IPB University Bikin Program Dosen Pulang Kampung untuk Kembangkan Inovasi
Sabtu, 12 Maret 2022 - 08:32 WIB
JAKARTA - Kampus memiliki tugas untuk bisa menerapkan inovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2022 ini, IPB University akan fokus pada adopsi inovasi dan pemberdayaan komunitas.
“Untuk mewujudkan visi menjadi Techno-sociopreneurial University tahun 2022 ini kami memiliki tema enriched and empowered society. Fokusnya adalah terus berusaha untuk mendayagunakan inovasi agar tercipta dampak sosial ekonomi yang positif dan luas,” ujar Rektor IPB University Prof Arif Satria pada Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) dan Rabuan Bersama IPB University dikutip dari laman IPB University, Sabtu(14/3/2022).
Ia menjelaskan strategi yang akan dilakukan adalah mendorong pusat pembelajaran baru di masyarakat pada level lokal, regional dan nasional. Hal ini untuk mendayagunakan inovasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Pada tingkat lokal gerakan baru yang akan dilakukan adalah dengan melaksanakan program Dosen Pulang Kampung.
Baca: Fantastis, Kisaran Gaji Lulusan Teknik Biomedis Bisa Capai Rp715 Juta per Tahun
“Mulai tahun ini akan banyak dosen IPB University kembali ke kampung. Ada sekitar 1.300 dosen yang siap membawa inovasi dan ilmu pengetahuan ke daerah. Program ini untuk mendorong agar inovasi semakin luas bisa diterapkan di masyarakat. Dosen inilah yang akan membentuk learning center di kampung halaman,“ tambah Prof Arif.
Menurutnya, selain Dosen Pulang Kampung ada beberapa program pemberdayaan masyarakat yang fokusnya di tingkat lokal. Ada program Dosen Mengabdi yang sudah berjalan sebelumnya.
Lalu ada pula Jasinga Integrated Agroforestry (JIA) dan Indoor Vertical Farming. Keduanya fokus pada pengembangan masyarakat petani, khususnya penerapan teknologi informasi.
Baca juga: 704.503 Guru Honorer akan Dihapus pada 2023, FGHBSN: Kami Resah
Terkait dengan pengabdian kepada masyarakat, Prof Tridoyo Kusumastanto, selaku Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University menilai capaian kinerja pada 2021 pada aspek pengabdian kepada masyarakat sangat baik.
“Pada tahun 2022 ini peningkatan peran pengabdian masyarakat perlu dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi multi stakeholders. Hal ini menjadi pijakan utama dalam tranformasi pemberdayaan masyarakat pasca pandemi. Tentu yang relevan dengan tema enriched and empowered society,” tambah Prof Tridoyo.
Selama 2021 IPB University sudah banyak melaksanakan program pengabdian masyarakat. Seperti Data Desa Presisi, Sekolah Pemerintahan Desa, Sekolah Peternakan Rakyat, One Village One CEO (OVOC) dan program-program kreatif lainnya.
Seperti IPB Mengabdi yang terdiri dari Mahasiswa Mengabdi, Dosen Mengabdi, Sapadesa, dan IPB Quick Respon. Semuanya adalah program kolaboratif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lihat Juga: Kembangkan Mikroba dari Taman Nasional, Guru Besar IPB Raih Penghargaan dari Menteri LHK
“Untuk mewujudkan visi menjadi Techno-sociopreneurial University tahun 2022 ini kami memiliki tema enriched and empowered society. Fokusnya adalah terus berusaha untuk mendayagunakan inovasi agar tercipta dampak sosial ekonomi yang positif dan luas,” ujar Rektor IPB University Prof Arif Satria pada Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) dan Rabuan Bersama IPB University dikutip dari laman IPB University, Sabtu(14/3/2022).
Ia menjelaskan strategi yang akan dilakukan adalah mendorong pusat pembelajaran baru di masyarakat pada level lokal, regional dan nasional. Hal ini untuk mendayagunakan inovasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Pada tingkat lokal gerakan baru yang akan dilakukan adalah dengan melaksanakan program Dosen Pulang Kampung.
Baca: Fantastis, Kisaran Gaji Lulusan Teknik Biomedis Bisa Capai Rp715 Juta per Tahun
“Mulai tahun ini akan banyak dosen IPB University kembali ke kampung. Ada sekitar 1.300 dosen yang siap membawa inovasi dan ilmu pengetahuan ke daerah. Program ini untuk mendorong agar inovasi semakin luas bisa diterapkan di masyarakat. Dosen inilah yang akan membentuk learning center di kampung halaman,“ tambah Prof Arif.
Menurutnya, selain Dosen Pulang Kampung ada beberapa program pemberdayaan masyarakat yang fokusnya di tingkat lokal. Ada program Dosen Mengabdi yang sudah berjalan sebelumnya.
Lalu ada pula Jasinga Integrated Agroforestry (JIA) dan Indoor Vertical Farming. Keduanya fokus pada pengembangan masyarakat petani, khususnya penerapan teknologi informasi.
Baca juga: 704.503 Guru Honorer akan Dihapus pada 2023, FGHBSN: Kami Resah
Terkait dengan pengabdian kepada masyarakat, Prof Tridoyo Kusumastanto, selaku Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University menilai capaian kinerja pada 2021 pada aspek pengabdian kepada masyarakat sangat baik.
“Pada tahun 2022 ini peningkatan peran pengabdian masyarakat perlu dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi multi stakeholders. Hal ini menjadi pijakan utama dalam tranformasi pemberdayaan masyarakat pasca pandemi. Tentu yang relevan dengan tema enriched and empowered society,” tambah Prof Tridoyo.
Selama 2021 IPB University sudah banyak melaksanakan program pengabdian masyarakat. Seperti Data Desa Presisi, Sekolah Pemerintahan Desa, Sekolah Peternakan Rakyat, One Village One CEO (OVOC) dan program-program kreatif lainnya.
Seperti IPB Mengabdi yang terdiri dari Mahasiswa Mengabdi, Dosen Mengabdi, Sapadesa, dan IPB Quick Respon. Semuanya adalah program kolaboratif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lihat Juga: Kembangkan Mikroba dari Taman Nasional, Guru Besar IPB Raih Penghargaan dari Menteri LHK
(nz)
tulis komentar anda