SMK Ini Rancang VR Permudah Siswa Temukan Minat dan Pengalaman Kerja

Sabtu, 30 Juli 2022 - 10:24 WIB
SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus membesut alat VR untuk memudahkan peserta didik menemukan minat dan pengalaman kerja. Foto/Kemendikbudristek.
JAKARTA - Hadirnya teknologi virtual reality (VR) kian mempermudah aktivitas masyarakat. SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah pun membesut alat VR untuk memudahkan peserta didik menemukan minat ataupun mempelajari kondisi pekerjaan di lapangan tanpa harus terjun secara langsung.

“Awal mulanya kami mengerjakan proyek ini adalah karena adanya keresahan bagaimana agar siswa/siswi SMK dapat diterima bekerja di industri. Permasalahannya, inisiatif atau soft skill kurang. Mereka agak kagok ketika langsung praktik di industri, mungkin takut akan kesalahan,” jelas Creative Director RUS Animation Ivan Nadi, melalui siaran pers, Sabtu (30/7/2022).

Baca: Menengok Sekolah Buddha di Kaki Gunung Sumbing Kalimanggis Temanggung



Misalnya di jurusan animasi, tutur Ivan, banyak divisi di jurusan tersebut yang membutuhkan penguasaan bidang ilmu berbeda. Di samping bagaimana produk ini juga dapat menyampaikan informasi secepat mungkin. “Kita juga mau agar yang berada di wilayah pelosok turut mendapatkan informasi yang terkini,” jelasnya.

Senada dengan Ivan, CTO Pijar Foundation, Ahmad Ataka, menambahkan, salah satu penyebab kesulitan tersebut adalah peserta didik yang belum dapat membayangkan bidang ilmu yang akan ditempuh atau akan fokus di mana.

Maka dari itu, menurut Ahmad, siswa perlu diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang opsi di masa depan. “Di sisi akses, kami fokus bersama-sama maju, berani bermimpi, hingga mendapatkan pilihan karier yang cocok,” ujarnya.

Ahmad menjelaskan, pemanfaatan VR dibutuhkan untuk mendapatkan tampilan dan rasa hingga siswa serasa melakukan sendiri di lapangan. “Jadi, mereka dapat melihat langsung dunia baru. Peran VR ini amat krusial karena mendapatkan pengalaman yang berbeda,” ujar Ahmad.

Ahmad berharap, produk teknologi VR ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa di masa depan. “Misalnya di kelas 10 mereka dapat diperkenalkan dengan berbagai bidang ilmu yang ingin ditempuh,” ujarnya.

Hadirnya teknologi ini sejatinya juga tak lepas dari kolaborasi. Pihak SMK RUS menyediakan konten, lalu diolah oleh Pijar Foundation. “Teknisnya kami kolaborasi dengan menyediakan konten. Namun, konten harus ada analisis terlebih dahulu hingga butuh kerja sama dengan yang lainnya. Hasil ini mempermudah proses pembelajaran. Hingga nantinya, bisa terbayang juga bagaimana bekerja di industri. Kami membuat contoh dengan memperlihatkan suasana dan produk,” terang Ivan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More