UGM Rancang Pesawat Tanpa Awak untuk Deteksi Dini Kebakaran Hutan

Jum'at, 07 Januari 2022 - 13:30 WIB
Elang Caraka, Pesawat Tanpa Awak UGM untuk deteksi dini kebakaran hutan. Foto/tangkapan layar laman UGM
JAKARTA - Kawasan hutan di Indonesia semakin menyusut karena kasus kebakaran hutan yang masih terjadi di tanah air. Peneliti Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM pun mengembangkan pesawat tanpa awak untuk deteksi dini kebakaran hutan.

Pesawat tanpa awak yang diberi nama Elang Caraka dirancang mampu terbang selama enam jam dengan jarak tempuh 200 km untuk melakukan pengawasan wilayah secara autonomous.



Elang Caraka memiliki bentang sayap sepanjang 3,6 m dan badan pesawat sepanjang 1,92 m, serta dilengkapi kamera thermal untuk mengirimkan rekaman udara secara langsung yang dapat dilihat di darat.



Mesin dengan kapasitas 30 cc digunakan untuk menerbangkan pesawat Elang Caraka yang berbobot 20 kg dan hanya memerlukan landasan sepanjang 90 m untuk lepas landas dan mendarat

Pesawat ini dapat mendeteksi kebakaran dengan sensor cerdas Electrical Nose (Enose) yang mampu mendeteksi adanya asap yang ditunjukkan oleh meningkatnya grafik output dari sensor cerdas dibanding dengan kondisi normal tanpa asap.



“Enose bekerja seperti halnya hidung manusia, menggunakan larik sensor gas yang mampu mendeteksi asap tersebut,” kata Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T. yang memimpin penelitian ini melansir dari laman ugm.ac.id, Jumat (7/1/2022)

“Operator dapat mengendalikan pesawat tanpa awak dari jarak jauh serta melihat rekaman gambar secara langsung melalui monitor yang ada di Ground Control Station,” terang Gesang menerangkan,
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More