PII Persiapkan Bonus Insinyur untuk Dukung Presidensi Indonesia di G20
Minggu, 12 Desember 2021 - 01:42 WIB
JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendukung kepemimpinan Indonesia di G20. Salah satunya dengan melakukan penguatan insinyur profesional Indonesia hingga mencapai ‘bonus insinyur’ atau jumlah insinyur yang melampaui kebutuhan.
“Bonus insinyur itu merupakan kata kunci yang penting dalam memastikan Indonesia sukses dalam kepemimpinan G20. Oleh karena itu tema Kongres PII XXII kali ini adalah Penguatan Insinyur Profesional Indonesia Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia," ujar Ketua Umum PII, Heru Dewanto, Jumat (11/12/2021).
Heru mengatakan, tema kongres yang akan digerlar di Nusa Dua Bali pada 17 Desember 2021 tersebut sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20. Indonesia selama memegang presidensi G20 akan fokus untuk menyukseskan tiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan. “Saya pastikan peran insinyur dengan segala potensi serta aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi PII adalah mendukung keberhasilan kerja besar kepemimpinan Indonesia di G20,” ujarnya. (
Insinyur menurut Ketua Umum PII juga bisa berkontribusi dalam tujuan G20 mengenai penanggulangan permasalahan pandemi Covid 19, termasuk di bidang ekonomi. Kata dia, pandemi ini adalah sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi, sehingga tidak ada kasus yang bisa dijadikan acuan. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi, yang mana merupakan keahlian insinyur. "Para insinyur adalah orang-orang yang didik bekerja membuat inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ujar Heru Dewanto.
Salah satu agenda pertemuan di forum G20 yang akan digelar di Bali, adalah pertemuan yang membahas pemberdayaan perempuan, melaui Aliansi G20 EMPOWER, The Empowerment and Progression of Women's Economic Representation. PII ikut membantu permasalahan ketidaksetaraan gender, melalui Forum Perempuan Insinyur (FPI) PII.
Wakil Ketua Komisi X (Bidang Pendidikan) DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, yang juga Ketua Forum FPI PII, menabmbahkan bahwa PII melalui FPI-PII telah memberi ruang yang luar biasa bagi perempuan insinyur Indonesia, untuk berperan baik di PII maupun di kancah internasional melalui The ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO).
Selain itu PII bersama Association for Engineering Education in Southeast and East Asia and the Pacific (AEESEAP), dan UNESCO, menjalin publikasi bersama melalui buku Enhancing Engineering Value Chain for Global Collaboration to Achieve SDGs 2030. “Selain di level global, perempuan insinyur melalui FPI-PII juga menjadi penggerak bagi penerbitan majalah digital PII, yaitu e-majalah ENGINEER+ yang terbit online dwimingguan, dan juga membangun PII Digital Library yang menghimpun dokumentasi karya keinsyuran sepanjang sejarah Indonesia secara digital, termasuk majalah Insinjur Indonesia yang diterbitkan PII di tahun 1950-an era Soekarno,” kata Hetifah Sjaifudian.
“Bonus insinyur itu merupakan kata kunci yang penting dalam memastikan Indonesia sukses dalam kepemimpinan G20. Oleh karena itu tema Kongres PII XXII kali ini adalah Penguatan Insinyur Profesional Indonesia Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia," ujar Ketua Umum PII, Heru Dewanto, Jumat (11/12/2021).
Heru mengatakan, tema kongres yang akan digerlar di Nusa Dua Bali pada 17 Desember 2021 tersebut sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20. Indonesia selama memegang presidensi G20 akan fokus untuk menyukseskan tiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan. “Saya pastikan peran insinyur dengan segala potensi serta aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi PII adalah mendukung keberhasilan kerja besar kepemimpinan Indonesia di G20,” ujarnya. (
Insinyur menurut Ketua Umum PII juga bisa berkontribusi dalam tujuan G20 mengenai penanggulangan permasalahan pandemi Covid 19, termasuk di bidang ekonomi. Kata dia, pandemi ini adalah sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi, sehingga tidak ada kasus yang bisa dijadikan acuan. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi, yang mana merupakan keahlian insinyur. "Para insinyur adalah orang-orang yang didik bekerja membuat inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ujar Heru Dewanto.
Salah satu agenda pertemuan di forum G20 yang akan digelar di Bali, adalah pertemuan yang membahas pemberdayaan perempuan, melaui Aliansi G20 EMPOWER, The Empowerment and Progression of Women's Economic Representation. PII ikut membantu permasalahan ketidaksetaraan gender, melalui Forum Perempuan Insinyur (FPI) PII.
Wakil Ketua Komisi X (Bidang Pendidikan) DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, yang juga Ketua Forum FPI PII, menabmbahkan bahwa PII melalui FPI-PII telah memberi ruang yang luar biasa bagi perempuan insinyur Indonesia, untuk berperan baik di PII maupun di kancah internasional melalui The ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO).
Selain itu PII bersama Association for Engineering Education in Southeast and East Asia and the Pacific (AEESEAP), dan UNESCO, menjalin publikasi bersama melalui buku Enhancing Engineering Value Chain for Global Collaboration to Achieve SDGs 2030. “Selain di level global, perempuan insinyur melalui FPI-PII juga menjadi penggerak bagi penerbitan majalah digital PII, yaitu e-majalah ENGINEER+ yang terbit online dwimingguan, dan juga membangun PII Digital Library yang menghimpun dokumentasi karya keinsyuran sepanjang sejarah Indonesia secara digital, termasuk majalah Insinjur Indonesia yang diterbitkan PII di tahun 1950-an era Soekarno,” kata Hetifah Sjaifudian.
(war)
Lihat Juga :
tulis komentar anda