ITB dan BPDPKS Kembangkan Bensin Sawit

Senin, 17 Januari 2022 - 16:51 WIB
"Dengan dana dari BPDPKS kita juga membuat set unit reaktor untuk memproduksi katalisnya. Pabrik Katalis dengan skala 40-50 kg per batch ditempatkan di Kampus ITB Ganesa," Melia.

Formula dan prosedur pembuatan katalis merupakan hasil penelitian Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung. Bensin dari sawit ini memiliki nilai Research Octane Number, RON 105-112, artinya sangat tinggi.

Maka, kata Melia, produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil. "Nafta punya bilangan oktan 70-80. Sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu kita bisa dapat Bensa dengan RON 93, itu yang kita demokan di workshop," ujarnya.

Atas keberhasilan demo dan uji coba Bensa tersebut, ke depan akan dilakukan optimasi kapasitas produksi dan reaktornya, kemudian pihaknya akan membuat detail engineering design (DED). Setelah itu, bisa membuat unit produksi dengan skala besar dengan katalis yang diproduksi ITB.

"Kita berharap unit produksi ini bisa ditempatkan di perkebunan kelapa sawit para petani, sehingga kebutuhan bensin mereka bisa menggunakan Bensa. Dengan cara seperti ini, maka akan meringankan pemerintah (Pertamina) untuk memasok bahan bakar sampai ke pelosok,” jelasnya.

Menurut Melia, pemerintah selama ini impor minyak mentah dan juga mengimpor bahan bakar yang sudah jadi. "Harapannya apabila kita bisa mengubah sawit menjadi Bensa, impor tersebut akan berkurang," ujar Melia.

Pengembangan Bensa ini dapat berhasil atas kerja sama berbagai pihak. Di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan juga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Selain itu ada Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung, Lab Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Program studi Teknik Kimia serta Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi – FTI – ITB, PT Pura Barutama, PT Kemurgi Indonesia, Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia (MBI), dan PT Energy Management Indonesia.
(zik)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More