Psikolog UB Ungkap Dampak Kuliah Daring bagi Mahasiswa
Senin, 23 Agustus 2021 - 14:43 WIB
JAKARTA - Psikolog Universitas Brawijaya (UB) Ari Pratiwi menyampaikan, kuliah daring menimbulkan empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa yaitu akademik, pribadi, keluarga, dan social.
“Memang permasalahan tersendiri bagi mahasiswa itu mulai dari kecemasan hingga stress,” kata Ary dalam Webinar Pelatihan Bimbingan dan Konseling Bagi Dosen Penasehat Akademik Batch II dilansir dari laman resmi UB di ub.ac.id, Senin (23/8).
Faktor akademik contohnya mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen, media belajar hanya PPT atau suara teks koneksi internet bermasalah, sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah sehingga kesulitan mencari info tugas dan mengikuti serta banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.
Faktor yang mempengaruhi masalah pribadi contohnya pola pikir negatif dan over thinking. Selain itu, ujarnya, mahasiswa juga merasa cemas, stress, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi Covid-19, keluarga dan lainnya.
Sedangkan faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa. Seperti, terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak support, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena Covid.
“Serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat tertekan,” terangnya.
Sedangkan faktor sosial contohnya, ujar dia, seperti tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan, mengalami perasaan bosan dirumah terus serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.
“Memang permasalahan tersendiri bagi mahasiswa itu mulai dari kecemasan hingga stress,” kata Ary dalam Webinar Pelatihan Bimbingan dan Konseling Bagi Dosen Penasehat Akademik Batch II dilansir dari laman resmi UB di ub.ac.id, Senin (23/8).
Faktor akademik contohnya mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen, media belajar hanya PPT atau suara teks koneksi internet bermasalah, sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah sehingga kesulitan mencari info tugas dan mengikuti serta banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.
Faktor yang mempengaruhi masalah pribadi contohnya pola pikir negatif dan over thinking. Selain itu, ujarnya, mahasiswa juga merasa cemas, stress, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi Covid-19, keluarga dan lainnya.
Sedangkan faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa. Seperti, terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak support, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena Covid.
“Serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat tertekan,” terangnya.
Sedangkan faktor sosial contohnya, ujar dia, seperti tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan, mengalami perasaan bosan dirumah terus serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.
tulis komentar anda