Cerita Izza yang Lolos di 10 Universitas Ternama Dalam dan Luar Negeri
Jum'at, 29 April 2022 - 11:38 WIB
JAKARTA - Menemukan minat dan bakat yang tepat dalam diri murid akan memberikan kontribusi yang besar dalam perencanaan impian pendidikan lanjutan dan kariernya di masa depan. Simak kisah murid kelas 12 SMA Cikal Amri Setu Jakarta Timur Thalita Nadira Izza Senen yang berhasil diterima di 10 kampus dalam dan luar negeri dari 14 kampus yang Izza lakukan pendaftaran.
Berbekal minatnya di bidang ilmu sains, Thalita Nadira Izza Senen yang akrab disapa Izza berhasil diterima di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis (Biomedical Science) di 3 kampus dalam negeri. Lalu, program studi Ilmu Biomedis (Biomedical Science) dan beberapa School Of Science di 7 kampus luar negeri. Tak berhenti di sana, terdapat dua kampus pula memberikan beasiswa kepada Izza.
3 kampus dalam negeri yang menerima Izza adalah, Fakultas Ilmu Kedokteran Kelas Internasional, Universitas Indonesia , Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya, dan Program Ilmu Biomedis, Indonesia International Institute for Life-Sciences (I3L).
Sedangkan kampus luar negeri yang menerimanya adalah, School of Science, Hong Kong University of Science and Technology, dengan beasiswa University Admissions Scholarship Scheme for IB Diploma Holders, Biomedical Science, University of Warwick, United Kingdom, Biomedical Science, lalu The University of Sheffield, United Kingdom.
Kemudian ada Biomedical Science, The University of Manchester, United Kingdom, Biomedical Science, Queen's University Belfast, United Kingdom, Bachelor of Science, The University of British Columbia, Canada dengan beasiswa International Major Entrance Scholarship (IMES) sejumlah $80,000, dan Biomedical Science, University of York, United Kingdom.
Memiliki Minat Tinggi di Bidang Ilmu Genetika
Bercerita mengenai awal mula penemuan minatnya, Izza mengatakan, semua itu bermula ketika kelas 9 SMP Cikal dan dalam program sains yang membahas mengenai mekanisme tubuh manusia membuatnya melakukan refleksi mendalam.
“Dari awal kelas 9, aku tertarik pada badan manusia dan mekanisme yang harus terus berjalan di dalam tubuh kita supaya kita bisa hidup. Badan manusia mirip seperti sekelompok manusia. Satu manusia tidak bisa dibandingkan dengan 10 manusia dalam segi kekuatan maupun segi kreatif. Hal tersebut memicu perhatian aku dalam mempunyai karir di bidang IPA.” cerita Izza, melalui siaran pers, dikutip Jumat (29/4/2022).
Baca: Inilah Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidikan Anak
Berbekal minatnya di bidang ilmu sains, Thalita Nadira Izza Senen yang akrab disapa Izza berhasil diterima di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis (Biomedical Science) di 3 kampus dalam negeri. Lalu, program studi Ilmu Biomedis (Biomedical Science) dan beberapa School Of Science di 7 kampus luar negeri. Tak berhenti di sana, terdapat dua kampus pula memberikan beasiswa kepada Izza.
3 kampus dalam negeri yang menerima Izza adalah, Fakultas Ilmu Kedokteran Kelas Internasional, Universitas Indonesia , Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya, dan Program Ilmu Biomedis, Indonesia International Institute for Life-Sciences (I3L).
Sedangkan kampus luar negeri yang menerimanya adalah, School of Science, Hong Kong University of Science and Technology, dengan beasiswa University Admissions Scholarship Scheme for IB Diploma Holders, Biomedical Science, University of Warwick, United Kingdom, Biomedical Science, lalu The University of Sheffield, United Kingdom.
Kemudian ada Biomedical Science, The University of Manchester, United Kingdom, Biomedical Science, Queen's University Belfast, United Kingdom, Bachelor of Science, The University of British Columbia, Canada dengan beasiswa International Major Entrance Scholarship (IMES) sejumlah $80,000, dan Biomedical Science, University of York, United Kingdom.
Memiliki Minat Tinggi di Bidang Ilmu Genetika
Bercerita mengenai awal mula penemuan minatnya, Izza mengatakan, semua itu bermula ketika kelas 9 SMP Cikal dan dalam program sains yang membahas mengenai mekanisme tubuh manusia membuatnya melakukan refleksi mendalam.
“Dari awal kelas 9, aku tertarik pada badan manusia dan mekanisme yang harus terus berjalan di dalam tubuh kita supaya kita bisa hidup. Badan manusia mirip seperti sekelompok manusia. Satu manusia tidak bisa dibandingkan dengan 10 manusia dalam segi kekuatan maupun segi kreatif. Hal tersebut memicu perhatian aku dalam mempunyai karir di bidang IPA.” cerita Izza, melalui siaran pers, dikutip Jumat (29/4/2022).
Baca: Inilah Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidikan Anak
tulis komentar anda