UNS Umumkan Top 10 Nominee UNS Jawametrik 2021
Selasa, 23 Maret 2021 - 17:54 WIB
JAKARTA - Universitas Sebelas Maret (UNS) mengumumkan Top 10 Nominee UNS Jawametrik 2021 yang berasal dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Pemeringkatan yang digagas Pusat Unggulan IPTEKS Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS diharapkan menjadi pelopor sistem pemeringkatan budaya Jawa untuk lembaga internasional di seluruh dunia.
Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengatakan, pada Dies Natalis ke-45 UNS semakin mengukuhkan diri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dengan menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan yang cukup meriah dan bermanfaat.
Salah satunya, adalah Program Pemeringkatan Internasional yang digagas oleh Pusat Unggulan IPTEKS Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS, yaitu UNS Jawametrik.
“Program prestisius ini merupakan terobosan jitu dari PUI Javanologi UNS untuk mendukung percepatan menuju UNS berkelas dunia (Worldclass University). Program ini diharapkan menjadi pelopor sistem pemeringkatan budaya Jawa untuk lembaga internasional di seluruh dunia,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).
Jamal menjelaskan, UNS Jawametrik 2021 selain sebagai model pemeringkatan, merupakan program berbasis IT yang dirancang dengan cermat untuk memberikan informasi akurat tentang institusi/lembaga pengembang dan penangkar budaya Jawa di Dalam dan Luar Negeri.
Menurutnya, basis data dan informasi yang berasal dari UNS Jawametrik akan menginformasikan berbagai pusat kegiatan dan riset, acara budaya, sumber daya, kepakaran, serta artefak budaya Jawa di seluruh dunia yang memungkinkan terbentuknya jaringan antar-lembaga pendidikan untuk terhubung dan berkolaborasi secara global.
UNS Jawametrik menetapkan 11 kriteria atau indikator, yaitu jumlah institusi kajian Jawa, jumlah pakar kajian Jawa, jumlah penelitian/kajian Jawa, literatur dan koleksi pustaka tentang kajian Jawa, kolaborasi dan kerjasama yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa, acara/kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa, koleksi artefak Jawa, tindakan/aksi yang berkaitan dengan nilai budaya dan norma Jawa (misalnya: berpakaian adat Jawa pada perayaan tertentu), penggunaan bahasa Jawa, pengakuan atau penghargaan yang diterima dari institusi lain berkaitan dengan budaya Jawa, digitalisasi/adaptasi berbasis teknologi kebudayaan Jawa.
Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengatakan, pada Dies Natalis ke-45 UNS semakin mengukuhkan diri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dengan menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan yang cukup meriah dan bermanfaat.
Salah satunya, adalah Program Pemeringkatan Internasional yang digagas oleh Pusat Unggulan IPTEKS Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS, yaitu UNS Jawametrik.
“Program prestisius ini merupakan terobosan jitu dari PUI Javanologi UNS untuk mendukung percepatan menuju UNS berkelas dunia (Worldclass University). Program ini diharapkan menjadi pelopor sistem pemeringkatan budaya Jawa untuk lembaga internasional di seluruh dunia,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).
Jamal menjelaskan, UNS Jawametrik 2021 selain sebagai model pemeringkatan, merupakan program berbasis IT yang dirancang dengan cermat untuk memberikan informasi akurat tentang institusi/lembaga pengembang dan penangkar budaya Jawa di Dalam dan Luar Negeri.
Menurutnya, basis data dan informasi yang berasal dari UNS Jawametrik akan menginformasikan berbagai pusat kegiatan dan riset, acara budaya, sumber daya, kepakaran, serta artefak budaya Jawa di seluruh dunia yang memungkinkan terbentuknya jaringan antar-lembaga pendidikan untuk terhubung dan berkolaborasi secara global.
UNS Jawametrik menetapkan 11 kriteria atau indikator, yaitu jumlah institusi kajian Jawa, jumlah pakar kajian Jawa, jumlah penelitian/kajian Jawa, literatur dan koleksi pustaka tentang kajian Jawa, kolaborasi dan kerjasama yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa, acara/kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa, koleksi artefak Jawa, tindakan/aksi yang berkaitan dengan nilai budaya dan norma Jawa (misalnya: berpakaian adat Jawa pada perayaan tertentu), penggunaan bahasa Jawa, pengakuan atau penghargaan yang diterima dari institusi lain berkaitan dengan budaya Jawa, digitalisasi/adaptasi berbasis teknologi kebudayaan Jawa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda