Peringati Hardiknas, Firli Bahuri: Kebodohan Akar Kemiskinan dan Kemaksiatan

Minggu, 02 Mei 2021 - 17:05 WIB
loading...
Peringati Hardiknas,...
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ikut memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada hari ini (2/5/2021). FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ikut memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) yang jatuh pada hari ini (2/5/2021). Ia berharap momentum Hardiknas tidak sekedar mengenang jasa pahlawan pendidikan di masa lalu, tapi juga menerapkan nilai-nilai perjuangan mereka dalam tekad dan upaya kuat mencabut benih-benih kebodohan yang ditanamkan penjajah pada ladang pemikiran bangsa Indonesia.

"Kita semua tentunya sependapat bahwasanya sejarah Ki Hadjar Dewantara telah memberikan banyak tauladan akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan kemajuan bangsa ini," kata Firli dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/5/2021).

Menurutnya, tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara kebodohan. Kebodohan adalah akar atau jurang kemiskinan dan kemaksiatan. Dengan pendidikan, sebuah bangsa dapat terlepas dari beragam belenggu kemaksiatan, salah satunya perilaku koruptif yang telah menggurita di Republik Indonesia.

Baca juga: Hardiknas 2021, Mendikbud Ristek Beberkan 4 Upaya Perbaikan Pendidikan Indonesia

"KPK sudah tentu menilai pendidikan sangat penting karena menjadi urat nadi dan elemen vital dalam upaya membangun karakter serta integritas bangsa, melalui pendidikan yang berkualitas yang menanamkan nilai-nilai antikorupsi di dalamnya," katanya.

Firli menjelaskan, pendidikan sangat penting karena salah satu upaya mewujudkan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan bangsa yang cerdas maka akan membawa kesejahteraan umum bagi semua anak bangsa. Bahkan jauh lebih dari itu, pendidikan adalah salah satu senjata yang paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia (Education is the most powerful weapon which you can use to change the world)

"Karena itulah, KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu national interest dalam road map 2011-2023. Dan bukan hanya itu, KPK juga menempatkan pendidikan sebagai strategi pertama dari 3 strategi pemberantasan korupsi lainnya, yang menjadi core bussiness KPK," katanya.

Baca juga: Peringati Hardiknas, Nadiem Ngobrol Bareng Jokowi lewat Podcast Sore Ini

Dengan menggunakan jejaring pendidikan formal maupun nonformal, mulai dari TK hingga Peguruan Tinggi, KPK telah memasukan unsur dan nilai-nilai pendidikan antikorupsi kepada masyarakat. Tujuannya untuk membentuk dan menjaga karakter serta integritas setiap anak bangsa agar lepas, tidak terpengaruh laten korupsi yang telah berurat akar di Republik Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri, kata Firli, nilai-nilai perjuangan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara bersama pahlawan pendidikan lainnya, benar adanya. Melalui pendidikan, setiap orang dapat merekuh kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

"Ingat, masa depan bangsa ini tidak ditentukan saat dia terlahir, namun dengan pendidikan serta semangat belajar, berjuang, bekerja keras, Insya Allah masa depan negeri ini akan semakin baik," katanya.

"Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari tanamkan selalu nilai-nilai antikorupsi dalam setiap pendidikan di republik ini, agar cita-cita merdeka dari laten korupsi, dapat segera raih dan wujudkan di Bumi Pertiwi," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Riwayat Pendidikan Hasto...
Riwayat Pendidikan Hasto Kristiyanto, Ternyata Alumni S3 UI dan Unhan
Profil Hasto Kristiyanto...
Profil Hasto Kristiyanto yang Dikabarkan Jadi Tersangka KPK, Punya Dua Gelar Doktor
Jejak Pendidikan Fitroh...
Jejak Pendidikan Fitroh Rohcahyanto, Wakil Ketua KPK Periode 2024-2029 dari Korps Adhyaksa
Riwayat Pendidikan Setyo...
Riwayat Pendidikan Setyo Budiyanto yang Terpilih sebagai Ketua KPK Periode 2024-2029
Pendaftaran CPNS 2024...
Pendaftaran CPNS 2024 di KPK Ditutup Malam Ini Pukul 23.59 WIB, Ayo Gercep Daftar!
KPK Buka Lowongan CPNS...
KPK Buka Lowongan CPNS 2024, Cek Rincian Formasinya
Dibuka Agustus 2024,...
Dibuka Agustus 2024, Ini 5 Formasi CPNS 2024 Khusus D3 Semua Jurusan
KPK Buka Layanan Pengaduan...
KPK Buka Layanan Pengaduan Gratifikasi dan Korupsi PPDB
Peringati Hardiknas,...
Peringati Hardiknas, SMKN 11 Jakarta Gelar Lomba dan Pentas Seni
Rekomendasi
Pangeran Harry dan Meghan...
Pangeran Harry dan Meghan Markle Masih Pegang Gelar Sussex, Tak Dicabut
Profil Ipda Endry Purwa...
Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
Keputusan Sunan Kudus...
Keputusan Sunan Kudus Tunjuk Pengganti Raja Pajang dari Demak Picu Pemberontakan Rakyat
Hidupkan Kembali Ladang...
Hidupkan Kembali Ladang Minyak yang Mati 10 Tahun, Libya Raup Pendapatan Rp86,8 T
Jumlah Korban Pemerkosaan...
Jumlah Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung Jadi 3 Orang
Pangeran William dan...
Pangeran William dan Harry Pernah Minta Raja Charles Tak Menikahi Camilla, Alasannya Menyedihkan
Berita Terkini
Riwayat Pendidikan I...
Riwayat Pendidikan I Putu Panji, Kapten Timnas U-17 yang Loloskan Indonesia ke Piala Dunia
10 menit yang lalu
Prabowo Teken Perpres...
Prabowo Teken Perpres Tukin Dosen, DPR Desak Pencairan Segera
1 jam yang lalu
Sirine atau Sirene,...
Sirine atau Sirene, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
9 jam yang lalu
Berapa Biaya Kuliah...
Berapa Biaya Kuliah PPDS Anestesi? Cek UKT di UI, UGM, Unpad, Unair, dan Unri
14 jam yang lalu
Apa Itu PPDS Anestesi?...
Apa Itu PPDS Anestesi? Tahapan Penting Menjadi Dokter Spesialis
16 jam yang lalu
RBB BUMN 2025, Ini Tutorial...
RBB BUMN 2025, Ini Tutorial Mudah Instal Safe Exam Browser untuk Tes Online
17 jam yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved