Bantu Peternak, Mahasiswa UMM Rancang Pengatur Suhu Kandang Ayam Otomatis
Senin, 11 Januari 2021 - 13:13 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan pengatur suhu kandang ayam otomatis. Ide alat bernama Smart Chicken Cage Based on Android ini dilatarbelakangi banyaknya peternak telur ayam yang kesulitan dalam mengatur temperatur kandang ayam.
Perwakilan tim Deny Fajar Hidayat mengatakan, pembuatan Smart Chicken Cage Based on Android bermula dari rutinitasnya mengunjungi kediaman rekannya. Kunjungan ini membuat dia mengenal dan sering mengobrol dengan orang tua rekannya. Dari situ, ia tahu peternak telur merasa kesusahan dalam mengatur suhu kandang ayam. (Baca juga: Produktif, 3.000 Artikel Dosen PTKI Terpublikasi di Jurnal Internasional )
"Mereka harus mengecek suhunya secara berkala untuk memastikan keadaan kandang tetap normal," ucap mahasiswa Teknis Mesin UMM ini dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (11/1/2021).
Menurut Deny, peternak harus bolak-balik ke kandang untuk menyalakan atau mematikan kipas angin. Cara mengatur suhu ruang juga masih berdasarkan pada perkiraan si peternak sehingga tidak akurat.
Suhu merupakan satu satu aspek penting bagi peternak telur ayam. Suhu kandang yang tidak sesuai akan berdampak pada kesehatan dan perilaku ayam. Bahkan, berpengaruh juga terhadap jumlah produksi telur yang didapat. (Baca juga: Prestasi Internasional, Jurnal 'Samarah' UIN Ar-Raniry Aceh Tembus Scopus )
Melihat situasi ini, Deny dan rekan timnya, Yogi Hardika Pratama Putra, dan Andalusia Trisna Salsabila menciptakan Smart Chicken Cage Based on Android. Alat ini bekerja untuk mengendalikan suhu kandang secara otomatis. Mereka akan memasang arduino di kandang sebagai sistem kontrol, sensor suhu, dan kelembaban. Selanjutya, data dari arduino akan otomatis terbaca di smartphone peternak.
Tim merancang alat secara otomatis agar bisa menghidupkan pemanas ketika suhu berada di bawah 25 derajat celsius. Selain itu, alat juga mampu menghidupkan kipas pendingin apabila suhu terpantau di atas 30 derajat celcius. "Dengan begitu suhu di dalam kandang akan tetap stabil dan peternak tidak perlu bolak balik ke kandang,” jelas mahasiswa kelahiran Sulawesi tersebut.
Ide dan rancangan alat ini sendiri sudah pernah dilombakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (PIMTANAS) pada akhir November tahun lalu. Mereka bertiga mampu lolos di skema Program Kreativitas Mahasiswa di Bidang Teknologi.
Perwakilan tim Deny Fajar Hidayat mengatakan, pembuatan Smart Chicken Cage Based on Android bermula dari rutinitasnya mengunjungi kediaman rekannya. Kunjungan ini membuat dia mengenal dan sering mengobrol dengan orang tua rekannya. Dari situ, ia tahu peternak telur merasa kesusahan dalam mengatur suhu kandang ayam. (Baca juga: Produktif, 3.000 Artikel Dosen PTKI Terpublikasi di Jurnal Internasional )
"Mereka harus mengecek suhunya secara berkala untuk memastikan keadaan kandang tetap normal," ucap mahasiswa Teknis Mesin UMM ini dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (11/1/2021).
Menurut Deny, peternak harus bolak-balik ke kandang untuk menyalakan atau mematikan kipas angin. Cara mengatur suhu ruang juga masih berdasarkan pada perkiraan si peternak sehingga tidak akurat.
Suhu merupakan satu satu aspek penting bagi peternak telur ayam. Suhu kandang yang tidak sesuai akan berdampak pada kesehatan dan perilaku ayam. Bahkan, berpengaruh juga terhadap jumlah produksi telur yang didapat. (Baca juga: Prestasi Internasional, Jurnal 'Samarah' UIN Ar-Raniry Aceh Tembus Scopus )
Melihat situasi ini, Deny dan rekan timnya, Yogi Hardika Pratama Putra, dan Andalusia Trisna Salsabila menciptakan Smart Chicken Cage Based on Android. Alat ini bekerja untuk mengendalikan suhu kandang secara otomatis. Mereka akan memasang arduino di kandang sebagai sistem kontrol, sensor suhu, dan kelembaban. Selanjutya, data dari arduino akan otomatis terbaca di smartphone peternak.
Tim merancang alat secara otomatis agar bisa menghidupkan pemanas ketika suhu berada di bawah 25 derajat celsius. Selain itu, alat juga mampu menghidupkan kipas pendingin apabila suhu terpantau di atas 30 derajat celcius. "Dengan begitu suhu di dalam kandang akan tetap stabil dan peternak tidak perlu bolak balik ke kandang,” jelas mahasiswa kelahiran Sulawesi tersebut.
Ide dan rancangan alat ini sendiri sudah pernah dilombakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (PIMTANAS) pada akhir November tahun lalu. Mereka bertiga mampu lolos di skema Program Kreativitas Mahasiswa di Bidang Teknologi.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda