Aplikasi Sinoma, Inovasi Mahasiswa UGM untuk Deteksi Dini Kanker Mulut
Senin, 06 September 2021 - 22:02 WIB

Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Mahasiswa UGM menciptakan aplikasi android yang dapat digunakan untuk skrining kanker mulut (mengetahui apakah terkena kanker mulut atau tidak).
Mereka adalah Kayla Queenazima Santoso (Teknik Biomedis 2020), Fathan Hudyaussie Santoso (Teknologi Informasi 2019), Mutia Fitri Akmalia (Pendidikan Dokter Gigi 2019), dan Safhira Anggraini Putri (Pendidikan Dokter Gigi 2020).
Baca juga: Inovasi Keren, Mahasiswa UGM Sulap Kulit Salak Jadi Permen Antidiabetes
Aplikasi yang berbasis machine learning tersebut kemudian diberi nama 'Sinoma'. Aplikasi Sinoma ini diketahui merupakan proyek yang berasal dari pendapatan Kemdikbud Ristek dalam ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karya Cipta tahun 2021 ini.
“(Dengan) Sinoma ini, (kami berharap) semakin banyak masyarakat yang peduli kepada kanker mulut. (Kami berharap) pasien bisa mendapatkan penanganan kanker mulut sejak dini sehingga meningkatkan kemungkinan (untuk) sembuh,” tutur Kayla melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Senin (6/9/2021).
Menurut data yang dihimpun dari Global Cancer Observatory (lembaga dibawah WHO atau Wolrd Health Organization), terdapat 5.780 penambahan kasus baru kanker mulut pada tahun 2020 lalu di Indonesia. Kayla dkk. melihat bahwa penanganan kasus kanker mulut cukup terkendala karena pandemi Covid-19.
Mereka adalah Kayla Queenazima Santoso (Teknik Biomedis 2020), Fathan Hudyaussie Santoso (Teknologi Informasi 2019), Mutia Fitri Akmalia (Pendidikan Dokter Gigi 2019), dan Safhira Anggraini Putri (Pendidikan Dokter Gigi 2020).
Baca juga: Inovasi Keren, Mahasiswa UGM Sulap Kulit Salak Jadi Permen Antidiabetes
Aplikasi yang berbasis machine learning tersebut kemudian diberi nama 'Sinoma'. Aplikasi Sinoma ini diketahui merupakan proyek yang berasal dari pendapatan Kemdikbud Ristek dalam ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karya Cipta tahun 2021 ini.
“(Dengan) Sinoma ini, (kami berharap) semakin banyak masyarakat yang peduli kepada kanker mulut. (Kami berharap) pasien bisa mendapatkan penanganan kanker mulut sejak dini sehingga meningkatkan kemungkinan (untuk) sembuh,” tutur Kayla melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Senin (6/9/2021).
Menurut data yang dihimpun dari Global Cancer Observatory (lembaga dibawah WHO atau Wolrd Health Organization), terdapat 5.780 penambahan kasus baru kanker mulut pada tahun 2020 lalu di Indonesia. Kayla dkk. melihat bahwa penanganan kasus kanker mulut cukup terkendala karena pandemi Covid-19.
Lihat Juga :