Unpad Habiskan Dana Hibah Rp6,75 Miliar untuk COVID-19, Ini Hasilnya

Senin, 15 Juni 2020 - 09:50 WIB
Unpad mencatat telah melakukan 104 penelitian terkait pandemi COVID-19. Dari ratusan penelitian itu, Unpad mengakui telah menghabiskan dana hibah hingga Rp6,75 miliar. Foto/Humas Unpad
BANDUNG - Universitas Padjadjaran (Unpad) mencatat telah melakukan 104 penelitian terkait pandemi COVID-19 . Dari ratusan penelitian itu, universitas ini mengakui telah menghabiskan dana hibah hingga Rp6,75 miliar.

Dana hibah tersebut diperoleh melalui hibah riset dari sejumlah sumber pendanaan. Sumber dana riset berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)-BRIN, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan keseluruhan dana hibah mencapai Rp6,75 miliar. (Baca juga: Dokter Reisa Ajak Masyarakat Jaga Porsi Gizi Makanan Hadapi Pandemi COVID-19)

“Ini adalah komitmen Unpad untuk selalu berkontribusi melalui sumber daya yang kami miliki dalam membantu penanganan pandemi COVID-19. Unpad memiliki kompetensi penelitian di berbagai bidang ilmu, dan itu kami kontribusikan untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Rektor Unpad Rina Indiastuti, sebagaimana dirilis website resmi Unpad, Senin (15/6/2020).



Menurut dia, riset yang dilakukan Unpad dikaji dari aspek kedokteran, farmasi, keperawatan, kedokteran gigi, psikologi, ekonomi, matematika, sosial politik, komunikasi, geologi, pertanian, perikanan, hukum, ilmu budaya, dan lainnya. Sementara penelitian dilakukan oleh para dosen Unpad dari berbagai fakultas dengan sudut pandang keilmuan yang beragam.

Dalam websitenya, ditulis beberapa hasil dari penelitian. Antara lain “Studi Farmakologi Molekular Kinin, Klorokuin dan Hidroksiklorokuin sebagai Terapi Potensial untuk Infeksi COVID-19” dan “Uji Klinik Multisenter Kina dan Hidroksiklorokuin untuk Pengendalian COVID-19 di Indonesia” yang dilakukan oleh Prof Dr Keri Lestari, M.Si., Apt.

Ada pula inovasi Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad yaitu “Desain dan Uji SPR Biosensor Penangkap Virus SARS-CoV2 untuk Deteksi Dini COVID-19” atas nama Prof Dr Toto Subroto, MS., serta inovasi Muhammad Yusuf, Ph.D berupa “Micro-chip for COVID-19 Detection Based on Surface Plasmon Resonance” dan “Inovasi, Produksi, serta Uji Sampel Rapid Test Assured Deteksi Antigen COVID-19 Berbasis Protein Desain dan Antibodi IgY”.

Peneliti dari bidang Kedokteran, Bachti Alisjahbana, dr. Sp.PD-KPTI., PhD., melakukan penelitian berjudul “Eksplorasi Parameter Hematologi dan Penanda Inflamasi sebagai Prediktor Diagnosis COVID-19 yang Praktis dan Bisa Diimplementasikan”. Sementara Pusat Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan meneliti “Mitigasi Dampak Sosial-Ekonomi terhadap Masyarakat Jawa Barat: Kajian Kerentanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat sebagai Dampak dari Pandemik COVID-19 di Jawa Barat”. ( )

Dari aspek hukum, Dr Zainal Muttaqin, SH, MH meneliti “Pajak Penghasilan Pelaku Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik: Kajian Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara untuk Penangangan COVID-19”. Sedangkan salah satu riset dari aspek komunikasi dilakukan Dr Yanti Setianti, M.Si. tentang “Model Komunikasi Publik Pemerintah dalam Manajemen Krisis COVID-19 untuk Meraih Kepercayaan Publik”.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More