Jokowi-Nadiem Beri Opsi Ini Sebelum Sekolah Tatap Muka Digelar
Minggu, 02 Mei 2021 - 21:14 WIB
JAKARTA - Memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar podcast antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Dalam podcast, tampak bahwa Jokowi dan Mas Menteri sepakat untuk memberikan sejumlah opsi sebelum sekolah tatap muka dimulai.
Menurut Jokowi, vaksinasi menjadi keharusan guna mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Karena ada target pendidikan yang perlu dicapai dari sekolah offline menjadi hybrid. Vaksinasi terhadap tenaga pendidik sudah dimulai, karena kembalinya anak-anak ke sekolah harus ada jaminan aman dari Covid-19. Sehingga, Indonesia bisa segera mengejar ketertinggalan yang disebabkan pandemi.
"Jadi kalau nanti sudah mulai tatap muka terbatas, betul-betul secara ketat harus menjalankan prokes. Kemudian kita evaluasi setiap wilayah seperti apa dan setelah itu kita akan memutuskan lagi kebijakan ke depan akan seperti apa. Gimana kira-kira?," tanya Jokowi kepada Nadiem, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Peringatan Hardiknas, Jokowi: Pendidikan Harus Memerdekakan Rakyat
Mengamini Jokowi, Nadiem mengatakan bahwa itu adalah opsi terbaik, karena sekarang banyak sekali orang tua tidak diberikan opsi untuk tatap muka. Jadi kalau tenaga pendidiknya sudah divaksin, maka sekolah itu wajib membuka opsi tatap muka, tetapi orang tua tidak wajib mengirimkan anaknya ke sekolah kalau tidak nyaman.
"Jadi kuncinya dua seperti yang pak presiden bilang. Tatap muka terbatas bukan seperti sekolah normal ya pak, ngga ada ekskul nggak ada, kapasitasnya cuma 50% harus rotasi. Dan kedua, haknya ujung-ujungnya ada di ortu. Tapi kalau saat ini, pilihan saja mereka tidak punya di beberapa sekolah dan mereka mengalami banyak kesulitan. Jadi kami bekerja sama dengan Kemkes untuk pastikan, mendorong pemda melakukan vaksinasi dan melakukan tatap muka," katanya.
Jokowi menegaskan, yang terpenting pada akhir Juni itu vaksinasi untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus sudah selesai. Karena tatap muka terbatas di Juli.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Firli Bahuri: Kebodohan Akar Kemiskinan dan Kemaksiatan
Nadiem menjelaskan, tatap muka sudah bisa dijalankan kalau sudah vaksinasi. "Harapannya Juli hampir semuanya sudah ada opsi tatap muka, jadi insyaAllah bisa lebih cepat," katanya.
Menurut Jokowi, vaksinasi menjadi keharusan guna mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Karena ada target pendidikan yang perlu dicapai dari sekolah offline menjadi hybrid. Vaksinasi terhadap tenaga pendidik sudah dimulai, karena kembalinya anak-anak ke sekolah harus ada jaminan aman dari Covid-19. Sehingga, Indonesia bisa segera mengejar ketertinggalan yang disebabkan pandemi.
"Jadi kalau nanti sudah mulai tatap muka terbatas, betul-betul secara ketat harus menjalankan prokes. Kemudian kita evaluasi setiap wilayah seperti apa dan setelah itu kita akan memutuskan lagi kebijakan ke depan akan seperti apa. Gimana kira-kira?," tanya Jokowi kepada Nadiem, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Peringatan Hardiknas, Jokowi: Pendidikan Harus Memerdekakan Rakyat
Mengamini Jokowi, Nadiem mengatakan bahwa itu adalah opsi terbaik, karena sekarang banyak sekali orang tua tidak diberikan opsi untuk tatap muka. Jadi kalau tenaga pendidiknya sudah divaksin, maka sekolah itu wajib membuka opsi tatap muka, tetapi orang tua tidak wajib mengirimkan anaknya ke sekolah kalau tidak nyaman.
"Jadi kuncinya dua seperti yang pak presiden bilang. Tatap muka terbatas bukan seperti sekolah normal ya pak, ngga ada ekskul nggak ada, kapasitasnya cuma 50% harus rotasi. Dan kedua, haknya ujung-ujungnya ada di ortu. Tapi kalau saat ini, pilihan saja mereka tidak punya di beberapa sekolah dan mereka mengalami banyak kesulitan. Jadi kami bekerja sama dengan Kemkes untuk pastikan, mendorong pemda melakukan vaksinasi dan melakukan tatap muka," katanya.
Jokowi menegaskan, yang terpenting pada akhir Juni itu vaksinasi untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus sudah selesai. Karena tatap muka terbatas di Juli.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Firli Bahuri: Kebodohan Akar Kemiskinan dan Kemaksiatan
Nadiem menjelaskan, tatap muka sudah bisa dijalankan kalau sudah vaksinasi. "Harapannya Juli hampir semuanya sudah ada opsi tatap muka, jadi insyaAllah bisa lebih cepat," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda