IPB University Terima Penghargaan GIS Ambassador University 2020
Kamis, 17 Desember 2020 - 22:18 WIB
JAKARTA - IPB University terpilih sebagai institusi yang mendapatkan penghargaan GIS Ambassador University 2020 . GIS Ambassador University adalah penghargaan yang diberikan kepada perguruan tinggi yang telah memanfaatkan aplikasi Geographic Information System (GIS) dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Esri Indonesia, yang merupakan perusahaan di bidang teknologi GIS. Perguruan tinggi yang mendapatkan penghargaan di kategori GIS Ambassador University telah memiliki kegiatan rutin yang dapat dihadiri publik untuk mempublikasikan berbagai karyanya di bidang GIS. (Baca juga: Luar Biasa! Mahasiswa UB Raih 3 Emas di 3 Ajang Internasional )
“Terima kasih atas penghargaan GIS Ambassador University yang diberikan kepada kami. Ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi kami, terutama dalam rangka untuk mengembangkan GIS,” tutur Rektor IPB Univetsity, Prof Arif Satria saat menerima penghargaan tersebut secara daring, Kamis (17/12).
Prof Arif mengatakan, GIS merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan terutama dalam pembangunan pangan dan lingkungan di Indonesia. Ia menjelaskan, IPB University sendiri, telah memanfaatkan GIS untuk berbagai pengembangan keilmuan.
“Saat ini IPB University juga telah mengembangkan sistem baru seperti platform monitoring untuk ekosistem. Melalui sistem ini kita bisa memantau perkembangan konversi lahan secara real time. Jadi kita bisa mengetahui berapa luasan lahan sawah yang terkonversi di Karawang, atau berapa luas lahan kelapa sawit di Sumatera minggu lalu yang terkonversi, termasuk berapa luas hutan yang dikonversi untuk berbagai kepentingan,” jelas Prof Arif Satria. (Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasikan Keramba dengan Teknologi Mutakhir )
Prof Arif Satria menyebut, platform ini sangat penting sebagai salah satu platform dan salah satu instrumen untuk mengetahui luas lahan pertanian. Selain itu, aplikasi GIS, juga dapat digunakan untuk deteksi dini lahan sawah untuk kepentingan asuransi pertanian.
“Sudah saatnya pertanian Indonesia dikelola dengan modern dan instrumen GIS ini menjadi penting bagi investor di bidang asuransi pertanian. IPB University juga telah memanfaatkan GIS untuk mendeteksi kebakaran hutan enam bulan sebelum kejadian untuk sepuluh provinsi. Jadi dengan instrumen GIS kita bisa memantau daerah-daerah atau titik yang enam bulan ke depan berpotensi terjadi kebakaran hutan,” tambah Prof Arif Satria.
Dengan dukungan GIS ini, lanjut Prof Arif, menjadi sangat berharga dan ke depan tidak mungkin untuk tidak memanfaatkan platform maupun instrumen dari GIS tersebut. Pada kesempatan yang sama, Dosen IPB University dari Departemen Arsitektur Lanskap, Dr Kaswanto mendapatkan penghargaan GIS Influencer 2020.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Esri Indonesia, yang merupakan perusahaan di bidang teknologi GIS. Perguruan tinggi yang mendapatkan penghargaan di kategori GIS Ambassador University telah memiliki kegiatan rutin yang dapat dihadiri publik untuk mempublikasikan berbagai karyanya di bidang GIS. (Baca juga: Luar Biasa! Mahasiswa UB Raih 3 Emas di 3 Ajang Internasional )
“Terima kasih atas penghargaan GIS Ambassador University yang diberikan kepada kami. Ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi kami, terutama dalam rangka untuk mengembangkan GIS,” tutur Rektor IPB Univetsity, Prof Arif Satria saat menerima penghargaan tersebut secara daring, Kamis (17/12).
Prof Arif mengatakan, GIS merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan terutama dalam pembangunan pangan dan lingkungan di Indonesia. Ia menjelaskan, IPB University sendiri, telah memanfaatkan GIS untuk berbagai pengembangan keilmuan.
“Saat ini IPB University juga telah mengembangkan sistem baru seperti platform monitoring untuk ekosistem. Melalui sistem ini kita bisa memantau perkembangan konversi lahan secara real time. Jadi kita bisa mengetahui berapa luasan lahan sawah yang terkonversi di Karawang, atau berapa luas lahan kelapa sawit di Sumatera minggu lalu yang terkonversi, termasuk berapa luas hutan yang dikonversi untuk berbagai kepentingan,” jelas Prof Arif Satria. (Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasikan Keramba dengan Teknologi Mutakhir )
Prof Arif Satria menyebut, platform ini sangat penting sebagai salah satu platform dan salah satu instrumen untuk mengetahui luas lahan pertanian. Selain itu, aplikasi GIS, juga dapat digunakan untuk deteksi dini lahan sawah untuk kepentingan asuransi pertanian.
“Sudah saatnya pertanian Indonesia dikelola dengan modern dan instrumen GIS ini menjadi penting bagi investor di bidang asuransi pertanian. IPB University juga telah memanfaatkan GIS untuk mendeteksi kebakaran hutan enam bulan sebelum kejadian untuk sepuluh provinsi. Jadi dengan instrumen GIS kita bisa memantau daerah-daerah atau titik yang enam bulan ke depan berpotensi terjadi kebakaran hutan,” tambah Prof Arif Satria.
Dengan dukungan GIS ini, lanjut Prof Arif, menjadi sangat berharga dan ke depan tidak mungkin untuk tidak memanfaatkan platform maupun instrumen dari GIS tersebut. Pada kesempatan yang sama, Dosen IPB University dari Departemen Arsitektur Lanskap, Dr Kaswanto mendapatkan penghargaan GIS Influencer 2020.
(mpw)
tulis komentar anda