Menko Airlangga: Basis Perguruan Tinggi Bisa Membuat Kita Beradaptasi, Bahkan Transformasi
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 20:47 WIB
JAKARTA - Menghadapi dunia yang saat ini tengah menghadapi tantangan yang disebut The Perfect Storm atau 5C, Indonesia punya ketahanan yang baik di mana ekonomi berhasil tumbuh sebesar 5,44% (yoy) pada Triwulan II 2022.
Kasus Covid-19 sendiri di beberapa negara tercatat masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat masih sekitar 100.000 kasus, Jepang 200.000 kasus, Prancis 90.000 kasus, sedangkan di Indonesia kurang dari 5.000 kasus.
Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan oleh pemerintah di periode November hingga Desember 2021, sebanyak 86,6% penduduk di Indonesia telah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Baca juga: Alexandria School, Sekolah Mewah bak Hotel Bintang 5 Milik Anggota DPR
Selain pandemi Covid-19, konflik Ukraina dan Rusia juga berdampak pada meningkatnya commodity price baik pangan maupun energi yang sekaligus juga menyebabkan meningkatnya cost of living dan inflasi.
Inflasi di Amerika Serikat saat ini berada di 8,5%, negara-negara di Eropa rata-rata berada di atas 8,5%, sedangkan inflasi Indonesia sendiri sampai bulan Juli tahun ini masih relatif terkendali di 4,94%.
“Indonesia mampu menangani pandemi dengan bantalan atau shock absorber yaitu APBN. Indonesia termasuk ke dalam upper middle income country dan tidak seperti negara lain yang memiliki saving, sehingga Pemerintah memberikan perlindungan sosial dan subsidi untuk masyarakat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi Distinguished Guest Speaker pada acara seminar UPH Festival 2022 dengan tema “Change Mind and Hearts” di Grand Chapel Universitas Pelita Harapan, Jumat (26/8/2022).
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa di tahun 2035 Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya. “Kenapa kita ingin mencapai pendapatan perkapita USD12,000 per tahun atau masuk menjadi negara maju? Karena kita ingin menjadi negara yang sejahtera sebelum tua,” tutur Menko Airlangga.
Kasus Covid-19 sendiri di beberapa negara tercatat masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat masih sekitar 100.000 kasus, Jepang 200.000 kasus, Prancis 90.000 kasus, sedangkan di Indonesia kurang dari 5.000 kasus.
Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan oleh pemerintah di periode November hingga Desember 2021, sebanyak 86,6% penduduk di Indonesia telah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Baca juga: Alexandria School, Sekolah Mewah bak Hotel Bintang 5 Milik Anggota DPR
Selain pandemi Covid-19, konflik Ukraina dan Rusia juga berdampak pada meningkatnya commodity price baik pangan maupun energi yang sekaligus juga menyebabkan meningkatnya cost of living dan inflasi.
Inflasi di Amerika Serikat saat ini berada di 8,5%, negara-negara di Eropa rata-rata berada di atas 8,5%, sedangkan inflasi Indonesia sendiri sampai bulan Juli tahun ini masih relatif terkendali di 4,94%.
“Indonesia mampu menangani pandemi dengan bantalan atau shock absorber yaitu APBN. Indonesia termasuk ke dalam upper middle income country dan tidak seperti negara lain yang memiliki saving, sehingga Pemerintah memberikan perlindungan sosial dan subsidi untuk masyarakat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi Distinguished Guest Speaker pada acara seminar UPH Festival 2022 dengan tema “Change Mind and Hearts” di Grand Chapel Universitas Pelita Harapan, Jumat (26/8/2022).
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa di tahun 2035 Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya. “Kenapa kita ingin mencapai pendapatan perkapita USD12,000 per tahun atau masuk menjadi negara maju? Karena kita ingin menjadi negara yang sejahtera sebelum tua,” tutur Menko Airlangga.
tulis komentar anda