Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian Berperan Bentuk Generasi Petani Milenial
Jum'at, 28 Januari 2022 - 14:46 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan kepada pelaksana pendidikan lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian. Salah satunya menjalankan instruksi itu dengan mengembangkan Teaching Factory (Tefa).
Menurut Mentan Syahrul, diperlukan Lembaga Pendidikan Pertanian yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM Pertanian yang handal, professional, maju, mandiri dan modern. “Ini semua dilakukan karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Dedi mengatakan kalau mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. Kementerian Pertanian punya Lembaga Pendidikan vokasi.
"Lembaga pendidikan ini berperan penting membentuk Generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern,” katanya.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, pelaku pertanian harus link dan match dengan dunia usaha/dunia industri. Sehingga ketika lulus, langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif dan berdaya saing, serta mampui bekerja professional sebagai insan pertanian yang mampu menggerakan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, qualified job creator atau bisnis entrepreneurship yang tinggi, itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Oleh sebab itu, untuk mendukung dan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku di Tefa, SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementan kembali menggelar Pelatihan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang dilaksanakan di SMK-PP N Banjarbaru.
Menurut Mentan Syahrul, diperlukan Lembaga Pendidikan Pertanian yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM Pertanian yang handal, professional, maju, mandiri dan modern. “Ini semua dilakukan karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Dedi mengatakan kalau mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. Kementerian Pertanian punya Lembaga Pendidikan vokasi.
"Lembaga pendidikan ini berperan penting membentuk Generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern,” katanya.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, pelaku pertanian harus link dan match dengan dunia usaha/dunia industri. Sehingga ketika lulus, langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif dan berdaya saing, serta mampui bekerja professional sebagai insan pertanian yang mampu menggerakan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, qualified job creator atau bisnis entrepreneurship yang tinggi, itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Oleh sebab itu, untuk mendukung dan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku di Tefa, SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementan kembali menggelar Pelatihan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang dilaksanakan di SMK-PP N Banjarbaru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda