Setengah Hati, Usulan Formasi Calon Guru PPPK dari Pemda Tak Optimal
Kamis, 25 Februari 2021 - 13:07 WIB
JAKARTA - Pemerintah pusat telah membuka usulan formasi guru yang akan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kuota 1 juta namun usulan yang masuk belum mencapai target. Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) pun menyayangkan hal tersebut.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, sampai Februari 2021 kuota Guru PPPK yang diusulkan oleh pemerintah daerah tidak memenuhi sampai 1 juta. P2G, ujarnya, mendapat informasi terbaru hanya sekitar 600 ribu usulan formasi yang sudah masuk.
"P2G menyayangkan tidak maksimalnya usulan formasi calon guru PPPK dari daerah-daerah, mengingat alokasi rekrutmen guru yang disediakan adalah 1 juta guru pada 2021," kata Satriwan melalui keterangan tertulis, Kamis (25/2).
Guru SMA ini menduga, di antara faktor yang dominan pemerintah daerah setengah hati mengusulkan calon guru PPPK adalah karena informasi yang tidak utuh mengenai skema gaji atau tunjangan guru PPPK nantinya. Apakah skema anggarannya berasal dari APBN, transfer pusat ke daerah atau diambil dari dana APBD.
Menurutnya, pertanyaan mengenai skema anggaran ini nampaknya yang nampaknya mengganjal pemerintah daerah untuk mengusulkan formasi guru PPPK. Selain itu juga ada masalah buruknya manajemen guru PPPK dari pemerintah pusat yang sudah lolos seleksi tahap pertama pada 2019.
Forum Guru: Mas Menteri, Mana Keberpihakanmu pada Guru Honorer
"Yang berjumlah 34.954 guru PPPK, yang masih bermasalah hingga 2021 sekarang," ungkapnya.
Satriwan melanjutkan, para guru honorer termasuk yang sangat kecewa dengan kenyataan ini. Sebab minimnya usulan formasi guru PPPK dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat justru akan semakin memperkecil peluang para pendidik dari seluruh Indonesia untuk ikut seleksi PPPK.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, sampai Februari 2021 kuota Guru PPPK yang diusulkan oleh pemerintah daerah tidak memenuhi sampai 1 juta. P2G, ujarnya, mendapat informasi terbaru hanya sekitar 600 ribu usulan formasi yang sudah masuk.
"P2G menyayangkan tidak maksimalnya usulan formasi calon guru PPPK dari daerah-daerah, mengingat alokasi rekrutmen guru yang disediakan adalah 1 juta guru pada 2021," kata Satriwan melalui keterangan tertulis, Kamis (25/2).
Guru SMA ini menduga, di antara faktor yang dominan pemerintah daerah setengah hati mengusulkan calon guru PPPK adalah karena informasi yang tidak utuh mengenai skema gaji atau tunjangan guru PPPK nantinya. Apakah skema anggarannya berasal dari APBN, transfer pusat ke daerah atau diambil dari dana APBD.
Menurutnya, pertanyaan mengenai skema anggaran ini nampaknya yang nampaknya mengganjal pemerintah daerah untuk mengusulkan formasi guru PPPK. Selain itu juga ada masalah buruknya manajemen guru PPPK dari pemerintah pusat yang sudah lolos seleksi tahap pertama pada 2019.
Forum Guru: Mas Menteri, Mana Keberpihakanmu pada Guru Honorer
"Yang berjumlah 34.954 guru PPPK, yang masih bermasalah hingga 2021 sekarang," ungkapnya.
Satriwan melanjutkan, para guru honorer termasuk yang sangat kecewa dengan kenyataan ini. Sebab minimnya usulan formasi guru PPPK dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat justru akan semakin memperkecil peluang para pendidik dari seluruh Indonesia untuk ikut seleksi PPPK.
(mpw)
tulis komentar anda