Singkirkan Keraguan, Kiat Mahasiswa ITB Taklukkan Kampus Impian di Amerika lewat IISMA
Rabu, 16 Februari 2022 - 09:47 WIB
JAKARTA - Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan program Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan bagi sejumlah mahasiswa Indonesia untuk belajar ke luar negeri. Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Bandung ( ITB ) pun berhasil lolos ke program tersebut.
Adalah Astrid Novianti Hasanah, mahasiswi Teknik Biomedis ITB 2019 yang berhasil mengecap pengalaman belajar di University of Pennsylvania (UPenn) selama empat bulan di Negeri Paman Sam tersebut.
Ia berhasil lolos program IISMA batch 1 dan bertolak dari Indonesia pada 25 Agustus 2021 lalu. “Alurnya dimulai dari pendaftaran berupa submit esai, surat rekomendasi, dan tes bahasa Inggris. Setelah melalui seleksi berkas, langsung diadakan interview,” katanya melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Rabu (16/2/2022).
Astrid menjelaskan, persiapan yang dilakukannya sangat singkat, hanya terbilang dua minggu sejak pendaftaran dibuka. Ia mengaku cukup kerepotan untuk mengurus berkas tersebut, tetapi aktif bertanya dan mencari tahu menjadi kuncinya.
Baca: Mengenal 7 Institut Seni Negeri di Indonesia, Bisa Jadi Referensi Daftar SNMPTN-SBMPTN
Astrid melanjutkan, dia juga harus menjawab empat pertanyaan yang disodorkan penyelenggara. Jawaban itu pun harus dikemas dalam sebuah esai.
“Ketika menjawab esai dan pertanyaan interview, kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, kapabilitas diri, dan pengalaman yang dikantongi akan membuat kita bersinar dibandingkan kandidat yang lain. Intinya branding diri dengan cara terbaik,” papar
Astrid membagikan kiat suksesnya. Calon pendaftar tidak perlu merisaukan Indeks Prestasi maupun hasil English Test asalkan memenuhi nilai minimal yang ditetapkan.
Adalah Astrid Novianti Hasanah, mahasiswi Teknik Biomedis ITB 2019 yang berhasil mengecap pengalaman belajar di University of Pennsylvania (UPenn) selama empat bulan di Negeri Paman Sam tersebut.
Ia berhasil lolos program IISMA batch 1 dan bertolak dari Indonesia pada 25 Agustus 2021 lalu. “Alurnya dimulai dari pendaftaran berupa submit esai, surat rekomendasi, dan tes bahasa Inggris. Setelah melalui seleksi berkas, langsung diadakan interview,” katanya melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Rabu (16/2/2022).
Astrid menjelaskan, persiapan yang dilakukannya sangat singkat, hanya terbilang dua minggu sejak pendaftaran dibuka. Ia mengaku cukup kerepotan untuk mengurus berkas tersebut, tetapi aktif bertanya dan mencari tahu menjadi kuncinya.
Baca: Mengenal 7 Institut Seni Negeri di Indonesia, Bisa Jadi Referensi Daftar SNMPTN-SBMPTN
Astrid melanjutkan, dia juga harus menjawab empat pertanyaan yang disodorkan penyelenggara. Jawaban itu pun harus dikemas dalam sebuah esai.
“Ketika menjawab esai dan pertanyaan interview, kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, kapabilitas diri, dan pengalaman yang dikantongi akan membuat kita bersinar dibandingkan kandidat yang lain. Intinya branding diri dengan cara terbaik,” papar
Astrid membagikan kiat suksesnya. Calon pendaftar tidak perlu merisaukan Indeks Prestasi maupun hasil English Test asalkan memenuhi nilai minimal yang ditetapkan.
tulis komentar anda