Tim Sapuangin ITS Raih Juara di Autonomous Programming SEM Asia 2021
Senin, 05 April 2021 - 17:53 WIB
Akan tetapi, diungkapkan Rida, situasi pandemi dan lockdown kampus pada saat itu membuat aktivitas serta komunikasi tim terbatas secara daring saja. Selain itu, pada awalnya, spesifikasi perangkat keras untuk mengikuti kompetisi ini sempat menjadi kendala.
Di balik kendala yang ada, tim yang dibimbing Ir Witantyo MEngSc dan Dr Ir Atok Setiyawan MEngSc ini berhasil menjadi tim dengan jalur lintasan dan konsumsi energi paling efektif kedua, menyisihkan 100 tim dari semua region.
Rida kemudian menjelaskan kategori penilaian pada perlombaan ini. Dikatakannya, penilaian efisiensi ini dibagi menjadi empat yaitu mengenai waktu dan jarak tempuh, konsumsi energi, serta CPU Usage. Selain efisiensi, dinilai juga mengenai goals yang diperoleh selama simulasi.
Poin dari keduanya kemudian diakumulasi untuk menjadi poin akhir. “Tim kami memperoleh 41 poin dan akhirnya menduduki juara kedua,” ungkap mahasiswi asal Blitar tersebut.
Setelah menjuarai perlombaan yang sebelumnya belum pernah diikuti, Rida berharap agar ke depannya Tim Sapuangin dapat mengikuti kompetisi sejenis. “Karya yang telah kami buat ini akan disimpan dan menjadi patokan pengembangan untuk kompetisi tahun depan,” pungkasnya.
Baca Juga
Di balik kendala yang ada, tim yang dibimbing Ir Witantyo MEngSc dan Dr Ir Atok Setiyawan MEngSc ini berhasil menjadi tim dengan jalur lintasan dan konsumsi energi paling efektif kedua, menyisihkan 100 tim dari semua region.
Rida kemudian menjelaskan kategori penilaian pada perlombaan ini. Dikatakannya, penilaian efisiensi ini dibagi menjadi empat yaitu mengenai waktu dan jarak tempuh, konsumsi energi, serta CPU Usage. Selain efisiensi, dinilai juga mengenai goals yang diperoleh selama simulasi.
Poin dari keduanya kemudian diakumulasi untuk menjadi poin akhir. “Tim kami memperoleh 41 poin dan akhirnya menduduki juara kedua,” ungkap mahasiswi asal Blitar tersebut.
Setelah menjuarai perlombaan yang sebelumnya belum pernah diikuti, Rida berharap agar ke depannya Tim Sapuangin dapat mengikuti kompetisi sejenis. “Karya yang telah kami buat ini akan disimpan dan menjadi patokan pengembangan untuk kompetisi tahun depan,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda