Corporate VS Startup, Mana yang Paling Diminati Generasi Muda Indonesia

Kamis, 10 Desember 2020 - 23:45 WIB
HR Business Partner Zi.Care Togar Manik dalam webinar Sampoerna University Bright Future Festival pada Kamis (10/12). Foto/Dok/Humas SU
JAKARTA - Selama beberapa minggu terakhir, anak muda lagi terjangkit viralnya seri drama Korea, “Start-Up”. Bahkan, penggemarnya langsung memposisikan dirinya sabagai Tim Do-san atau Tim Ji-pyeong sebagai bukti dukungannya terhadap pemeran utama seri ini. Drama ini secara garis besar menceritakan keinginan sekelompok anak muda yang ingin mencapai kesuksesan perusahaan rintisan. Tentu saja, perusahaan rintisan adalah fenomena sangat dekat dengan anak muda di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dari startupranking.com, per 10 Desember 2020 tercatat 2.200 perusahaan rintisan di Indonesia. Angka ini membuat Indonesia berada di daftar enam besar negara dengan perusahaan rintisan terbanyak di dunia. Situasi ini juga turut mewarnai talent pool di Indonesia dan menjadi alternatif pilihan job provider baru bagi generasi muda. (Baca juga: Siapkan SDM, Sampoerna University Gelar Webinar Generasi Muda Berkualitas Tinggi )

HR Business Partner Zi.Care Togar Manik mengungkapkan saat mengisi webinar Sampoerna University “Bright Future Festival” sebenarnya ada perbedaan cukup mendasar antara bekerja di perusahaan besar (corporate) dengan berkarier di perusahaan rintisan (startup). “Yang paling mendasar tentunya adalah budaya kedua tipe perusahaan ini sangat berbeda. Oleh karena itu perlu ditelaah lagi aspirasi yang diinginkan dari si pencari kerja,” jelasnya.



Berkaitan dengan aspirasi pencari kerja berdasarkan budaya dan nilai suatu perusahaan, World Economic Forum menemukan 7 faktor penting, yaitu: Kesempatan Berkembang (67%), Kualitas Kepemimpinan (47%), Gaji & Tunjangan (20%), Kreativitas (15%), Jenis Pekerjaan (15%), Kemajuan Karier (15%), dan Fleksibilitas (15%).

“Dari ketujuh faktor tersebut, bisa disimpulkan bahwa bekerja di perusahaan korporasi ataupun rintisan, kesempatan berkembang menduduki peringkat pertama dan menjadi faktor utama yang ditawarkan bagi karyawannya. Perbedaan faktor kreativitas dan fleksibilitaslah yang memegang peran penting di perusahaan rintisan, sedangkan nilai kualitas kepemimpinan menjadi faktor plus yang sangat menonjol di korporasi karena karyawan akan memiliki atasan yang berpengalaman di bidangnya. Jadi, sebelum menentukan ingin berkarier di mana, ada baiknya untuk mulai menentukan prioritas penting dalam hidup, karena ketika bekerja di tempat yang sesuai dengan rencana atau target masa depan, maka kamu akan bekerja dengan lebih passionate dan bersemangat,” jelas Togar. (Baca juga: Dua Sosok Ini Ajak Perempuan Indonesia Berani Kejar Mimpi di Dunia Engineering )

Bright Future Festival masih berjalan hingga 11 Desember 2020 dengan mempersembahkan berbagai acara virtual menarik, termasuk sesi Webinar “Greendustry: Education and Skill for Sustainability Growth” bersama tiga green warriors dari Rekosistem, Cleanomic, dan SINARI. Selain itu, akan ada Career Clinic, serta tentunya melihat berbagai fasilitas serta teknologi yang dimiliki Sampoerna University melalui Virtual Open House. Untuk mendaftar dan mengetahui lebih lanjut dapat mengunjungi https://www.sampoernauniversity.ac.id/bright-future-festival/ atau melalui media sosial Instagram @brightfuture_festival.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More