Prodi Silvikultur IPB Siapkan Silvopreneur Berdaya Saing Tinggi
Rabu, 03 Maret 2021 - 11:47 WIB
JAKARTA - Tren bisnis kehutanan terutama di era forestry 4.0 tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengelola hutan dan produknya secara efisien. SDM unggul tersebut dapat ditemukan di Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University .
Praktik silvikultur sendiri merupakan praktik pembentukan dan pemeliharaan hutan berdasarkan sifat-sifat ekologi individu pohon. Memang istilah silvikultur masih terdengar asing bagi masyarakat awam, namun silvikultur memiliki peranan yang penting dalam menjaga dan mengelola hutan terutama dengan luasnya lahan yang terdegradasi di Indonesia.
Ketua Departemen Silvikultur Dr Omo Rusdiana menjelaskan, Departemen Silvikultur tidak hanya menginginkan lulusannya kompeten dan unggul tak hanya secara profesionalitas dan prestasi, namun juga mampu menjadi technosociopreneur. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk mampu mengembangkan diri dan menjunjung tinggi etika.
Departemen Silvikultur perlu dikenal luas oleh masyarakat terutama calon mahasiswa karena tak hanya didukung oleh dosen dan tenaga kependidikan yang berkualitas, prospek kerjanya pun amat menjanjikan. Kualitas Departemen Silvikultur tidak perlu diragukan lagi dan dapat dibuktikan dengan perolehan Akreditasi Nasional BAN-PT dengan nilai “A” serta memperoleh Sertifikat Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Bahkan baru-baru ini sedang berproses untuk mendapatkan Akreditasi Internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika sains, pertanian, dan biologi.
Reputasi dosen silvikultur pun dikenal amat baik dan kompeten, mulai dari menduduki jabatan struktural penting di IPB University maupun pemerintahan, hingga memperoleh beberapa penghargaan Internasional. Contohnya Prof Bambang Hero Saharjo yang meraih Penghargaan Internasional "John Maddox Prize” tahun 2019. Ia juga dikenal luas sebagai pakar kebakaran hutan dan lahan dan telah diundang ke berbagai seminar internasional.
Kontribusi Departemen Silvikultur di bidang keilmuan dan pembangunan pun sangat banyak. Departemen Silvikultur merupakan perintis di bidang kebakaran hutan dan lahan, mikoriza, genomik tanaman hutan, hingga reklamasi tambang dan agroforesti. Setiap bidang keilmuan tersebut juga memiliki pakarnya masing-masing.
Praktik silvikultur sendiri merupakan praktik pembentukan dan pemeliharaan hutan berdasarkan sifat-sifat ekologi individu pohon. Memang istilah silvikultur masih terdengar asing bagi masyarakat awam, namun silvikultur memiliki peranan yang penting dalam menjaga dan mengelola hutan terutama dengan luasnya lahan yang terdegradasi di Indonesia.
Ketua Departemen Silvikultur Dr Omo Rusdiana menjelaskan, Departemen Silvikultur tidak hanya menginginkan lulusannya kompeten dan unggul tak hanya secara profesionalitas dan prestasi, namun juga mampu menjadi technosociopreneur. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk mampu mengembangkan diri dan menjunjung tinggi etika.
Departemen Silvikultur perlu dikenal luas oleh masyarakat terutama calon mahasiswa karena tak hanya didukung oleh dosen dan tenaga kependidikan yang berkualitas, prospek kerjanya pun amat menjanjikan. Kualitas Departemen Silvikultur tidak perlu diragukan lagi dan dapat dibuktikan dengan perolehan Akreditasi Nasional BAN-PT dengan nilai “A” serta memperoleh Sertifikat Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Bahkan baru-baru ini sedang berproses untuk mendapatkan Akreditasi Internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika sains, pertanian, dan biologi.
Reputasi dosen silvikultur pun dikenal amat baik dan kompeten, mulai dari menduduki jabatan struktural penting di IPB University maupun pemerintahan, hingga memperoleh beberapa penghargaan Internasional. Contohnya Prof Bambang Hero Saharjo yang meraih Penghargaan Internasional "John Maddox Prize” tahun 2019. Ia juga dikenal luas sebagai pakar kebakaran hutan dan lahan dan telah diundang ke berbagai seminar internasional.
Kontribusi Departemen Silvikultur di bidang keilmuan dan pembangunan pun sangat banyak. Departemen Silvikultur merupakan perintis di bidang kebakaran hutan dan lahan, mikoriza, genomik tanaman hutan, hingga reklamasi tambang dan agroforesti. Setiap bidang keilmuan tersebut juga memiliki pakarnya masing-masing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda