Bangun SDM, Mendikbud Sampaikan Misi Revitalisasi Pendidikan Vokasi
Senin, 25 Januari 2021 - 18:18 WIB
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan misi revitalisasi pendidikan vokasi untuk 2021 sehingga bisa menghasilkan SDM terampil berdaya saing tinggi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Mendikbud mengatakan, Kemendikbud sendiri telah membangun direktorat baru yakni Ditjen Vokas i pada 27 Desember 2019 lalu. "Ini adalah unit baru yang dibangun untuk mempersiapkan SDM masa depan yang cakap, terampil dan berdaya saing tinggi. Saya bangga dengan kiprah pesat Ditjen Vokasi selama 1 tahun terakhir dalam membangun pondasi programnya," katanya pada webinar Anak Vokasi Zaman Now, Senin (25/1/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, pada tahun 2021 ini Kemendikbud memiliki misi besar dalam revitalisasi pendidikan vokasi. Salah satunya adalah upaya merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0. Kemudian melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.660 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri.
Selain itu juga, lanjutnya, Ditjen Vokasi memiliki misi pencapaian indeks kinerja utama pada 47 perguruan tinggi negeri vokasi. Bahkan kedepan akan ada pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.000 orang. ''Selain itu ada upaya penguatan pendidikan vokasi pada 200 program studi," tutur Mendikbud.
Alumnus Harvard Business School ini menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas dosen juga akan ada sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen. Selain itu juga, tambah Nadiem, akan ada penguatan pendidikan pada 75 perguruan tinggi dan penguatan sarana prasarana di 8 perguruan tinggi.
Nadiem menuturkan, misi revitalisasi pendidikan vokasi ini adalah target besar pendidikan yang perlu didukung bersama. Sebab, ujarnya, filosofi pendidikan bukan sekedar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori. Tetapi turut menuntun anak bangsa dengan semangat belajar yang menyenangkan.
"Sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat," pungkas Mendikbud Nadiem.
Mendikbud mengatakan, Kemendikbud sendiri telah membangun direktorat baru yakni Ditjen Vokas i pada 27 Desember 2019 lalu. "Ini adalah unit baru yang dibangun untuk mempersiapkan SDM masa depan yang cakap, terampil dan berdaya saing tinggi. Saya bangga dengan kiprah pesat Ditjen Vokasi selama 1 tahun terakhir dalam membangun pondasi programnya," katanya pada webinar Anak Vokasi Zaman Now, Senin (25/1/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, pada tahun 2021 ini Kemendikbud memiliki misi besar dalam revitalisasi pendidikan vokasi. Salah satunya adalah upaya merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0. Kemudian melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.660 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri.
Selain itu juga, lanjutnya, Ditjen Vokasi memiliki misi pencapaian indeks kinerja utama pada 47 perguruan tinggi negeri vokasi. Bahkan kedepan akan ada pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.000 orang. ''Selain itu ada upaya penguatan pendidikan vokasi pada 200 program studi," tutur Mendikbud.
Alumnus Harvard Business School ini menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas dosen juga akan ada sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen. Selain itu juga, tambah Nadiem, akan ada penguatan pendidikan pada 75 perguruan tinggi dan penguatan sarana prasarana di 8 perguruan tinggi.
Nadiem menuturkan, misi revitalisasi pendidikan vokasi ini adalah target besar pendidikan yang perlu didukung bersama. Sebab, ujarnya, filosofi pendidikan bukan sekedar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori. Tetapi turut menuntun anak bangsa dengan semangat belajar yang menyenangkan.
"Sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat," pungkas Mendikbud Nadiem.
(mpw)
tulis komentar anda