Genjot Kualitas Perguruan Tinggi, UPI Kukuhkan Delapan Guru Besar
Rabu, 09 Juni 2021 - 23:11 WIB
BANDUNG - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali mengukuhkan delapan guru besar dari berbagai disiplin keilmuan, untuk menggenjot kualitas pendidikan di perguruan tinggi. UPI menargetkan, jumlah guru besar mencapai 15% dari total dosen.
Delapan guru besar yang dikukuhkan dalam dua hari ini adalah Prof. Dr. Nugraha, SE., M.Si., CPA (ilmu manajemen); Prof. Dr. Hari Mulyadi, M.Si (bidang pendidikan kewirausahaan); Prof. Dr. H. Amung Ma’Mun, M.Pd (bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga); Prof. Dr. Drs. Aceng Ruhendi Syaifullah, M.Hum (bidang ilmu linguistik forensik).
Kemudian Prof. Dr. Enjang Akhmad Juanda, M.Pd., MT (bidang Ilmu Teknologi Telekomunikasi); Prof. Dr. Edi Suryadi, M.Si (bidang ilmu komunikasi pendidikan); Prof. Dr. Hj. B Lena Nuryanti Sastradinata M. Pd (besar bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi); Prof. Dr. Agus Taufiq, M.Pd (bidang Bimbingan dan Konseling).
Menurut Rektor UPI M Solehuddin, pihaknya terus berupaya menggenjot para doktor untuk mendapatkan gelar guru besar. Tercatat, hingga akhir 2020 lalu, UPI telah memiliki lebih dari 110 guru besar dari berbagai disiplin keilmuan.
"Jabatan guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi. Kami UPI, terus berupaya mengembangkan berbagai kebijakan dan program dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan meningkatkan capaian guru besar di kampus kami ini," jelas Rektor.
Menurut dia, setiap dosen UPI berhak dan terbuka untuk menjadi guru besar. Namun untuk meraih itu, harus dilakukan dengan bekerja keras. Karakteristik guru besar harus berbicara di berbagai forum terkait bidang keilmuan dalam rangka pembangunan masyarakat dan bangsa dan negara.
Ketua Dewan Guru Besar UPI Karim Suryadi menjelaskan, forum pengukuhan guru besar dilakukan dalam rangka memberikan pandangan ke publik dalam bidang ilmunya sebagai guru besar yang besar jiwanya, tinggi ilmunya dan rendah hatinya. Kearifan pandangan guru besar yang tidak mengenal bias, tidak menghakimi realitas berdasarkan pandangan yang tidak etnosentrik. Bertindak secara akurat dan tepat.
"Pengukuhan guru besar ini berupaya merayakan kejujuran, kepedulian dan kesederhanaan dari buah pemikiran para guru besar UPI," imbuh dia.
Delapan guru besar yang dikukuhkan dalam dua hari ini adalah Prof. Dr. Nugraha, SE., M.Si., CPA (ilmu manajemen); Prof. Dr. Hari Mulyadi, M.Si (bidang pendidikan kewirausahaan); Prof. Dr. H. Amung Ma’Mun, M.Pd (bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga); Prof. Dr. Drs. Aceng Ruhendi Syaifullah, M.Hum (bidang ilmu linguistik forensik).
Kemudian Prof. Dr. Enjang Akhmad Juanda, M.Pd., MT (bidang Ilmu Teknologi Telekomunikasi); Prof. Dr. Edi Suryadi, M.Si (bidang ilmu komunikasi pendidikan); Prof. Dr. Hj. B Lena Nuryanti Sastradinata M. Pd (besar bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi); Prof. Dr. Agus Taufiq, M.Pd (bidang Bimbingan dan Konseling).
Menurut Rektor UPI M Solehuddin, pihaknya terus berupaya menggenjot para doktor untuk mendapatkan gelar guru besar. Tercatat, hingga akhir 2020 lalu, UPI telah memiliki lebih dari 110 guru besar dari berbagai disiplin keilmuan.
"Jabatan guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi. Kami UPI, terus berupaya mengembangkan berbagai kebijakan dan program dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan meningkatkan capaian guru besar di kampus kami ini," jelas Rektor.
Menurut dia, setiap dosen UPI berhak dan terbuka untuk menjadi guru besar. Namun untuk meraih itu, harus dilakukan dengan bekerja keras. Karakteristik guru besar harus berbicara di berbagai forum terkait bidang keilmuan dalam rangka pembangunan masyarakat dan bangsa dan negara.
Ketua Dewan Guru Besar UPI Karim Suryadi menjelaskan, forum pengukuhan guru besar dilakukan dalam rangka memberikan pandangan ke publik dalam bidang ilmunya sebagai guru besar yang besar jiwanya, tinggi ilmunya dan rendah hatinya. Kearifan pandangan guru besar yang tidak mengenal bias, tidak menghakimi realitas berdasarkan pandangan yang tidak etnosentrik. Bertindak secara akurat dan tepat.
"Pengukuhan guru besar ini berupaya merayakan kejujuran, kepedulian dan kesederhanaan dari buah pemikiran para guru besar UPI," imbuh dia.
(mpw)
tulis komentar anda