Kemendikbudristek Gencarkan Edukasi Turunkan Angka Balita Kurang Gizi

Minggu, 19 Juni 2022 - 10:16 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat, terdapat 24,4 persen Balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi ( stunting ). Artinya, satu dari empat balita mengalami permasalahan gizi kronis.

Menanggapi hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggandeng PT. Abbott Products Indonesia mendukung program pendidikan kesehatan dan nutrisi dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.





Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Muhammad Hasbi mengatakan, hal itu sesuai dengan program pemerintah yang telah menentukan target prevalensi stunting pada angka 14 persen di tahun 2024 mendatang.

Hasbi menambahkan, Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengukuran tumbuh-kembang secara teratur, intervensi gizi yang tepat, dan pemberdayaan institusi PAUD.

“Kami menyambut baik kerja sama ini dan sangat mengapresiasi PT. Abbott Products Indonesia yang secara bersama-sama mencari penyelesaian terhadap berbagai persoalan bangsa, termasuk terhadap kasus stunting,” ujar Hasbi dalam keterangannya, Sabtu (18/6/2022).



Lebih lanjut, Hasbi menuturkan, kekurangan gizi kronis, terutama di periode emas masa pertumbuhan, menjadi ancaman besar bagi kualitas sumber daya manusia yang berpotensi menurunkan daya saing bangsa di masa yang akan datang.

“Investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi. Stunting adalah permasalahan multidimensional yang memerlukan kerja sama multipihak dalam upaya pencegahan dan intervensinya,” ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More