Tim Arsitektur ITB Juara 1 Multi Comfort Student Contest 2020

Jum'at, 08 Januari 2021 - 19:00 WIB
Tim Arsitektur ITB yang terdiri dari Vadya Dzauqiah, Selvia Diwanty, dan Hilman Prakoso, menjuarai Multi Comfort Student Contest tahun 2020. Foto/Dok/Humas ITB
JAKARTA - Tim Arsitektur Mahasiswa ITB menjuarai ajang Multi Comfort Student Contest tahun 2020. Lomba ini digelar Saint-Gobain yakni perusahaan multinasional asal Perancis yang bergerak di bidang manufaktur produk material untuk kegunaan konstruksi, mobilitas, dan aplikasi lainnya.

Tim ini terdiri dari 3 mahasiswa Vadya Dzauqiah (AR’16), Selvia Diwanty (AR’16) dan Hilman Prakoso (AR’16). Ketiganya mendaftar sejak Agustus 2020 dan terpilih menjadi pemenang pada Desember 2020 melalui presentasi dengan dewan juri. (Baca juga: Beasiswa Fulbright untuk S2-S3 Buka Pendaftaran Sampai 15 Februari )

Sebagai pemenang di tingkat regional, Tim Arsitektur ITB akan menjadi perwakilan Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat regional lainnya di Perancis pada 2021. Lomba tahunan ini diselenggarakan sejak 2004 dengan partisipan ribuan tim dari 35 negara.



“Saint-Gobain merupakan perusahaan yang spesialisasi pada multi-comfort yang terdiri dari beberapa komponen yaitu feel, breath, see, dan ear. Kompetisi ini bertujuan mendesain sesuatu dengan komponen tersebut,” kata Vadya seperti dikutip dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (8/1).

Dibimbing oleh M. Donny Koerniawan, Tim Arsitektur ITB berhasil menyelesaikan desain mereka bernama RE(BOND)IR: Reminiscing the Past, Rebounding for the Future. Hilman mengatakan, lomba ini mendesain suatu daerah di Prancis bernama Saint-Denis yang merupakan kawasan industri. (Baca juga: Inovasi Mahasiswa UI untuk Layanan Asuransi Boyong Juara 1 )

“Dengan memanfaatkan local heritage yang dimiliki oleh Saint-Denis, kami mendesain area seluas 5 hektar yang memiliki aspek fungsi residential, educational, dan recreational yang tentunya dibangun dengan desain futuristik. Dari acuan SDGs 2030, kami memfasilitasi beberapa desain pada area tersebut yaitu pasar, apartemen, sekolah, urban farming area, commercial area, dan museum,” ujarnya.

Tak hanya itu, Selvia juga mengungkapkan bahwa RE(BOND)IR turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.

Tim mengalami sedikit kendala diskusi karena dilakukan daring. Lalu ukuran berkas desain terlalu besar sehingga sulit dikirim ke panitia. Karena kondisi internet yang berbeda mereka pun harus pintar mengatur mengenai transisi presentasi supaya sinkron.

"Namun semua itu terbayarkan ketika tim kami berhasil meraih juara dan akan mewakili Indonesia yang akan bertanding di kancah internasional pada tahun 202," kenang Selvia.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More