Respons Era Digital 5.0, Kemenag Siapkan MA Plus Keterampilan
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 21:15 WIB
JAKARTA - Siswa Madrasah Aliyah (MA) tidak hanya belajar agama. Mereka juga disiapkan untuk bisa merespons perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adalah MA Plus Keterampilan yang disiapkan Kementerian Agama untuk menyiapkan kompetensi siswa di era digital 5.0. Pengembangan ini dibahas bersama dalam Semiloka Revitalisasi MA Plus Keterampilan pada Era Teknologi Digital 5.0, di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengatakan, madrasah keterampilan diproyeksikan dapat mengembangkan vocational education. Jenis-jenis pendidikan vokasi yang sedang dikembangkan oleh 341 Madrasah ini harus terus didukung.
“Mulai penyediaan SDM gurunya dan infrastruktur vokasi serta spesifikasi keterampilan yang dikembangkan masing-masing madrasah. Seperti tata boga, las listrik, budi daya jamur, otomotif, tata busana, multi media, desain grafika, robotik, teknik komputer jaringan, kayu/meubelair, agrobisnis, perikanan, peternakan, dan lainnya,” terangnya.
MA plus Keterampilan, lanjut Zain, juga sudah harus mulai merambah ke industri halal. Sebab, trend masyarakat muslim Indonesia, semakin makmur, semakin religius.
“Sekarang muncul kesadaran baru, orang sudah mulai menelisik dan mempertanyakan kehalalan kuliner yang dikonsumsinya, bahan-bahan kosmetik dan fashion yang dipakainya. Peluang ini harus kita tangkap. Dan guru dan peserta didik harus dipastikan dapat mengembangkannya,” ujar Zain.
“Sebagai bentuk apresiasi kita terhadap madrasah keterampilan ini, kita sedang merencanakan Madrasah Expo di Jakarta pada bulan November mendatang sebagai rangkaian peringatan Hari Guru Nasional,” lanjutnya.
Kasubdit Bina GTK MA, Sidik Sisdiyanto mengatakan, melalui pendidikan vokasi, siswa madrasah diharapkan dapat mempunyai wawasan enterpreneurship dan kompetensi vokasional yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan ketahanan hidup di masa mendatang yang jauh lebih kompleks dan kompetitif.
“Hal ini juga sejalan dengan komitmen Kementerian Agama dalam upaya mengembangkan pendidikan vokasi di madrasah dalam bentuk Madrasah Aliyah Plus Keterampilan (MA Plus Keterampilan),” jelas Sidik.
“Karena madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang dipandang layak dan ideal sebagai tempat pendidikan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) karena mempunyai nilai lebih, yakni mendidik ilmu-ilmu umum berbalut nilai keislaman,” tutupnya.
Adalah MA Plus Keterampilan yang disiapkan Kementerian Agama untuk menyiapkan kompetensi siswa di era digital 5.0. Pengembangan ini dibahas bersama dalam Semiloka Revitalisasi MA Plus Keterampilan pada Era Teknologi Digital 5.0, di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengatakan, madrasah keterampilan diproyeksikan dapat mengembangkan vocational education. Jenis-jenis pendidikan vokasi yang sedang dikembangkan oleh 341 Madrasah ini harus terus didukung.
“Mulai penyediaan SDM gurunya dan infrastruktur vokasi serta spesifikasi keterampilan yang dikembangkan masing-masing madrasah. Seperti tata boga, las listrik, budi daya jamur, otomotif, tata busana, multi media, desain grafika, robotik, teknik komputer jaringan, kayu/meubelair, agrobisnis, perikanan, peternakan, dan lainnya,” terangnya.
MA plus Keterampilan, lanjut Zain, juga sudah harus mulai merambah ke industri halal. Sebab, trend masyarakat muslim Indonesia, semakin makmur, semakin religius.
“Sekarang muncul kesadaran baru, orang sudah mulai menelisik dan mempertanyakan kehalalan kuliner yang dikonsumsinya, bahan-bahan kosmetik dan fashion yang dipakainya. Peluang ini harus kita tangkap. Dan guru dan peserta didik harus dipastikan dapat mengembangkannya,” ujar Zain.
“Sebagai bentuk apresiasi kita terhadap madrasah keterampilan ini, kita sedang merencanakan Madrasah Expo di Jakarta pada bulan November mendatang sebagai rangkaian peringatan Hari Guru Nasional,” lanjutnya.
Kasubdit Bina GTK MA, Sidik Sisdiyanto mengatakan, melalui pendidikan vokasi, siswa madrasah diharapkan dapat mempunyai wawasan enterpreneurship dan kompetensi vokasional yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan ketahanan hidup di masa mendatang yang jauh lebih kompleks dan kompetitif.
“Hal ini juga sejalan dengan komitmen Kementerian Agama dalam upaya mengembangkan pendidikan vokasi di madrasah dalam bentuk Madrasah Aliyah Plus Keterampilan (MA Plus Keterampilan),” jelas Sidik.
“Karena madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang dipandang layak dan ideal sebagai tempat pendidikan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) karena mempunyai nilai lebih, yakni mendidik ilmu-ilmu umum berbalut nilai keislaman,” tutupnya.
(mpw)
tulis komentar anda