil menyabet medali emas pada kategori Pengembangan Perangkat Lunak.
Wasil menyebutkan, aplikasi ini sudah ada pada tahap pengujian. Selain diuji untuk para penyintas, Lingkar Puan juga diujikan pada masyarakat umum serta orang berlatar belakang psikologi dan hukum. Setelah melalui tahap pengujian, ada kemungkinan Lingkar Puan akan dijalankan.
“Kami akan bekerja sama dengan orang berlatar belakang psikologi dan hukum sebagai konsultan kami di Rekan Cerita dan Rekan Hukum. Kalau sudah siap, akan kami publikasikan sehingga para penyintas bisa mengunjungi web kami di lingkarpuan.com,” terangnya.
(mpw)
tulis komentar anda