Momen Nadiem Makarim Diskusi dengan Suku Anak Dalam dan Bermalam di Hutan Jambi
Rabu, 22 September 2021 - 16:04 WIB

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat berdiskusi dengan Suku Anak Dalam. Foto/Dok/Kemendikbudristek
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi. Dalam kunjungan itu Nadiem melakukan diskusi dengan anak-anak Orang Rimba ( Suku Anak Dalam ), orang tua, guru, komunitas Konservasi Indonesia Warsi dan perwakilan pemerintah Kabupaten Sarolangun
"Nama saya Nadiem," sebut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, memperkenalkan dirinya saat bertemu masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bunga Kembang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Dalam diskusinya, Mendikbudristek mengenakan kaus Merdeka Belajar. "Saya pakai kaus Merdeka Belajar karena kami di Kemendikbudristek percaya bahwa pendidikan bentuknya tidak hanya satu, tapi beragam. Karenanya belajar haruslah merdeka," jelasnya di PKBM Bunga Kembang, melalui siaran pers, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Nadiem Makarim Ajak Masyarakat Ikuti Lomba Rayakan Merdekamu
Mendikbudristek melanjutkan penjelasannya bahwa setiap daerah punya karakteristiknya sendiri. “Kita harus memberikan pendidikan yang cocok. Maka dari itu, saya ke sini untuk memahami apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan bagi masyarakat yang masih memegang teguh kearifan lokalnya,” kata Nadiem.
"Nama saya Nadiem," sebut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, memperkenalkan dirinya saat bertemu masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bunga Kembang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Dalam diskusinya, Mendikbudristek mengenakan kaus Merdeka Belajar. "Saya pakai kaus Merdeka Belajar karena kami di Kemendikbudristek percaya bahwa pendidikan bentuknya tidak hanya satu, tapi beragam. Karenanya belajar haruslah merdeka," jelasnya di PKBM Bunga Kembang, melalui siaran pers, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Nadiem Makarim Ajak Masyarakat Ikuti Lomba Rayakan Merdekamu
Mendikbudristek melanjutkan penjelasannya bahwa setiap daerah punya karakteristiknya sendiri. “Kita harus memberikan pendidikan yang cocok. Maka dari itu, saya ke sini untuk memahami apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan bagi masyarakat yang masih memegang teguh kearifan lokalnya,” kata Nadiem.
Lihat Juga :