Mencetak Talenta AI Unggul, Institut Teknologi Del Gelar Simposium Nasional
Senin, 04 Oktober 2021 - 13:09 WIB
“Saya yakin pemanfaatan AI ini akan membantu perguruan tinggi mengakselerasi peningkatan mutu lembaga dan pembelajaran yang sejalan dengan tujuan merdeka belajar dalam program Kampus Merdeka. Namun demikian, untuk menjawab tantangan masa depan, mahasiswa tidak hanya harus cerdas secara inteligensi, tetapi juga matang secara karakter.” terangnya.
Selain didukung oleh pemerintah pusat, Simposium Nasional IT Del juga mendapat sambutan yang baik oleh pemerintah daerah. Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan “IT Del memberikan kesempatan bagi masyarakat yang jauh dari perkotaan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sehingga mereka dapat bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia.” Lebih lanjut, Poltak menambahkan bahwa pemerintah dan masyarakat Kabupaten Toba sangat merasakan manfaat kehadiran Yayasan Del, baik Institut Teknologi Del dan juga SMA Unggul Del “Sungguh peran yang luar biasa bagi pendidikan, pemerintahan, perekonomian, dan juga kehidupan masyarakat Toba.”
Dilansir dari Stanford Computer Science, AI atau kecerdasan artifisial adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer. Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI, di mana salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI. Selain itu, dalam cakupan industri, penerapan AI juga telah banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor.
Dalam paparannya mengenai “AI for Tourism", Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan bahwa dalam strategi pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf), pemerintah telah menerapkan teknologi AI dan menggunakan inovasi Big Data, Machine Learning, Internet of Things, serta digitalisasi termasuk robotik. “Orkestrasi pemulihan parekraf ini melibatkan model Pentahelix, bukan hanya pemerintah tetapi juga beberapa pihak termasuk akademisi. Maka dari itu, kita mengajak teman-teman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan IT Del untuk bisa menjadi bagian yang super aktif dalam pembangunan model Pentahelix ini,” jelas Sandi.
Pada Simposium ini, pemaparan dibagi menjadi dua sesi. Di antara para pembicara adalah Rektor IT Del Prof. Togar Simatupang, Al Solution Sales Head Huawei Randal Wang, dan Anggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Saswinadi Sasmojo, memaparkan topik AI dalam perspektif teoritis pada sesi pertama. Di samping itu, Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika - BRIN Dr. Drs. Agung Eru Wibowo memaparkan pengaplikasian AI dalam bidang Farmasi dan Kesehatan, sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A menyampaikan pandangannya terkait pengaplikasian AI dalam sektor pariwisata.
Selain didukung oleh pemerintah pusat, Simposium Nasional IT Del juga mendapat sambutan yang baik oleh pemerintah daerah. Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan “IT Del memberikan kesempatan bagi masyarakat yang jauh dari perkotaan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sehingga mereka dapat bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia.” Lebih lanjut, Poltak menambahkan bahwa pemerintah dan masyarakat Kabupaten Toba sangat merasakan manfaat kehadiran Yayasan Del, baik Institut Teknologi Del dan juga SMA Unggul Del “Sungguh peran yang luar biasa bagi pendidikan, pemerintahan, perekonomian, dan juga kehidupan masyarakat Toba.”
Dilansir dari Stanford Computer Science, AI atau kecerdasan artifisial adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer. Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI, di mana salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI. Selain itu, dalam cakupan industri, penerapan AI juga telah banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor.
Dalam paparannya mengenai “AI for Tourism", Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan bahwa dalam strategi pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf), pemerintah telah menerapkan teknologi AI dan menggunakan inovasi Big Data, Machine Learning, Internet of Things, serta digitalisasi termasuk robotik. “Orkestrasi pemulihan parekraf ini melibatkan model Pentahelix, bukan hanya pemerintah tetapi juga beberapa pihak termasuk akademisi. Maka dari itu, kita mengajak teman-teman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan IT Del untuk bisa menjadi bagian yang super aktif dalam pembangunan model Pentahelix ini,” jelas Sandi.
Pada Simposium ini, pemaparan dibagi menjadi dua sesi. Di antara para pembicara adalah Rektor IT Del Prof. Togar Simatupang, Al Solution Sales Head Huawei Randal Wang, dan Anggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Saswinadi Sasmojo, memaparkan topik AI dalam perspektif teoritis pada sesi pertama. Di samping itu, Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika - BRIN Dr. Drs. Agung Eru Wibowo memaparkan pengaplikasian AI dalam bidang Farmasi dan Kesehatan, sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A menyampaikan pandangannya terkait pengaplikasian AI dalam sektor pariwisata.
(mpw)
tulis komentar anda