Musa Izzanardi Wijanarko Wisudawan Termuda ITB, Lulus di Usia 18 Tahun
Kamis, 22 Juli 2021 - 09:48 WIB
JAKARTA - Musa Izzanardi Wijanarko didapuk sebagai wisudawan termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB) . Dia menjadi perhatian karena berhasil menjadi sarjana pada usia 18 tahun 8 bulan.
Izzan, sapaan akrab Musa Izzanardi Wijanarko, merupakan mahasiswa Program Studi Matematika di Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB . Dia memilih Program Studi Matematika karena senang dengan matematika sejak kecil. Izzan memilih ITB setelah orang tua dan kakaknya juga berkuliah di sana.
Izzan mulai kuliah di ITB pada 2017. Sebelumnya, dia merupakan siswa homeschooling. Izzan belum pernah mengikuti sekolah formal. Adaptasi belajar di kelas lantas terasa aneh bagi Izzan. Namun, belajar di kelas tetap menyenangkan. Izzan bisa bertemu orang-orang baru dengan gaya pikir dan ketertarikan yang unik.
Selama kuliah, Izzan mendapat wejangan dari teman sekelas dan juga kakak angkatan. Mereka berpesan agar Izzan tidak lupa bersosialisasi. Izzan pun memutuskan untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Genshiken ITB . Menurutnya, UKM itu sesuai dengan hobinya.
Izzan sendiri tidak begitu tertarik dengan lomba-lomba sehingga dia menghabiskan waktunya untuk berorganisasi. Dia pernah menjadi Ketua Bidang Medkominfo Genshiken ITB Periode 2019/2020, Ketua Divisi Logistik Genshiken Staff Training Genshiken ITB 2019, dan Ketua Divisi Megaproperti Wisuda Juli HIMATIKA ITB 2019.
Untuk urusan membagi waktu, Izzan punya caranya sendiri. Dia biasa membagi waktu antara akademik dan organisasi dengan selalu berusaha memahami materi di kelas. Dengan begitu, dia tidak perlu banyak belajar lagi di luar kelas, kecuali saat mengerjakan tugas. Sebab, pada sisa waktunya, Izzan lebih memilih menaruh perhatiannya kepada hal-hal nonakademik.
Pada tahun terakhir, tepat sebelum memulai skripsi, pandemi Covid-19 melanda dunia. Awalnya, Izzan berpikir hal itu tidak akan berdampak besar. Ternyata pemikirannya salah. Suasana hatinya acak-acakan bahkan sempat tidak punya motivasi untuk masuk kelas dan mengerjakan tugas akhir.
"Biasanya saya bermain gim untuk procrastinate dari kuliah dan skripsi. Untungnya, dosen saya masih aman sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi. Kuliah saya selesai walaupun sempat terseok-seok dan sangat bersyukur akhirnya dapat berhasil menjadi wisudawan Juli 2021 ini," ujarnya dilansir dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Kamis (22/7/2021).
Izzan, sapaan akrab Musa Izzanardi Wijanarko, merupakan mahasiswa Program Studi Matematika di Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB . Dia memilih Program Studi Matematika karena senang dengan matematika sejak kecil. Izzan memilih ITB setelah orang tua dan kakaknya juga berkuliah di sana.
Izzan mulai kuliah di ITB pada 2017. Sebelumnya, dia merupakan siswa homeschooling. Izzan belum pernah mengikuti sekolah formal. Adaptasi belajar di kelas lantas terasa aneh bagi Izzan. Namun, belajar di kelas tetap menyenangkan. Izzan bisa bertemu orang-orang baru dengan gaya pikir dan ketertarikan yang unik.
Selama kuliah, Izzan mendapat wejangan dari teman sekelas dan juga kakak angkatan. Mereka berpesan agar Izzan tidak lupa bersosialisasi. Izzan pun memutuskan untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Genshiken ITB . Menurutnya, UKM itu sesuai dengan hobinya.
Izzan sendiri tidak begitu tertarik dengan lomba-lomba sehingga dia menghabiskan waktunya untuk berorganisasi. Dia pernah menjadi Ketua Bidang Medkominfo Genshiken ITB Periode 2019/2020, Ketua Divisi Logistik Genshiken Staff Training Genshiken ITB 2019, dan Ketua Divisi Megaproperti Wisuda Juli HIMATIKA ITB 2019.
Untuk urusan membagi waktu, Izzan punya caranya sendiri. Dia biasa membagi waktu antara akademik dan organisasi dengan selalu berusaha memahami materi di kelas. Dengan begitu, dia tidak perlu banyak belajar lagi di luar kelas, kecuali saat mengerjakan tugas. Sebab, pada sisa waktunya, Izzan lebih memilih menaruh perhatiannya kepada hal-hal nonakademik.
Pada tahun terakhir, tepat sebelum memulai skripsi, pandemi Covid-19 melanda dunia. Awalnya, Izzan berpikir hal itu tidak akan berdampak besar. Ternyata pemikirannya salah. Suasana hatinya acak-acakan bahkan sempat tidak punya motivasi untuk masuk kelas dan mengerjakan tugas akhir.
"Biasanya saya bermain gim untuk procrastinate dari kuliah dan skripsi. Untungnya, dosen saya masih aman sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi. Kuliah saya selesai walaupun sempat terseok-seok dan sangat bersyukur akhirnya dapat berhasil menjadi wisudawan Juli 2021 ini," ujarnya dilansir dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Kamis (22/7/2021).
tulis komentar anda