Seminar Nasional, Hasto: Outward Looking Sangat Penting agar Tak Berpikiran Sempit
Senin, 04 Juli 2022 - 20:46 WIB
JAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan dan Geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) yang juga menjabat Sekjen DPP PDIP Dr. Hasto Kristiyanto menegaskan bangsa Indonesia harus mempelajari spirit kelahiran Pancasila berdasarkan pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945. Hal tersebut dia tekankan agar tidak terjadi multi tafsir.
"Agar penjabaran terhadap seluruh falsafah dalam perikehidupan berbangsa dan bernegara itu kita tidak dikooptasi oleh kepentingan kepentingan politik tertentu. Maka mau tak mau kita mempelajari spirit kelahiran Pancasila 1 Juni," kata Sekjen DPP PDIP Dr. Hasto Kristiyanto pada Seminar Nasional 'Meneguhkan Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa dan Dasar NKRI' yang digelar Majelis Kridatama Pancasila di Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Hasto yang juga Pembina Majelis Kridatama Pancasila menjadi pembicara kunci bersama Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) Prof. Yudian Wahyudi. Ketua Umum Majelis Kridatama Hanief S. Ghafur dan Wakil Kepala BPIP Dr. Karjono pun ikut menjadi pembicara.
Hasto menyoroti bagaimana sekarang sesama anak bangsa mudah saling berantem dan mencela. Ini kemunduran dari spirit kebangsaan karena dulu Indonesia telah outward looking, melihat keluar dan tidak hanya jago kandang.
"Dalam situasi keterbatasan sumber daya saat itu, Indonesia bisa menggelar Konferensi Asia Afrika. Ke mana spirit itu sekarang? Tugas kita sekarang memiliki kemauan melihat keluar. Agar kita tidak menjadi bangsa yang berpikiran sempit," harap Hasto.
Sementara itu, Yudian mengawali paparannya mengenai munculnya Salam Pancasila yang dipopulerkan oleh BPIP. Pada intinya, BPIP ingin memperkenalkan salam yang dibutuhkan dalam menjaga persatuan Indonesia tanpa mengganggu akidah.
Lalu, Yudian menyoroti bagaimana prestasi bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Bung Karno, di awal masa kemerdekaan, sebagai sebuah negara baru.
"Agar penjabaran terhadap seluruh falsafah dalam perikehidupan berbangsa dan bernegara itu kita tidak dikooptasi oleh kepentingan kepentingan politik tertentu. Maka mau tak mau kita mempelajari spirit kelahiran Pancasila 1 Juni," kata Sekjen DPP PDIP Dr. Hasto Kristiyanto pada Seminar Nasional 'Meneguhkan Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa dan Dasar NKRI' yang digelar Majelis Kridatama Pancasila di Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Hasto yang juga Pembina Majelis Kridatama Pancasila menjadi pembicara kunci bersama Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) Prof. Yudian Wahyudi. Ketua Umum Majelis Kridatama Hanief S. Ghafur dan Wakil Kepala BPIP Dr. Karjono pun ikut menjadi pembicara.
Hasto menyoroti bagaimana sekarang sesama anak bangsa mudah saling berantem dan mencela. Ini kemunduran dari spirit kebangsaan karena dulu Indonesia telah outward looking, melihat keluar dan tidak hanya jago kandang.
"Dalam situasi keterbatasan sumber daya saat itu, Indonesia bisa menggelar Konferensi Asia Afrika. Ke mana spirit itu sekarang? Tugas kita sekarang memiliki kemauan melihat keluar. Agar kita tidak menjadi bangsa yang berpikiran sempit," harap Hasto.
Sementara itu, Yudian mengawali paparannya mengenai munculnya Salam Pancasila yang dipopulerkan oleh BPIP. Pada intinya, BPIP ingin memperkenalkan salam yang dibutuhkan dalam menjaga persatuan Indonesia tanpa mengganggu akidah.
Lalu, Yudian menyoroti bagaimana prestasi bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Bung Karno, di awal masa kemerdekaan, sebagai sebuah negara baru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda