Hasto: Orasi Ilmiah Rektor Unhan Perkuat Kepemimpinan Intelektual Indonesia Poros Maritim Dunia
Kamis, 03 Juni 2021 - 14:27 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Doktoral Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan , Hasto Kristiyanto memberikan selamat dan apresiasi atas pengukuhan gelar profesor, guru besar tetap, Ilmu Pertahanan Bidang Sosiologi Pertahanan kepada Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU, Rektor Universitas Pertahanan .
“Apa yang disampaikan Pak Rektor dalam orasi ilmiah dengan judul Masyarakat Maritim 5.0 dan Ancaman Keamanan Maritim Digital semakin memerkuat landasan intelektual tentang pentingnya doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia,” kata Hasto di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Dalam orasi ilmiahnya tersebut, Prof Octavian menegaskan gambaran menyeluruh tentang kepentingan maritim nasional khususnya di dalam menyelesaikan sengketa perbatasan maritim, menjaga kedaulatan dan kegunaan dalam perspektif pertahanan dalam arti luas terhadap pulau-pulau terluar, dan penerapan prinsip blue economy dalam sistem pengelolaan laut Indonesia.
“Orasi ilmiah tersebut mengakar pada realitas Indonesia sebagai negara kelautan yang ditebari pulau-pulau, menyatu sebagai satu kesatuan geopolitik yang seharusnya seluruh anak bangsa menatap masa depan di laut, masa depan dunia di Pasifik,” terangnya.
Menurutnya, di dalam memerjuangkan kepentingan maritim tersebut, Indonesia tidak bisa mengabaikan terhadap proses transformasi sosial dengan terjadinya digitalisasi yang oleh Trimmel (2017) hubungan manusia dengan komputer mencapai taraf yang tidak terbayangkan sebelumnya. Manusia bertransformasi menjadi homo informaticus.
“Gagasan Prof Octavian di dalam memerjuangkan blue economy, pendayagunaan sumber daya maritim dengan teknologi digital, membangun ekosistem masyarakat maritim, yang dukung oleh transformasi pendidikan tinggi maritim, dan bagaimana membangun kapabilitas pertahanan laut di dalam menghadapi berbagai ancaman seperti siber maritim, sangat menarik,” tegasnya.
Dengan orasi ilmiah tersebut, tegas Hasto, kita semua diingatkan bagaimana laut adalah halaman depan yang menyatukan NKRI, benteng kedaulatan negara dan keutuhan NKRI, sekaligus jalan masa depan masyarakat adil dan makmur. "Justru di laut kita jaya, Jalesveva Jayamahe," pungkasnya.
“Apa yang disampaikan Pak Rektor dalam orasi ilmiah dengan judul Masyarakat Maritim 5.0 dan Ancaman Keamanan Maritim Digital semakin memerkuat landasan intelektual tentang pentingnya doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia,” kata Hasto di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Dalam orasi ilmiahnya tersebut, Prof Octavian menegaskan gambaran menyeluruh tentang kepentingan maritim nasional khususnya di dalam menyelesaikan sengketa perbatasan maritim, menjaga kedaulatan dan kegunaan dalam perspektif pertahanan dalam arti luas terhadap pulau-pulau terluar, dan penerapan prinsip blue economy dalam sistem pengelolaan laut Indonesia.
“Orasi ilmiah tersebut mengakar pada realitas Indonesia sebagai negara kelautan yang ditebari pulau-pulau, menyatu sebagai satu kesatuan geopolitik yang seharusnya seluruh anak bangsa menatap masa depan di laut, masa depan dunia di Pasifik,” terangnya.
Menurutnya, di dalam memerjuangkan kepentingan maritim tersebut, Indonesia tidak bisa mengabaikan terhadap proses transformasi sosial dengan terjadinya digitalisasi yang oleh Trimmel (2017) hubungan manusia dengan komputer mencapai taraf yang tidak terbayangkan sebelumnya. Manusia bertransformasi menjadi homo informaticus.
Baca Juga
“Gagasan Prof Octavian di dalam memerjuangkan blue economy, pendayagunaan sumber daya maritim dengan teknologi digital, membangun ekosistem masyarakat maritim, yang dukung oleh transformasi pendidikan tinggi maritim, dan bagaimana membangun kapabilitas pertahanan laut di dalam menghadapi berbagai ancaman seperti siber maritim, sangat menarik,” tegasnya.
Dengan orasi ilmiah tersebut, tegas Hasto, kita semua diingatkan bagaimana laut adalah halaman depan yang menyatukan NKRI, benteng kedaulatan negara dan keutuhan NKRI, sekaligus jalan masa depan masyarakat adil dan makmur. "Justru di laut kita jaya, Jalesveva Jayamahe," pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda