Erick Thohir Minta Anak Muda Tak Berhenti Berinovasi
Jum'at, 17 April 2020 - 20:55 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan diskusi online membahas pandemi virus Corona (Covid-19) dengan anak-anak muda di dalam dan luar negeri.
Chairman Milenial Fest Arief Rosyid mengatakan diskusi bertujuan untuk menjaga asa masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda agar tetap optimistis melewati pandemi Covid-19.
Para pemuda juga memberikan perspektifnya tentang penanganan Covid-19 kepada Erick sebagai perwakilan pemerintah.
Diskusi berjalan cair, semua saling memberikan pandangan dan Erick juga menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah selama ini. “Erick Thohir sebagai pembicara memberikan banyak pandangan baru bagi milenial mengenai kerja-kerja negara dalam menangani Covid-19,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (17/04/2020).
Salah satu yang dipaparkan Erick adalah pemerintah berusaha keras menyiapkan infrastruktur penanggulangan pandemi ini.
Selain itu, pemerintah terus memetakan masyarakat yang terdampak dan datanya terus diperbaharui di tiap daerah. Pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perumahan karyawan.
“Agar aliran bantuan dana dari pemerintah dan masyarakat luas bisa sesuai skala prioritas dan tepat sasaran selama pandemi ini berlangsung,” tutur Erick dalam diskusi via aplikasi Zoom itu.
Erick meminta para pemuda tidak berhenti berinovasi meski sekarang sedang dihadapkan pandemi Covid-19. Situasi ini diprediksi akan membawa kebiasaan baru bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan di masa depan.
“Dengan adanya pendemi ini, dunia digital semakin dibutuhkan untuk mendukung kerja-kerja manusia. Indonesia akan semakin membutuhkan inovasi baru ke depannya,” ucapnya.( )
Pada akhir acara, Erick bercerita pengalamannya menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut dia, sekarang mempunyai lebih banyak waktu dengan keluarga. Meski demikian, Erick tetap fokus dalam bekerja untuk negara dan masyarakat.
Diskusi diikuti oleh Razikin (Pemuda Muhammadiyah), Doni Ropawandi (PPI Dunia), Taqy Malik (ustaz), Tsamara Amany (politikus), Kirana Larasati (artis dan politikus), dan Putri Lubis (paskibra nasional). Ada juga perwakilan dari organisasi kepemudahaan, seperti forum OSIS Nusantara dan Cipayung Plus.
Chairman Milenial Fest Arief Rosyid mengatakan diskusi bertujuan untuk menjaga asa masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda agar tetap optimistis melewati pandemi Covid-19.
Para pemuda juga memberikan perspektifnya tentang penanganan Covid-19 kepada Erick sebagai perwakilan pemerintah.
Diskusi berjalan cair, semua saling memberikan pandangan dan Erick juga menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah selama ini. “Erick Thohir sebagai pembicara memberikan banyak pandangan baru bagi milenial mengenai kerja-kerja negara dalam menangani Covid-19,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (17/04/2020).
Salah satu yang dipaparkan Erick adalah pemerintah berusaha keras menyiapkan infrastruktur penanggulangan pandemi ini.
Selain itu, pemerintah terus memetakan masyarakat yang terdampak dan datanya terus diperbaharui di tiap daerah. Pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perumahan karyawan.
“Agar aliran bantuan dana dari pemerintah dan masyarakat luas bisa sesuai skala prioritas dan tepat sasaran selama pandemi ini berlangsung,” tutur Erick dalam diskusi via aplikasi Zoom itu.
Erick meminta para pemuda tidak berhenti berinovasi meski sekarang sedang dihadapkan pandemi Covid-19. Situasi ini diprediksi akan membawa kebiasaan baru bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan di masa depan.
“Dengan adanya pendemi ini, dunia digital semakin dibutuhkan untuk mendukung kerja-kerja manusia. Indonesia akan semakin membutuhkan inovasi baru ke depannya,” ucapnya.( )
Pada akhir acara, Erick bercerita pengalamannya menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut dia, sekarang mempunyai lebih banyak waktu dengan keluarga. Meski demikian, Erick tetap fokus dalam bekerja untuk negara dan masyarakat.
Diskusi diikuti oleh Razikin (Pemuda Muhammadiyah), Doni Ropawandi (PPI Dunia), Taqy Malik (ustaz), Tsamara Amany (politikus), Kirana Larasati (artis dan politikus), dan Putri Lubis (paskibra nasional). Ada juga perwakilan dari organisasi kepemudahaan, seperti forum OSIS Nusantara dan Cipayung Plus.
(dam)
tulis komentar anda