ITERA Buka 2 Prodi Baru Rekayasa Migas serta Rekayasa Instrumentasi dan Automasi
Jum'at, 18 Maret 2022 - 13:19 WIB
JAKARTA - Institut Teknologi Sumatera ( ITERA ) resmi membuka dua program studi (prodi) baru untuk program sarjana. Dua prodi baru tersebut yaitu Prodi Rekayasa Minyak dan Gas (Migas) dan Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi.
Izin pembukaan dua prodi baru tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 146/E/O/2022 tentang izin pembukaan Program Studi Instrumentasi dan Automasi Program Sarjana dan Program Studi Rekayasa Minyak dan Gas Program Sarjana pada Institut Teknologi Sumatera. Keputusan tersebut dikeluarkan Mendikbudristek 11 Maret 2022.
Setelah resmi dibuka, dua program studi baru tersebut akan menerima mahasiswa baru angkatan pertama masing-masing sebanyak 50 orang, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri SMMPTN Barat tahun ini.
Baca: FKIP UMM Kukuhkan 2.143 Guru Profesional, Ini Pesan Rektor
Prodi Rekayasa Minyak dan Gas disebut sebagai yang pertama di Indonesia karena menggabungkan dua keilmuan pengelolaan minyak dan gas. Sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan untuk menjawab kebutuhan industri 4.0 yang serba automasi.
Rektor ITERA Prof. Dr.-Ing.Drs.Ir. Mitra Djamal menyampaikan, pembukaan dua prodi baru tersebut merupakan upaya ITERA memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ahli yang sesuai tantangan zaman dan kebutuhan Indonesia, khusunya Pulau Sumatera. Dengan tambahan dua prodi baru, ITERA hingga saat ini memiliki 39 Program Studi yang terdiri dari 38 Program S1 dan satu Program Studi Magister Fisika.
“Allhamdulilah kami bersyukur karena prodi baru yang kami usulkan telah disetujui dan SK menteri sudah keluar, sehingga dalam waktu dekat akan kami ikutsertakan dalam SBMPTN dan SMMPTN untuk menerima mahasiswa baru,” ujar Rektor ITERA.
Baca juga: Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Kesehatan Masyarakat, Bisa Capai Rp120 Juta per Tahun
Lebih lanjut, Rektor ITERA juga menyebut, Prodi Rekayasa Minyak dan Gas merupakan satu-satunya prodi di Indonesia karena ITERA dalam mendirikan prodi ini mengaitkan keilmuan pengelolaan minyak dan gas dalam satu prodi.
Sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan ITERA sebagai jawaban perkembangan sains dan teknologi ditengah industri 4.0 yang juga eranya otomatisasi.
“Kedua prodi tersebut kami dirikan guna menjawab permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, mudah-mudahan ini juga memperkuat ITERA di dalam menjalankan visi dan misinya untuk membangun Indonesia, khususnya Sumatera,” pungkas Rektor.
Lihat Juga: Profil Unesa, Kampus di Surabaya yang Memberi Marselino Ferdinan Beasiswa Kuliah sampai Lulus
Izin pembukaan dua prodi baru tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 146/E/O/2022 tentang izin pembukaan Program Studi Instrumentasi dan Automasi Program Sarjana dan Program Studi Rekayasa Minyak dan Gas Program Sarjana pada Institut Teknologi Sumatera. Keputusan tersebut dikeluarkan Mendikbudristek 11 Maret 2022.
Setelah resmi dibuka, dua program studi baru tersebut akan menerima mahasiswa baru angkatan pertama masing-masing sebanyak 50 orang, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri SMMPTN Barat tahun ini.
Baca: FKIP UMM Kukuhkan 2.143 Guru Profesional, Ini Pesan Rektor
Prodi Rekayasa Minyak dan Gas disebut sebagai yang pertama di Indonesia karena menggabungkan dua keilmuan pengelolaan minyak dan gas. Sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan untuk menjawab kebutuhan industri 4.0 yang serba automasi.
Rektor ITERA Prof. Dr.-Ing.Drs.Ir. Mitra Djamal menyampaikan, pembukaan dua prodi baru tersebut merupakan upaya ITERA memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ahli yang sesuai tantangan zaman dan kebutuhan Indonesia, khusunya Pulau Sumatera. Dengan tambahan dua prodi baru, ITERA hingga saat ini memiliki 39 Program Studi yang terdiri dari 38 Program S1 dan satu Program Studi Magister Fisika.
“Allhamdulilah kami bersyukur karena prodi baru yang kami usulkan telah disetujui dan SK menteri sudah keluar, sehingga dalam waktu dekat akan kami ikutsertakan dalam SBMPTN dan SMMPTN untuk menerima mahasiswa baru,” ujar Rektor ITERA.
Baca juga: Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Kesehatan Masyarakat, Bisa Capai Rp120 Juta per Tahun
Lebih lanjut, Rektor ITERA juga menyebut, Prodi Rekayasa Minyak dan Gas merupakan satu-satunya prodi di Indonesia karena ITERA dalam mendirikan prodi ini mengaitkan keilmuan pengelolaan minyak dan gas dalam satu prodi.
Sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan ITERA sebagai jawaban perkembangan sains dan teknologi ditengah industri 4.0 yang juga eranya otomatisasi.
“Kedua prodi tersebut kami dirikan guna menjawab permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, mudah-mudahan ini juga memperkuat ITERA di dalam menjalankan visi dan misinya untuk membangun Indonesia, khususnya Sumatera,” pungkas Rektor.
Lihat Juga: Profil Unesa, Kampus di Surabaya yang Memberi Marselino Ferdinan Beasiswa Kuliah sampai Lulus
(nz)
tulis komentar anda