IPB University Siapkan Ribuan Agripreneur Muda Lewat CEO School
Selasa, 01 Desember 2020 - 00:26 WIB
JAKARTA - Sesuai dengan tujuan Institut Pertanian Bogor (IPB) University 2019-2024, komitmen untuk menghasilkan lulusan techno sociopreneur unggul terus digenjot. CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020.
Technopreneur dapat berarti mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi untuk pengembangan bisnis. Sementara, sociopreneur dapat diartikan sebagai upaya diseminasi iptek dan inovasi dalam pendampingan usaha masyarakat, petani, dan nelayan. (Baca juga: UGM Kembali Juara Umum Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasiona 2020 )
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University melaksanakan kegiatan CEO School yang diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa IPB, alumni muda dan perwakilan dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jawa Barat.
Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University,Alim Setiawan Slamet, mengatakan, kegiatan CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020. Secara umum, materi yang diberikan dalam kegiatan CEO School mencakup Future Practice Business for CEO, Mindset and Skillset for CEO, Agrotech and Innovation for CEO dan CEO for BUMDES.
Pemateri berasal dari akademisi IPB University, praktisi dan unsur pemerintah seperti Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Provinsi Jawa Barat. (Baca juga: Plt Rektor UNY: Sarjana Bukan Cari Kerja tapi Pencipta Dunia Kerja )
“Para peserta terpilih akan ditempatkan di enam Kabupaten dan 53 desa yang menjadi binaan IPB University dan Astra International. Nantinya, mereka inilah yang akan mendampingi BUMDES dalam menjalankan bisnisnya melalui Program One Village One CEO,” jelas Alim.
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, pengembangan usaha pertanian berbasis pedesaan memiliki prospek sangat baik bahkan pada saat pandemi. Pasalnya, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen secara tahunan.
“Melalui pendampingan oleh mahasiswa IPB, BUMDES dapat terus memainkan peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa selama dan pascapandemi covid-19,” terang Arif.
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa CEO School tahun 2021 akan menjadi rangkaian pelaksanaan bentuk kegiatan pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pelaksanaan ini akan terintegrasi antara magang, proyek di desa, penelitian dan wirausaha.
Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi model kolaborasi antara mahasiswa dan alumni IPB University dengan para pemuda desa dalam mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah ekonomi desa.
“Selain menjadi CEO atau pendamping BUMDES, para peserta terpilih dapat melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), magang, penelitian atau melakukan proyek techno sociopreneurship di desa-desa yang menjadi lokasi pendampingan, serta penulisan tugas akhir sekaligus. IPB University akan mengupayakan dana program bagi mahasiswa dan memfasilitasi dosen pembimbing penggerak yang akan mengikuti program MBKM untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan di desa-desa,” tambah Arif.
Arif berharap, kegiatan CEO School yang dilaksanakan oleh IPB University dapat direplikasi oleh berbagai pihak. Sehingga dapat dicetak para techno sociopreneur unggul yang dapat berperan aktif dalam memajukan perekonomian, khususnya di pedesaan.
Technopreneur dapat berarti mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi untuk pengembangan bisnis. Sementara, sociopreneur dapat diartikan sebagai upaya diseminasi iptek dan inovasi dalam pendampingan usaha masyarakat, petani, dan nelayan. (Baca juga: UGM Kembali Juara Umum Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasiona 2020 )
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University melaksanakan kegiatan CEO School yang diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa IPB, alumni muda dan perwakilan dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jawa Barat.
Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University,Alim Setiawan Slamet, mengatakan, kegiatan CEO School akan dilaksanakan selama empat hari mulai 28 November sampai dengan 1 Desember 2020. Secara umum, materi yang diberikan dalam kegiatan CEO School mencakup Future Practice Business for CEO, Mindset and Skillset for CEO, Agrotech and Innovation for CEO dan CEO for BUMDES.
Pemateri berasal dari akademisi IPB University, praktisi dan unsur pemerintah seperti Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Provinsi Jawa Barat. (Baca juga: Plt Rektor UNY: Sarjana Bukan Cari Kerja tapi Pencipta Dunia Kerja )
“Para peserta terpilih akan ditempatkan di enam Kabupaten dan 53 desa yang menjadi binaan IPB University dan Astra International. Nantinya, mereka inilah yang akan mendampingi BUMDES dalam menjalankan bisnisnya melalui Program One Village One CEO,” jelas Alim.
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, pengembangan usaha pertanian berbasis pedesaan memiliki prospek sangat baik bahkan pada saat pandemi. Pasalnya, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen secara tahunan.
“Melalui pendampingan oleh mahasiswa IPB, BUMDES dapat terus memainkan peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa selama dan pascapandemi covid-19,” terang Arif.
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa CEO School tahun 2021 akan menjadi rangkaian pelaksanaan bentuk kegiatan pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pelaksanaan ini akan terintegrasi antara magang, proyek di desa, penelitian dan wirausaha.
Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi model kolaborasi antara mahasiswa dan alumni IPB University dengan para pemuda desa dalam mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah ekonomi desa.
“Selain menjadi CEO atau pendamping BUMDES, para peserta terpilih dapat melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), magang, penelitian atau melakukan proyek techno sociopreneurship di desa-desa yang menjadi lokasi pendampingan, serta penulisan tugas akhir sekaligus. IPB University akan mengupayakan dana program bagi mahasiswa dan memfasilitasi dosen pembimbing penggerak yang akan mengikuti program MBKM untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan di desa-desa,” tambah Arif.
Arif berharap, kegiatan CEO School yang dilaksanakan oleh IPB University dapat direplikasi oleh berbagai pihak. Sehingga dapat dicetak para techno sociopreneur unggul yang dapat berperan aktif dalam memajukan perekonomian, khususnya di pedesaan.
(mpw)
tulis komentar anda