Mahasiswa ITS Ciptakan Drone untuk Bantu Kurangi Kecelakaan Kerja

Kamis, 04 Maret 2021 - 21:10 WIB
Hammam Dhiyaurrahman Yusdin menunjukkan prototipe drone ERASTY rancangan timnya yang mampu menyabet medali emas. Foto/Dok/Humas ITS
JAKARTA - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan sebuah solusi untuk menghindari potensi kecelakaan kerja. Mereka membuat inovasi pesawat tanpa awak (drone) berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI).

Mereka adalah Hammam Dhiyaurrahman Yusdin, Muhammad Adrian Fadhilah, dan Inggita Nirmala Putri Wardhana dari Departemen Teknik Sistem dan Industri, serta Alif Aditya Wicaksono dari Departemen Teknik Komputer.





Tergabung dalam Tim Bramunastya ITS, mereka berhasil menciptakan drone pengawas lingkungan kerja yang dinamakan Environment and Human Safety Surveillance (ERASTY). Ketua Tim Hammam menjelaskan, drone ini terintegrasi dengan AI menggunakan nama algoritma You Only Look Once (YOLO) dan dilengkapi rangkaian sensor arduino.

Teknologi tersebut digunakan untuk mendeteksi indikator tindakan tidak aman dari APD pekerja seperti rompi, baju lengan panjang, helm, kacamata, dan sarung tangan. Menurutnya, ERASTY juga dilengkapi dengan sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi ancaman kebakaran dan gas berbahaya.

Tidak hanya itu, pada drone dilekatkan sensor proximity sehingga bisa secara otomatis mendeteksi potensi terjadinya tabrakan dengan objek. “Kami namakan itu fitur Smart Collision untuk menghindarkan drone dari halangan di lingkungan kerja,” katanya melalui siaran pers, Kamis (4/3).



Mahasiswa kelahiran Gresik ini menambahkan, cara kerja dari ERASTY dimulai dari sistem perangkat kerasnya berupa rangkaian sensor akan menerima sinyal dari kondisi lingkungan kerja. Nantinya sinyal yang ditangkap dikirim ke perangkat lunak yang akan menentukan potensi bahaya di lingkungan kerja.

Apabila ERASTY mengidentifikasi tindakan atau kondisi yang tidak aman, maka sistem peringatan akan diaktifkan sebagai pengingat pekerja tentang bahaya tersebut. “Dari proses identifikasi itu, hasil scan akan diterima dan disimpan oleh operator computer,” terang Hammam lebih lanjut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More