FKG Trisakti-Unhan Gelar Edukasi Pertolongan Pertama pada Gigi Anak Akibat Kecelakaan

Sabtu, 13 November 2021 - 05:47 WIB
Ketua Dharma Wanita Persatuan Universitas Pertahanan (Unhan) RI Dr. drg. Sri Ratna Laksmiastuti. Foto/Istimewa
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada Kamis, 11 November 2021. Kegiatan rutin tersebut sebagai bentuk pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Di mana disebutkan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. ”Program Pengabdian kepada Masyarakat tersebut, biasanya dilakukan dalam bentuk pengobatan gigi gratis dan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat,” ujar Ketua Dharma Wanita Persatuan Universitas Pertahanan (Unhan) RI Dr. drg. Sri Ratna Laksmiastuti.

Namun karena pandemi Covid-19 dan sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial berskala besar maka pelaksanaan PkM tersebut mengalami perubahan dalam hal pelaksanaan, yaitu dilaksanakan secara virtual tanpa mengurangi kualitas isi dan makna pengabdian itu sendiri.

Baca juga: Laksmiastuti Octavian Luncurkan Buku Kedokteran Gigi Anak: Penegakan Diagnosis dan Perawatan





Dalam kegiatan kali ini, kata dia, Tim Pengabdian kepada Masyarakat FKG Trisakti bekerja sama dengan Komunitas Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Mereka terdiri dari, Dr. drg. Sri Ratna Laksmiastuti, Sp.KGA, Drg Wiwiek Poedjiastoeti, M.Kes, Sp.BM, Ph.D, Dr drg Eko Fibryanto, Sp.KG (K), Drg Arianne Dwimega, Sp.KGA, Drg Labiba Izni Marjani, Drg Lyvia Juliana, Natasya Ivanna, Talsya Happy F dan Arda Candra M.

”Kegiatan ini berupa penyuluhan dan edukasi tentang pertolongan pertama pada kegawatdaruratan gigi akibat kecelakaan. Tema dipilih dengan pertimbangan banyak ibu-ibu di lingkungan Dharma Wanita Persatuan Unhan RI yang memiliki putra-putri usia SD dan remaja,” ucapnya.



Dia menjelaskan, aktivitas anak-anak sebagian besar adalah bermain dan belajar. Pada usia SD dan remaja merupakan usia aktif yang banyak diisi dengan aktivitas fisik. Beberapa aktivitas tersebut memerlukan sikap hati- hati. ”Anak-anak tergolong rentan kecelakaan saat bermain karena keterbatasan kognitif dan motoriknya sedang berkembang. Penyebab trauma atau kecelakaan gigi pada anak yang paling sering adalah karena jatuh saat bermain,” paparnya.

Pemahaman orang tua yang terbatas mengenai perawatan trauma gigi, menyebabkan ketika terjadi kecelakaan, sambung dia, umumnya tidak segera dirawat. Ibu cenderung terlambat dalam mencari perawatan dan baru akan mencari pengobatan setelah timbul gejala klinis seperti perdarahan, rasa sakit dan mobilitas gigi.

”Penyuluhan dalam kegiatan ini meliputi trauma dan pertolongan pertama pada gigi sulung dan gigi permanen. Dengan penyuluhan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan para ibu sehingga mampu bertindak cepat dan benar bila putra- putrinya mengalami kecelakaan gigi. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan dan harapan kesembuhan pasien,” tandasnya.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diikuti ibu-ibu berjalan lancer. Mereka tampak serius mendengarkan penyuluhan dan antusias bertanya di sesi tanya jawab serta mengerjakan pre test dan post test. Di akhir acara diberikan bingkisan berupa alat kesehatan kepada ibu-ibu mitra kerja sama.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More