Dosen ITS Gagas Aplikasi Bumil Bahagia, Apa Kegunaannya?
Selasa, 05 April 2022 - 11:57 WIB
JAKARTA - Kesehatan fisik seorang ibu saat hamil dan pasca melahirkan menjadi hal yang sangat menentukan bagaimana perkembangan janin yang dikandungnya. Namun terkadang, masyarakat Indonesia masih mengesampingkan kesehatan mental ibu hamil yang juga berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya.
Berangkat dari fenomena tersebut, Dosen Departemen Sistem Informasi (SI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) menggagas aplikasi pendamping ibu hamil dan pasca melahirkan, Bumil Bahagia. Dosen pembimbing Proyek Aplikasi Retno Aulia Vinarti menjelaskan, aplikasi Bumil Bahagia memiliki fitur unggulan untuk mendeteksi risiko preeklamsia, yaitu peristiwa peningkatan tekanan darah di trimester akhir kehamilan.
“Dengan aplikasi Bumil Bahagia, ibu dapat mendeteksi risiko preeklamsia melalui cek tekanan darah, riwayat kehamilan serta berbagai indikasi dan tips yang disajikan,” kata perempuan yang akrab disapa Vivin itu, melalui siaran pers, Selasa (5/4/2022).
Baca: Dosen ITERA Olah Limbah Batang Sawit Jadi Kertas Pendeteksi Kesegaran Makanan
Tak hanya itu, terdapat juga topik-topik diskusi seputar kondisi selama masa kehamilan untuk dikonsultasikan ke dokter kandungan serta fitur perhitungan risiko depresi postpartum (PPD), atau depresi pasca melahirkan. “Fitur pendeteksi PPD ini juga menjadi keunggulan aplikasi Bumil Bahagia karena belum ada di aplikasi yang sejenis,” ujarnya.
Dalam proses pengembangan aplikasi, timnya juga bekerja sama dengan dokter kandungan, dr Nur Lailatul Fadhilah dan dokter spesialis kejiwaan dr Azimatul Karimah . “Aplikasi ini dapat digunakan oleh para ibu sejak awal kehamilan hingga sekitar tiga bulan pasca melahirkan,” imbuhnya.
Menariknya, aplikasi ini merupakan versi digital dari buku Bumil Bahagia the Series karya dr Nur Lailatul Fadhilah yang telah terbit di Juni 2021. Buku ini berisi tips yang dapat disimak oleh ibu jika mengalami kasus tertentu pada masa kehamilan. “Beberapa artikel yang terdapat pada aplikasi, seperti tips konsultasi per trimester juga terdapat dalam buku ini,” ujarnya.
Aplikasi yang digagas oleh Vivin bersama dua dosen SI lainnya, Raras Tyasnurita dan Amalia Utamima tersebut telah tersedia dan dapat diunduh di Google PlayStore. Selain itu, alumnus Sistem Informasi ITS Wahyu Whisnu Wardhana juga turut serta dalam proses pengembangan ide dan mewujudkannya dalam bentuk aplikasi Android.
Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pemantau Kesehatan Pasien Berbasis Digital
Saat ini, sedang dilakukan penelitian untuk menjadikan aplikasi Bumil Bahagia dapat memberikan rekomendasi musik yang dapat membuat ibu hamil rileks dengan membaca perilaku ibu saat mengetik pesan di sosial media, merekam suara, serta deteksi melalui wajah. “Ke depannya diharapkan aplikasi ini dapat mengeluarkan rekomendasi musik untuk membuat ibu lebih rileks, terutama jika berisiko mengalami PPD,” imbuh lulusan doktor dari Trinity College Dublin, Irlandia ini.
Vivin dan tim peneliti berharap, ke depannya aplikasi Bumil Bahagia akan mampu terintegrasi dengan sistem rumah cerdas berbasis Internet of Things (IoT) seperti pengeras suara untuk merekomendasi musik relaksasi dan pengirim pesan otomatis kepada teman atau kerabat dekat sang ibu untuk memberikan dukungan konstruktif. “Sesuai namanya, Bumil Bahagia, kami berharap aplikasi ini dapat membuat bahagia para ibu hamil dengan membantu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” tandas Vivin optimistis.
Berangkat dari fenomena tersebut, Dosen Departemen Sistem Informasi (SI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) menggagas aplikasi pendamping ibu hamil dan pasca melahirkan, Bumil Bahagia. Dosen pembimbing Proyek Aplikasi Retno Aulia Vinarti menjelaskan, aplikasi Bumil Bahagia memiliki fitur unggulan untuk mendeteksi risiko preeklamsia, yaitu peristiwa peningkatan tekanan darah di trimester akhir kehamilan.
“Dengan aplikasi Bumil Bahagia, ibu dapat mendeteksi risiko preeklamsia melalui cek tekanan darah, riwayat kehamilan serta berbagai indikasi dan tips yang disajikan,” kata perempuan yang akrab disapa Vivin itu, melalui siaran pers, Selasa (5/4/2022).
Baca: Dosen ITERA Olah Limbah Batang Sawit Jadi Kertas Pendeteksi Kesegaran Makanan
Tak hanya itu, terdapat juga topik-topik diskusi seputar kondisi selama masa kehamilan untuk dikonsultasikan ke dokter kandungan serta fitur perhitungan risiko depresi postpartum (PPD), atau depresi pasca melahirkan. “Fitur pendeteksi PPD ini juga menjadi keunggulan aplikasi Bumil Bahagia karena belum ada di aplikasi yang sejenis,” ujarnya.
Dalam proses pengembangan aplikasi, timnya juga bekerja sama dengan dokter kandungan, dr Nur Lailatul Fadhilah dan dokter spesialis kejiwaan dr Azimatul Karimah . “Aplikasi ini dapat digunakan oleh para ibu sejak awal kehamilan hingga sekitar tiga bulan pasca melahirkan,” imbuhnya.
Menariknya, aplikasi ini merupakan versi digital dari buku Bumil Bahagia the Series karya dr Nur Lailatul Fadhilah yang telah terbit di Juni 2021. Buku ini berisi tips yang dapat disimak oleh ibu jika mengalami kasus tertentu pada masa kehamilan. “Beberapa artikel yang terdapat pada aplikasi, seperti tips konsultasi per trimester juga terdapat dalam buku ini,” ujarnya.
Aplikasi yang digagas oleh Vivin bersama dua dosen SI lainnya, Raras Tyasnurita dan Amalia Utamima tersebut telah tersedia dan dapat diunduh di Google PlayStore. Selain itu, alumnus Sistem Informasi ITS Wahyu Whisnu Wardhana juga turut serta dalam proses pengembangan ide dan mewujudkannya dalam bentuk aplikasi Android.
Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pemantau Kesehatan Pasien Berbasis Digital
Saat ini, sedang dilakukan penelitian untuk menjadikan aplikasi Bumil Bahagia dapat memberikan rekomendasi musik yang dapat membuat ibu hamil rileks dengan membaca perilaku ibu saat mengetik pesan di sosial media, merekam suara, serta deteksi melalui wajah. “Ke depannya diharapkan aplikasi ini dapat mengeluarkan rekomendasi musik untuk membuat ibu lebih rileks, terutama jika berisiko mengalami PPD,” imbuh lulusan doktor dari Trinity College Dublin, Irlandia ini.
Vivin dan tim peneliti berharap, ke depannya aplikasi Bumil Bahagia akan mampu terintegrasi dengan sistem rumah cerdas berbasis Internet of Things (IoT) seperti pengeras suara untuk merekomendasi musik relaksasi dan pengirim pesan otomatis kepada teman atau kerabat dekat sang ibu untuk memberikan dukungan konstruktif. “Sesuai namanya, Bumil Bahagia, kami berharap aplikasi ini dapat membuat bahagia para ibu hamil dengan membantu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” tandas Vivin optimistis.
(nz)
tulis komentar anda