Dimulai, Pengembangan Kompetensi 3.000 Mahasiswa Talenta Digital Masa Depan
Senin, 15 Februari 2021 - 18:54 WIB
JAKARTA - Program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarier di dunia teknologi, yakni program Bangkit resmi dimulai Senin (15/2/2021) hari ini.
Sebanyak 3.000 mahasiswa akan menjalani program yang didesain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Google, Gojek, Tokopedia dan Traveloka untuk melatih mahasiswa menjadi pemimpin dan talenta digital Indonesia di masa depan.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, saat ini kemajuan artificial intelligence (AI) dan berbagai teknologi lain telah meningkat pesat di dunia.
Mahasiswa yang akan lulus di masa depan, katanya, pasti akan melihat dunia baru yang berbeda dengan saat ini. "Kita harus menyiapkan diri dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan," tuturnya pada Pembukaan Bangkit 2021 yang disiarkan di Youtube Dikti, Senin (15/2/2021).
Dia menuturkan, menurut para analisis, teknologi AI berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan nilai hingga USD366 miliar dalam 10 tahun ke depan.
Oleh karena itu, katanya, talenta teknologi AI harus disiapkan untuk menjadi pemimpin AI tidak hanya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. "Semoga program ini bisa mengakselerasi lahirnya talenta-talenta dan pemimpin digital di Indonesia untuk membangun ekonomi digital yang lebih maju kedepan," harapnya.
Nizam menjelaskan, jika tahun lalu hanya ada 300 peserta maka tahun ini ada 3.000 mahasiswa terpilih di program Bangkit. Nizam mengatakan, mahasiswa ini tidak hanya akan dilatih tentang machine learning dan cloud computing tetapi juga akan didampingi oleh para pelatih untuk mengembangkan karir mahasiswa kedepan.
Program Bangkit bekerja sama dengan 15 universitas mitra dan mahasiswa terpilih akan mengikuti pengalaman belajar online di Bangkit selama 18 minggu mulai Februari 2021.
Sebanyak 3.000 mahasiswa akan menjalani program yang didesain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Google, Gojek, Tokopedia dan Traveloka untuk melatih mahasiswa menjadi pemimpin dan talenta digital Indonesia di masa depan.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, saat ini kemajuan artificial intelligence (AI) dan berbagai teknologi lain telah meningkat pesat di dunia.
Mahasiswa yang akan lulus di masa depan, katanya, pasti akan melihat dunia baru yang berbeda dengan saat ini. "Kita harus menyiapkan diri dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan," tuturnya pada Pembukaan Bangkit 2021 yang disiarkan di Youtube Dikti, Senin (15/2/2021).
Dia menuturkan, menurut para analisis, teknologi AI berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan nilai hingga USD366 miliar dalam 10 tahun ke depan.
Oleh karena itu, katanya, talenta teknologi AI harus disiapkan untuk menjadi pemimpin AI tidak hanya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. "Semoga program ini bisa mengakselerasi lahirnya talenta-talenta dan pemimpin digital di Indonesia untuk membangun ekonomi digital yang lebih maju kedepan," harapnya.
Nizam menjelaskan, jika tahun lalu hanya ada 300 peserta maka tahun ini ada 3.000 mahasiswa terpilih di program Bangkit. Nizam mengatakan, mahasiswa ini tidak hanya akan dilatih tentang machine learning dan cloud computing tetapi juga akan didampingi oleh para pelatih untuk mengembangkan karir mahasiswa kedepan.
Program Bangkit bekerja sama dengan 15 universitas mitra dan mahasiswa terpilih akan mengikuti pengalaman belajar online di Bangkit selama 18 minggu mulai Februari 2021.
Lihat Juga :
tulis komentar anda