Kisah Rania, Mahasiswa UMM Asal Mesir 4 Kali Lebaran di Indonesia
Selasa, 03 Mei 2022 - 22:44 WIB
JAKARTA - Merayakan lebaran jauh dari keluarga, memunculkan rasa rindu tersendiri. Hal tersebut yang dirasakan salah satu mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia adalah Rania Hamdi Ramadan Elsayed Mohammed Elsaba, mahasiswa asal Mesir yang bercerita pengalaman berlebaran di Indonesia.
“Sejujurnya jauh dari keluarga itu tidak mudah dan tidak akan pernah mudah. Namun beruntung, saya berada di negara mayoritas muslim seperti Indonesia yang masih memberikan euforia lebaran meskipun sedikit berbeda di negara saya. Namun, beberapa teman Indonesia saya banyak yang pulang ke kampung halaman, jadi terasa agak sepi,” sambungnya.
Rania yang sudah menjalani tahun keempatnya di Indonesia menilai bahwa tidak ada perbedaan yang jauh terkait perayaan lebaran di kedua negara. Banyak yang pulang, berkumpul dengan keluarga di daerah asal.
Menariknya, makanan favorit Rania saat berlebaran bukanlah opor ayam atau sejenisnya. Namun ia lebih suka menyantap bakso Malang yang bisa dengan mudah ditemui. “Saat makan Bakso Malang, suasana hati yang sedih langsung bisa terobati. Apalagi banyak yang berjualan kan di sini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga lebih suka berlebaran bersama teman-teman dekatnya yang juga mahasiswa asing. Memiliki kerinduan yang sama akan keluarga semakin mendekatkan mereka. Biasanya, usai salat idul fitri, mereka berkumpul, memasak bersama, makan bersama seraya menonton film.
Rania juga mengaku sangat bahagia meski harus merayakan idul fitri di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari orang-orang Indonesia yang ramah dan suka memberikan senyum. Bahkan beberapa kali ia menerima bingkisan untuk dinikmati bersama kawan-kawannya.
“Orang Indonesia itu ramah sekali. Saya tidak bisa memungkiri hal itu. Saat mereka terseyum kepada saya, senyuman mereka terasa damai dan menenangkan. Alhamdulillah meski jauh dari keluarga, saya di kelilingi oleh teman-teman dan masyarakat yang ramah,” ungkap Rania mengakhiri.
“Sejujurnya jauh dari keluarga itu tidak mudah dan tidak akan pernah mudah. Namun beruntung, saya berada di negara mayoritas muslim seperti Indonesia yang masih memberikan euforia lebaran meskipun sedikit berbeda di negara saya. Namun, beberapa teman Indonesia saya banyak yang pulang ke kampung halaman, jadi terasa agak sepi,” sambungnya.
Rania yang sudah menjalani tahun keempatnya di Indonesia menilai bahwa tidak ada perbedaan yang jauh terkait perayaan lebaran di kedua negara. Banyak yang pulang, berkumpul dengan keluarga di daerah asal.
Menariknya, makanan favorit Rania saat berlebaran bukanlah opor ayam atau sejenisnya. Namun ia lebih suka menyantap bakso Malang yang bisa dengan mudah ditemui. “Saat makan Bakso Malang, suasana hati yang sedih langsung bisa terobati. Apalagi banyak yang berjualan kan di sini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga lebih suka berlebaran bersama teman-teman dekatnya yang juga mahasiswa asing. Memiliki kerinduan yang sama akan keluarga semakin mendekatkan mereka. Biasanya, usai salat idul fitri, mereka berkumpul, memasak bersama, makan bersama seraya menonton film.
Baca Juga
Rania juga mengaku sangat bahagia meski harus merayakan idul fitri di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari orang-orang Indonesia yang ramah dan suka memberikan senyum. Bahkan beberapa kali ia menerima bingkisan untuk dinikmati bersama kawan-kawannya.
“Orang Indonesia itu ramah sekali. Saya tidak bisa memungkiri hal itu. Saat mereka terseyum kepada saya, senyuman mereka terasa damai dan menenangkan. Alhamdulillah meski jauh dari keluarga, saya di kelilingi oleh teman-teman dan masyarakat yang ramah,” ungkap Rania mengakhiri.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda