3 Alasan Nadiem Makarim Bubarkan BSNP yang Diketuai Prof Abdul Muti Tahun 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nadiem Makarim pada 2021 lalu membubarkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) yang diketuai oleh Abdul Mu'ti karena beberapa alasan. Berikut ini ulasannya.
Menariknya, kini Prof Abdul Muti justru dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk menggantikan Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga: BSNP Dibubarkan, Diganti Badan Baru yang Bertanggung Jawab Langsung kepada Menteri
Sebenarnya Kemendikbudristek di Kabinet Merah Putih yang diusung Prabowo ini terbagi menjadi tiga Kementerian, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Menteri Kebudayaan.
Isu terkait Prof Abdul Mu'ti yang masuk ke Kemendikbudristek sebenarnya telah terdengar sejak 2021, dimana kala itu dirinya digadang-gadang bakal jadi Wakil Mendikbud. Namun wacana itu pada akhirnya gagal.
Baca juga: Pembubaran BSNP Dinilai Terlalu Terburu-Buru
Justru yang terjadi adalah keputusan tegas Nadiem Makarim yang membubarkan BSNP yang diketuai Abdul Mu'ti di tahun 2021. Berikut ini beberapa alasan Mendikbud bubarkan BSNP.
Nadiem Makarim membubarkan BSNP didasarkan pada Permendikbudristek Nomor 28/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja. Posisi BSNP kemudian digantikan oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan.
Baca juga: Abdul Mu'ti: Pembubaran BSNP Melanggar UU 20/2003 Bukan?
Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Chatarina Muliana Girsang menjelaskan, pembubaran BSNP tidak bertentangan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Menurutnya, UU Sisdiknas tidak menyebut nomenklatur BSNP.
Diketahui bahwa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan badan independen yang tidak berada dalam kewenangan Kemendikbudristek.
Pembubaran badan tersebut adalah salah satu langkah yang dilakukan Nadiem untuk merapikan segala badan pendidikan supaya ada di bawah Kemendikbudristek.
Menariknya, kini Prof Abdul Muti justru dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk menggantikan Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga: BSNP Dibubarkan, Diganti Badan Baru yang Bertanggung Jawab Langsung kepada Menteri
Sebenarnya Kemendikbudristek di Kabinet Merah Putih yang diusung Prabowo ini terbagi menjadi tiga Kementerian, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Menteri Kebudayaan.
Isu terkait Prof Abdul Mu'ti yang masuk ke Kemendikbudristek sebenarnya telah terdengar sejak 2021, dimana kala itu dirinya digadang-gadang bakal jadi Wakil Mendikbud. Namun wacana itu pada akhirnya gagal.
Baca juga: Pembubaran BSNP Dinilai Terlalu Terburu-Buru
Justru yang terjadi adalah keputusan tegas Nadiem Makarim yang membubarkan BSNP yang diketuai Abdul Mu'ti di tahun 2021. Berikut ini beberapa alasan Mendikbud bubarkan BSNP.
3 Alasan Nadiem Makarim Bubarkan BSNP
1. Tidak Sesuai Organisasi dan Tata Kerja
Nadiem Makarim membubarkan BSNP didasarkan pada Permendikbudristek Nomor 28/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja. Posisi BSNP kemudian digantikan oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan.
Baca juga: Abdul Mu'ti: Pembubaran BSNP Melanggar UU 20/2003 Bukan?
Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Chatarina Muliana Girsang menjelaskan, pembubaran BSNP tidak bertentangan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Menurutnya, UU Sisdiknas tidak menyebut nomenklatur BSNP.
2. Badan Independen yang Tidak Berada di Bawah Kemendikbud
Diketahui bahwa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan badan independen yang tidak berada dalam kewenangan Kemendikbudristek.
Pembubaran badan tersebut adalah salah satu langkah yang dilakukan Nadiem untuk merapikan segala badan pendidikan supaya ada di bawah Kemendikbudristek.