Tingginya Bencana di Indonesia, UI Buka Prodi Magister Manajemen Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) membuka program studi (prodi) baru pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022, yaitu prodi Magister Manajemen Bencana (MMB).
Pembukaan prodi tersebut dilatarbelakangi adanya kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam hal pelaksanaan manajemen bencana. Direktur SIL UI Tri Edhi Budhi Soesilo mengatakan, pembukaan prodi MMB ini selaras dengan misi SIL. Yaitu dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang ilmu pengetahuan lingkungan yang dapat mengembangkan peranan, pelayanan, dan penampilan profesional SDM.
“Prodi Magister Manajemen Bencana diharapkan dapat memberikan darmabakti kepada pemangku kepentingan dan masyarakat berupa pengembangan ilmu pengetahuan, analisis, dan pemecahan masalah bencana dengan pendekatan ilmu manajemen bencana secara inter dan multidisiplin,” katanya melalui siaran pers, Senin (1/3).
Koordinator Pendirian Prodi MMB SIL Fatmah menjelaskan tingginya angka kejadian bencana di Indonesia sejak gempa dan tsunami di Aceh pada 2004 lalu hingga saat munculnya Covid-19, mendorong perlunya upaya manajemen bencana.
Yakni langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
“Oleh karena itu, dibutuhkan ahli-ahli bidang manajemen bencana untuk menjawab tuntutan arah dan kebijakan pembangunan bangsa yang berbasis pada pengurangan risiko bencana,” terangnya.
Prodi MMB SIL UI akan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan menilai proses, sistem, dan pola interaksi manusia-lingkungan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin untuk memberikan solusi inovatif yang diakui secara nasional maupun internasional atas permasalahan manajemen bencana.
Misi Prodi MMB UI adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ilmu manajemen bencana, membangun masyarakat keilmuan pada bidang manajemen bencana, mengembangkan riset secara dalam ilmu kebencanaan, mengembangkan bakti kepada masyarakat pentgetahuan teknologi, pemecahan masalah dalam manajemen bencana.
Pembukaan prodi tersebut dilatarbelakangi adanya kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam hal pelaksanaan manajemen bencana. Direktur SIL UI Tri Edhi Budhi Soesilo mengatakan, pembukaan prodi MMB ini selaras dengan misi SIL. Yaitu dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang ilmu pengetahuan lingkungan yang dapat mengembangkan peranan, pelayanan, dan penampilan profesional SDM.
“Prodi Magister Manajemen Bencana diharapkan dapat memberikan darmabakti kepada pemangku kepentingan dan masyarakat berupa pengembangan ilmu pengetahuan, analisis, dan pemecahan masalah bencana dengan pendekatan ilmu manajemen bencana secara inter dan multidisiplin,” katanya melalui siaran pers, Senin (1/3).
Koordinator Pendirian Prodi MMB SIL Fatmah menjelaskan tingginya angka kejadian bencana di Indonesia sejak gempa dan tsunami di Aceh pada 2004 lalu hingga saat munculnya Covid-19, mendorong perlunya upaya manajemen bencana.
Yakni langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
“Oleh karena itu, dibutuhkan ahli-ahli bidang manajemen bencana untuk menjawab tuntutan arah dan kebijakan pembangunan bangsa yang berbasis pada pengurangan risiko bencana,” terangnya.
Prodi MMB SIL UI akan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan menilai proses, sistem, dan pola interaksi manusia-lingkungan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin untuk memberikan solusi inovatif yang diakui secara nasional maupun internasional atas permasalahan manajemen bencana.
Misi Prodi MMB UI adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ilmu manajemen bencana, membangun masyarakat keilmuan pada bidang manajemen bencana, mengembangkan riset secara dalam ilmu kebencanaan, mengembangkan bakti kepada masyarakat pentgetahuan teknologi, pemecahan masalah dalam manajemen bencana.