Pakar Urologi UI Ini Ungkap Pemicu, Gejala dan Tanda Kanker Prostat pada Pria Dewasa
Minggu, 24 Oktober 2021 - 21:05 WIB
JAKARTA - Berdasarkan sumber Prostate Cancer UK atau pusat lembaga penelitian kanker, bahwa satu dari delapan pria didiagnosis kanker prostat selama masa hidupnya. Bahkan, kasus baru kanker prostat diproyeksikan bertambah sebanyak 24 kali per tahun di Inggris.
Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Urologi Dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), Ph.D. dalam seminar daring bertajuk 'Deteksi Dini dan Berbagai Penanganan Kanker Prostat', di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), seperti dilansir dari laman resmi UI, Jumat (22/10/2021).
Dalam paparannya, Dr. Agus Rizal menyampaikan bahwa kanker prostat merupakan kasus kedua terbanyak di dunia untuk kanker padat. Oleh karena itu, salah satu yang meng-endorse diadakannya bulan kesadaran kanker prostat sedunia adalah Urology Care Foundation.
"Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran terhadap risiko terjadinya kanker prostat dan dampak jika menderita kanker prostat,” ujarnya.
Tagline kampanye #kenaliprostatmu yang diinisiasi oleh PT Astellas Pharma Indonesia pada 2021, bertujuan mendukung gerakan edukasi awam, agar semakin paham dan mau memeriksakan kesehatan prostat. Pada pria, prostat berfungsi memproduksi cairan semen, ukurannya sebesar kastanye (chestnut).
Ada beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya kanker prostat, yaitu usia. Sebagian besar kanker prostat, lebih dari 99% ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Menurutnya, ras dan etnis berwarna kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker prostat. Sedangkan etnis Asia memiliki risiko lebih rendah menderita kanker prostat.
Tak hanya itu, diet seperti diet rendah serat dan tinggi lemak dianggap memicu peningkatan risiko kanker prostat, dan kebiasaan merokok memicu hampir semua kanker karena bahan kimia dalam asap rokok memasuki aliran darah.
Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Urologi Dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), Ph.D. dalam seminar daring bertajuk 'Deteksi Dini dan Berbagai Penanganan Kanker Prostat', di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), seperti dilansir dari laman resmi UI, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga
Dalam paparannya, Dr. Agus Rizal menyampaikan bahwa kanker prostat merupakan kasus kedua terbanyak di dunia untuk kanker padat. Oleh karena itu, salah satu yang meng-endorse diadakannya bulan kesadaran kanker prostat sedunia adalah Urology Care Foundation.
"Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran terhadap risiko terjadinya kanker prostat dan dampak jika menderita kanker prostat,” ujarnya.
Tagline kampanye #kenaliprostatmu yang diinisiasi oleh PT Astellas Pharma Indonesia pada 2021, bertujuan mendukung gerakan edukasi awam, agar semakin paham dan mau memeriksakan kesehatan prostat. Pada pria, prostat berfungsi memproduksi cairan semen, ukurannya sebesar kastanye (chestnut).
Ada beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya kanker prostat, yaitu usia. Sebagian besar kanker prostat, lebih dari 99% ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Menurutnya, ras dan etnis berwarna kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker prostat. Sedangkan etnis Asia memiliki risiko lebih rendah menderita kanker prostat.
Tak hanya itu, diet seperti diet rendah serat dan tinggi lemak dianggap memicu peningkatan risiko kanker prostat, dan kebiasaan merokok memicu hampir semua kanker karena bahan kimia dalam asap rokok memasuki aliran darah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda