Keren, FTUI Kembangkan Budidaya Tanaman dan Ikan dalam 1 Sistem Akuaponik
Selasa, 09 Maret 2021 - 23:12 WIB
JAKARTA - 4 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang Automated Integrated Aquaponic (AIA) Greenhouse System. AIA Greenhouse System merupakan sistem akuaponik yang mengombinasikan sistem budidaya tanaman (hidroponik) dan sistem budidaya ikan (akuakultur) dalam satu sistem terintegrasi ramah lingkungan.
Rancangan yang tertuang dalam makalah berjudul “Automated Independent Aquaponic (AIA) Greenhouse System” tersebut dipresentasikan di kompetisi Project Management Challange 2020.
Berkat rancangan itu, Tim FTUI yang terdiri dari Anisya Nurpratina (Teknik Lingkungan angkatan 2017), M. Ramly Novriansyah (Teknik Sipil ’17), Satria Adipradana Parlambang (Teknik Sipil ’17), dan Rizal Firdaus (Teknik Sipil ’17), meraih Juara Dua pada kompetisi tahunan Project Management Institute Indonesian Chapter pada Februari lalu.
Kompetisi yang diadakan secara virtual tersebut diikuti oleh 31 tim dari 14 universitas di Indonesia, Malaysia, dan China.
Sistem ini menerapkan NFT (Nutrient Film System), yang membuat mineral yang dihasilkan ikan disirkulasikan kembali untuk diserap oleh tanaman. Sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem pertanian berkelanjutan yang meminimalkan emisi terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Pada area produksi terbatas, diharapkan nantinya akan dapat menghasilkan produk segar dalam jumlah besar. “Kami menggunakan panel surya untuk menyuplai 50% kebutuhan listrik. Kami juga menggunakan sistem rainwater harvesting untuk menjaga pasokan air tetap ramah lingkungan,” ungkap Ramly, ketua tim Tirta Arkara FTUI.
Ramly menjelaskan, berdasarkan simulasi tim, untuk setiap 100 m2 area produksi, AIA Greenhouse System dapat menghasilkan 754 kg sayuran per bulan dan 160-200 kg ikan per 10 bulan. Panel tenaga surya yang digunakan dapat menghasilkan daya 225—240 kWh per hari.
Rancangan yang tertuang dalam makalah berjudul “Automated Independent Aquaponic (AIA) Greenhouse System” tersebut dipresentasikan di kompetisi Project Management Challange 2020.
Berkat rancangan itu, Tim FTUI yang terdiri dari Anisya Nurpratina (Teknik Lingkungan angkatan 2017), M. Ramly Novriansyah (Teknik Sipil ’17), Satria Adipradana Parlambang (Teknik Sipil ’17), dan Rizal Firdaus (Teknik Sipil ’17), meraih Juara Dua pada kompetisi tahunan Project Management Institute Indonesian Chapter pada Februari lalu.
Kompetisi yang diadakan secara virtual tersebut diikuti oleh 31 tim dari 14 universitas di Indonesia, Malaysia, dan China.
Sistem ini menerapkan NFT (Nutrient Film System), yang membuat mineral yang dihasilkan ikan disirkulasikan kembali untuk diserap oleh tanaman. Sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem pertanian berkelanjutan yang meminimalkan emisi terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Pada area produksi terbatas, diharapkan nantinya akan dapat menghasilkan produk segar dalam jumlah besar. “Kami menggunakan panel surya untuk menyuplai 50% kebutuhan listrik. Kami juga menggunakan sistem rainwater harvesting untuk menjaga pasokan air tetap ramah lingkungan,” ungkap Ramly, ketua tim Tirta Arkara FTUI.
Ramly menjelaskan, berdasarkan simulasi tim, untuk setiap 100 m2 area produksi, AIA Greenhouse System dapat menghasilkan 754 kg sayuran per bulan dan 160-200 kg ikan per 10 bulan. Panel tenaga surya yang digunakan dapat menghasilkan daya 225—240 kWh per hari.
tulis komentar anda