Pandemi Covid-19, Arizona State University Buka Kuliah Online untuk WNI
Rabu, 09 Desember 2020 - 22:03 WIB
JAKARTA - Arizona State University membuka program kuliah daring bergelar penuh bagi masyarakat Indonesia. Melalui program kemitraan mahasiswa bisa mengikuti kuliah online untuk 117 gelar sarjana S1 dan 102 jenjang S2.
Mulai 1 Desember 2020 ini, Arizona State University mengumumkan secara resmi kerja sama dengan Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) untuk membawa program kuliah dalam jaringan (daring) bergelar penuh bagi warga negara Indonesia. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
International Program Director Arizona State University Prep Digital Angela Zhao mengatakan, program kuliah online dari Arizona State University ini merupakan solusi tepat dalam menjalankan program perguruan tinggi di tengah pandemi yang sangat tidak menentu ini.
"Mahasiswa tetap dapat belajar untuk menyelesaikan gelar kesarjanaannya tanpa harus meninggalkan rumah, biaya sangat terjangkau," katanya melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/12).
Angela menerangkan, apabila pandemi telah berakhir maka mahasiswa dapat melanjutkan kuliah secara tatap muka baik di Arizona State University. Bahkan mereka bisa memilih kuliah di perguruan tinggi lain di seluruh dunia karena mata kuliahnya dapat ditransfer. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Selain itu juga ada program Early College Experience dimana ada 26 mata kuliah yang dapat diambil oleh siswa yang masih duduk di bangku SMA. Menurutnya, program ini adalah konsep yang menarik dan solutif untuk mengisi kegiatan yang membantu siswa untuk mempercepat waktu kuliah karena sebagian besar sudah diselesaikan di bangku SMA.
Direktur Eksekutif CERDAS Indra Charismiadji mengatakan, dengan banyaknya negara yang menutup pintunya akan kedatangan warga Indonesia termasuk yang membatasi jumlah kedatangan akibat tingginya angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air menyulitkan mahasiswa kita yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
Disisi lain, lanjutnya, orang tua pun akan sangat khawatir akan ketidakpastian hidup di era pandemi dengan jauh dari orang tua. Oleh karena itu, ujarnya, dengan program ini para mahasiswa akan tetap kuliah dengan dibimbing oleh para Professor dari Arizona State University sehingga kualitasnya terjaga tetapi dilakukan di rumah masing-masing.
Program kemitraan ini juga menawarkan sebuah konsep baru yang disebut Early College Experience, yaitu 26 mata kuliah dari berbagai fakultas yang dapat diambil oleh mereka yang masih duduk dibangku sekolah menegah atas.
Mulai 1 Desember 2020 ini, Arizona State University mengumumkan secara resmi kerja sama dengan Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) untuk membawa program kuliah dalam jaringan (daring) bergelar penuh bagi warga negara Indonesia. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
International Program Director Arizona State University Prep Digital Angela Zhao mengatakan, program kuliah online dari Arizona State University ini merupakan solusi tepat dalam menjalankan program perguruan tinggi di tengah pandemi yang sangat tidak menentu ini.
"Mahasiswa tetap dapat belajar untuk menyelesaikan gelar kesarjanaannya tanpa harus meninggalkan rumah, biaya sangat terjangkau," katanya melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/12).
Angela menerangkan, apabila pandemi telah berakhir maka mahasiswa dapat melanjutkan kuliah secara tatap muka baik di Arizona State University. Bahkan mereka bisa memilih kuliah di perguruan tinggi lain di seluruh dunia karena mata kuliahnya dapat ditransfer. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Selain itu juga ada program Early College Experience dimana ada 26 mata kuliah yang dapat diambil oleh siswa yang masih duduk di bangku SMA. Menurutnya, program ini adalah konsep yang menarik dan solutif untuk mengisi kegiatan yang membantu siswa untuk mempercepat waktu kuliah karena sebagian besar sudah diselesaikan di bangku SMA.
Direktur Eksekutif CERDAS Indra Charismiadji mengatakan, dengan banyaknya negara yang menutup pintunya akan kedatangan warga Indonesia termasuk yang membatasi jumlah kedatangan akibat tingginya angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air menyulitkan mahasiswa kita yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
Disisi lain, lanjutnya, orang tua pun akan sangat khawatir akan ketidakpastian hidup di era pandemi dengan jauh dari orang tua. Oleh karena itu, ujarnya, dengan program ini para mahasiswa akan tetap kuliah dengan dibimbing oleh para Professor dari Arizona State University sehingga kualitasnya terjaga tetapi dilakukan di rumah masing-masing.
Program kemitraan ini juga menawarkan sebuah konsep baru yang disebut Early College Experience, yaitu 26 mata kuliah dari berbagai fakultas yang dapat diambil oleh mereka yang masih duduk dibangku sekolah menegah atas.
tulis komentar anda